KANIGARAN – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama Ikatan Alumni PMII Probolinggo mengikuti halal bihalal dan audiensi bersama Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Minggu (7/7) siang di rumah dinas wali kota.
Pertemuan resmi ini baru kali pertama dilakukan usai PMII menjadi salah satu organisasi yang ikut melakukan aksi damai mempertanyakan program 99 hari kerja Wali Kota Habib Hadi – Wawali Mochammad Soufis Subri, beberapa waktu lalu.
“PMII mengapresiasi dan berada di garda terdepan apabila kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo memang diperlukan untuk masyarakat Kota Probolinggo,” ujar Ketua PC PMII Probolinggo, Aulia Wahyu.
Aulia berharap pertemuan ini memberikan sinergi bagi PMII dan Pemerintah Kota Probolinggo untuk senantiasa bersama-sama membangun kota yang lebih baik ke depan. “Kami juga mengucapkan terima kasih karena kegiatan ini dilaksanakan di rumah dinas wali kota,” sambungnya.
Ketua IKA PMII Probolinggo Badrus Zaman menambahkan, halal bihalal dan silaturahmi bersama wali kota adalah untuk menyambung hati. Badrus pun menekankan kepada kader untuk tidak selalu meminta-minta, mengharap-harap kepada alumni.
“Kita memakai konsep barokah atau manfaat. Kita memberikan untuk Pemerintah Kota Probolinggo. Misalnya konsep teori pembangunan yang bisa dikaji oleh sahabat mahasiswa untuk bagaimana bisa memajukan Kota Probolinggo,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Habib Hadi mendorong kader PMII bisa menjawab tantangan teknologi 4.0. Menurutnya, ada langkah masif yang harus dilakukan khususnya oleh kader PMII. Jika tidak dilakukan maka akan mengalami ketertinggalan. Yang dimaksud langkah masif oleh wali kota adalah menggunakan media sosial untuk syiar agama.
“Jangan saling kejar-kejaran opini saja, dakwah bisa kita lakukan didalamnya. Memberikan pemahaman edukasi supaya masyarakat tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak dipertanggung jawabkan. Ambil peran penting untuk syiar dan dakwah di kecanggihan teknologi. Kita harus menjadi filter informasi dalam perkembangan zaman,” bebernya.
Wali kota juga meminta kader PMII bersama-sama pemerintah untuk merealisasikan program yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam dialog siang itu, kader PMII banyak memberikan masukan kepada wali kota. Di antaranya perda inisiatif hiburan malam, ikon mangga dan anggur di Kota Probolinggo dan ada taman di kota yang dimanfaatkan siswa berpacaran di jam sekolah.
“Ini menjadi tantangan saya ke depan. Tanah aset milik Pemerintah Kota Probolinggo bisa saja dimanfaatkan untuk memanam pohon mangga seperti yang disampaikan tadi. Tentunya untuk mempertahankan ikon kota,” jawab Habib Hadi.
Di akhir pertemuan itu, Habib Hadi meminta jika ada kegiatan dipersilahkan diadakan di rumah dinasnya. Asalkan kegiatan itu sangat bermanfaat untuk masyarakat. “Kalau ada pengumuman acara disini, terbuka untuk masyarakat, silahkan datang saja. Next time kita bisa bertemu lagi dan membahas apa yang bisa kita lakukan untuk Kota Probolinggo,” tutupnya. (famydecta/humas)