BAYUANGGA BATIK CARNIVAL MERIAHKAN PAWAI BUDAYA APEKSI

2019-2020

SEMARANG – Pemerintah Kota Probolinggo mempersembahkan Bayuangga Batik Carnival bertema Pendalungan, dalam pawai budaya rangkaian giat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke XIV tahun 2019 di Semarang, Rabu (3/7) malam.

Bayuangga Batik Carnival ini satu dari 68 kontingen pawai budaya tersebut. Ada makna dalam kehadiran Bayuangga Batik Carnival di kegiatan malam itu. Konsep ini terinspirasi dari kehidupan yang harmonis antara beberapa etnis yang hidup berdampingan di Kota Probolinggo.

Di Kota Probolinggo ada sejumlah etnis seperti Jawa, Arab, Madura dan Tionghoa. Dengan keanekaragaman budaya itu kota yang dikenal dengan kota angin ini dapat saling menghormati satu sama lain.WhatsApp Image 2019 07 04 at 06.35.49

“Kota Probolinggo ini terletak di pesisir pantai utara. Kondisi tersebut dapat menciptakan suatu pencampuran budaya yang dinamakan pendalungan. Keharmonisan etnis yang ada di Kota Probolinggo inilah yang ingin kami kenalkan kepada seluruh masyarakat di Indonesia melalui pawai budaya APEKSI ini,” ujar Kabid Promosi Wisata Disbudpar Kota Probolinggo, Suciati Ningsih.

Menariknya, dalam kegiatan yang dibuka oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Ketua Dewan Pengurus APEKSI Pusat Airin Rachmi Diany itu, kontingen dari Kota Bayuangga ini juga mengenalkan ikon kota yakni buah mangga.

Barisan Bayuangga Batik Carnival juga membawa buah mangga khas Kota Probolinggo yang siap dibagikan ke masyarakat. Berada di urutan nomor 13, kontingen Kota Probolinggo yang melibatkan Kang Yuk ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Semarang.

Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Ketua TP PKK Aminah Hadi Zainal Abidin pun memberikan support kepada pendukung terlaksananya Bayuangga Batik Carnival. Mereka bertepuk tangan dan melambaikan tangan ke arah kontingen dari Kota Probolinggo

Sambil berjalan dan menunjukkan aksi, kontingen Bayuangga Batik Carnival berpenampilan memukau dan elegan. “Kegiatan semacam ini harus kita manfaatkan untuk semakin mengenalkan potensi dan budaya yang dimiliki Kota Probolinggo,” imbuh Suci-panggilan akrabnya. (famydecta/humas)

BAGIKAN