BERSIAP PENILAIAN KLA, KOTA PROBOLINGGO MANTAPKAN KEGIATAN LAYAK ANAK

2019-2020

KANIGARAN – Sebentar lagi, tepatnya bulan Juli mendatang, penilaian Kota Layak Anak (KLA) oleh Pemerintah Pusat akan dilaksanakan. Untuk itu, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Gugus Tugas KLA mulai melakukan monitoring dan evaluasi serta kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi mulai Rabu (18/3) hingga Kamis (19/3).

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Radio Suara Kota dan Museum Probolinggo di Jalan Suroyo. Kunjungan lapangan itu dipimpin Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri didampingi Asisten Pemerintahan Paeni, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Budi Krisyanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan M.Maskur dan sejumlah anggota tim lainnya.

“Kami ingin mereview Radio Suara Kota sebagai salah satu media milik pemerintah yang punya program layanan publik dan informasi bagi masyarakat. Program ceria anak, media sahabat anak semua harus masuk dalam aplikasi penilaian jadi tolong disiapkan,” tegas Paeni, kepada sejumlah kabid di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai pengelola radio.

Ya, Radio Suara Kota punya program unggulan untuk anak-anak di hari Sabtu dan Minggu. Selain itu, mewujudkan kegiatan media sahabat anak, radio milik pemerintah ini selalu menjadi jujugan anak-anak untuk lebih mengenal tentang radio. Hampir setiap pekan kunjungan anak-anak itu datang baik dari kalangan PAUD hingga jenjang pendidikan lainnya.

Selain itu, Kominfo melalui media internalnya baik itu website dan tabloid memberi ruang khusus pemberitaan tentang anak-anak. Setiap kegiatan anak tentunya berpeluang besar untuk diberitakan, sebagai wujud pemenuhan hak anak atas informasi.

Pada kesempatan itu, Asisten Paeni merekomendasikan beberapa hal. Antara lain memberikan kesempatan saat program Laporo Rek di Radio Suara, segmen khusus tentang anak. Itu bisa menjadi ruang bagi anak dan orangtua untuk menyampaikan keluh kesah mereka melalui radio. 

“Misalnya ada konseling problematika anak. Juga, bisa disediakan bacaan untuk anak-anak, nanti kami koordinasikan melalui gerakan donasi buku. Jadi selain mengenal tentang radio, mereka juga bisa membaca disini,” jelas Paeni.

Ditemui di sela kunjungan, Wawali Subri menyatakan ada dua tim dalam kunjungan lapangan ini. Kenapa ada dua tim, selain kondisi, efektivitas waktu yang singkat, efisien dan pemantapan kegiata tetap berbobot menjadi faktor utama.

Bahkan tahun ini, semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak yang membidangi ikut turun langsung dalam persiapan penilaian KLA. Menurutnya, dari tahun ke tahun, pemenuhan hak anak di Kota Probolinggo dirasa lebih meningkat dari sisi kualitas dan pelayanan.

“Sesuai arahan Bapak wali kota, semua kepala OPD harus turun mengecek keadaan real di kantornya masing-masing. Untuk mengetahui, saat kita bekerja, program kegiatan kita sudah apa benar-benar layak anak,” tegasnya.

Diakui oleh wawali yang punya keahlian di bidang konsultan ini, yang berat dalam KLA adalah mensinergikan seluruh OPD yang ada. Karena KLA bukan hanya urusan Dinas Sosial dan P3A saja tetapi menyangkut semua yang ada di Kota Probolinggo.

“Bicara tentang layak anak, tidak hanya satu OPD saja. Tetapi membutuhkan keterlibatan semuanya. Komitmen kita bersama,” ujar Subri, yang mengatakan penilaian oleh kementerian bakal dilaksanakan sekitar bulan Juli.

Di kepemimpinan Wali Kota Habib Hadi-Wawali Subri, penghargaan dan komitmen Kota Probolinggo sebagai KLA berhasil dipertahankan. Bahkan tahun 2019 lalu, naik ke KLA tingkat Madya. Bagaimana dengan tahun 2020? “Harus optimis. Insyaallah, insyaallah. Karena tidak ada hasil yang menyelisihi proses. Satu kali (penghargaan KLA) di era kami dan itu meningkat. Kami berharap selanjutnya tidak meningkat secara nilai saja, tetapi di lapangan Kota Probolinggo memang sangat layak anak. Kota yang peduli dengan tumbuh kembang anak,” seru Wawali Subri. (famydecta)

 

The assessment of Child-Friendly City (KLA) by the central government would be carried out soon in July. Therefore, Probolinggo municipal administration through a task force of KLA will have monitoring and evaluation, as well as to visit several locations starting from Wednesday (18/3) to Thursday (19/3).

One of the locations being visited is Suara Kota Radio FM and Probolinggo Museum. the field visit was led by Vice Mayor Mochammad Soufis Subri, accompanied by the Assistant for Governance Affairs Paeni, the head of Youth, Sports, and Tourism Agency Budi Krisyanto, the head of Education and Culture Agency M. Maskur, and other team members.

“We’d like to review the radio station as one of the media belongs to the municipal administration which has a program of public service and information for the people. ‘Ceria Anak’ program and others must be included in the assessment application, so we expect the data about the programs can be prepared,” Paeni said to the officials of the Agency of Communication and Information Technology (Diskominfo).

Suara Kota Radio FM has an excellent program for children on Saturday and Sunday. Besides, to materialize the program ‘Media Sahabat Anak’, the radio has been the reference for the children to know more about the radio. Every week, the radio has been visited by the children of all level including from early childhood education school to other educational levels.

Besides, Diskominfo through its internal media including website and tabloid gives a special column for news on children. Every children-related program is very interesting to get published as the form of fulfilling the children's rights on information.

On that occasion, Paeni recommended the radio on several things including having a session discussing children. That can be a room for children and parents to deliver their aspirations through the radio program.

“For example, to provide a counseling program discussing children’s problems. Or, we can provide books for them; we can make coordinate with the book donation program. Besides they can find out more about the radio, they also can read a book on the radio station,” Paeni explained.

Meanwhile, Vice Mayor Subri stated there are two teams deployed in the field visit. The two teams are deployed based on the condition, time efficiency, and to strengthen the quality of the program.

This year, all heads of working units and related sides participated in the preparation of the KLA assessment. According to the vice mayor, in each year, the fulfillment of children right in Probolinggo city is considered to increase both in quality and service.

“As directed by the mayor, all head of the working units must participate in checking the real condition of each unit to find out whether the program they have conducted have fulfilled the children right or not,” he said.

The vice mayor admitted that the difficult thing in succeeding in the KLA program is to synergize all working units because KLA involves all related working units or stakeholders in Probolinggo city.

“It’s not only the duty of one working unit, but it also needs the involvement of all sides. It’s our commitment to make it materialized,” Subri said.

In the leadership of Mayor Habib Hadi-Vice Mayor Subri, the award and commitment of Probolinggo as a Child-friendly city has been successfully maintained. And, even in 2019, the city awarded with higher rank of KLA award. So, what about 2020? “We must be optimistic. God willing, we can be better. We hope that it’s not only the assessment increasing but also the materialization of the programs could be increased as well so that Probolinggo deserves to be called a Child-Friendly City,” he said. (alfien_tr)

BAGIKAN