IBNU IHZA MAHENDRA, JUARAI LOMBA LOGO SEMIPRO

2019-2020

KANIGARAN - Pemerintah Kota Probolinggo menyerahkan penghargaan secara simbolis pada pemenang lomba logo SEMIPRO (Seminggu di Kota Probolinggo) 2020, Senin (6/7) di Command Center. Ibnu Ihza Mahendra, pemuda asal Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan berhasil memenangkan lomba tersebut.

WhatsApp Image 2020 07 06 at 10.42.38 1Penyerahan lomba dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Amin Fredy, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Budi Krisyanto, Kepala Diskominfo Aman Suryaman, dan dewan juri lomba.

Kabid Pemasaran Pariwisata Dispopar Sudarso dalam laporannya menyatakan, maksud kegiatan ini adalah mengumumkan pemenang lomba logo SEMIPRO, dengan tujuan untuk menentukan logo SEMIPRO.

Sebelumnya pada 6 sampai 28 Maret lalu, Dispopa mengadakan lomba logo SEMIPRO 2020 secara online (baik itu pendaftaran dan pengumuman). Lomba ini terbuka untuk umum dan gratis atau tanpa dikenai biaya pendaftaran.

Sebanyak 355 peserta ikut lomba berasal dari seluruh Indonesia, 36 diantaranya dari Kota Probolinggo. Adapun penilaian tersebut meliputi unsur komposisi sebesar 40 persen, filosofi 35 persen dan tema 25 persen. Setelah serangkaian penilaian oleh dewan juri yang berkompeten dibidangnya, seperti Radar Bromo, Dispopar dan Dewan Kesenian. Ditentukanlah pemenang lomba logo SEMIPRO 2020.

WhatsApp Image 2020 07 06 at 10.42.37 1Dialah Ibnu Ihza Mahendra, pria 21 tahun warga Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan, berhasil meraih juara I dengan perolehan skor 875 dan mendapatkan uang penghargaan sebesar Rp 3 juta.

Dalam penggambaran logo SEMIPRO 2020, Ibnu menjelaskan visualisasi seperti ikon Kota Probolinggo yang memiliki ciri khas buah mangga dan anggur yang memiliki kualitas buah yang baik. Selanjutnya digambarkan sebuah selendang berwarna oranye diartikan sebagai simbol aneka ragam budaya dan seni. Berikutnya ikon berwana hijau divisualisasikan sebagai kepala jaran bodhag yang merupakan warisan budaya tak benda yang dimiliki Kota Probolinggo.

Gambar warna ungu, diartikan angin juga salah satu ciri khas Kota Probolinggo yang biasa disebut angin gending, terakhir apabila kita cermati logo Ibnu ini terdapat huruf P yang merupakan letter Probolinggo. (dewi)

 


Probolinggo city administration gave awards symbolically to the winners of the SEMIPRO (One week in Probolinggo City) 2020 logo competition, on Monday (6/7) at the Command Center.

The event was attended by Assistant for Economy and Development Amin Fredy, Head of Youth Sports and Tourism (Dispopar) Budi Krisyanto, Head of Communication and Information Technology Agency Aman Suryaman, and the competition jury.

Head of Tourism Marketing of Dispopar Sudarso in his report stated that the purpose of the event was to announce the winner of the SEMIPRO logo competition, to determine the SEMIPRO logo.

Previously on March 6th-28th, Dispopar held an online SEMIPRO 2020 logo competition (both for registration and announcements). This competition is open to the public and is free or without a registration fee.

A total of 355 participants came from all over Indonesia, 36 from the Probolinggo city. These services include a composition of 40 percent composition, 35 percent philosophy, and 25 percent themes. After being determined by a jury who is competent in their fields, such as Radar Bromo, Dispopar, and the Arts Council, the winner of the SEMIPRO 2020 logo competition was announced.

It was Ibnu Ihza Mahendra, a 21-year-old teenager of Sukabumi urban village, Mayangan sub-district, who won the competition with a score of 875 and received an award of IDR 3,000,000.

In the depiction of the SEMIPRO 2020 logo, Ibnu explained that visualization is like the icon of Probolinggo city which has the characteristics of mangoes and grapes that have good fruit quality. Furthermore, an orange scarf is depicted as a symbol of various cultures and arts. Next, the green icon is visualized as the head of the jaran bodhag, an intangible cultural heritage owned by the city.

The purple image describes another characteristic of Probolinggo city, usually called as Angin Gending, a boisterous and dry wind that occurs between dry and rainy season. And, when we look at the logo closely, we can find a letter P standing for Probolinggo. (alfien_tr)

BAGIKAN