Probolinggo, 2/1/2019. Diawal tahun 2019 ini, Perum Bulog Subdivre Probolinggo meluncurkan program kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium.
Kepala Subdivre 8 Probolinggo, Heriswan mengatakan, hal itu dilakukan guna menjaga pasokan dan mengintervensi harga di pasar. Ia menyebut, peluncuran kegiatan tersebut dilakukan serentak oleh Bulog divre di seluruh Indonesia yang sedianya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo hari ini dengan tujuan untuk menjaga ketahanan pangan Nasional.
"Hal Ini sesuai dengan keputusan Rakornas Perum Bulog Pusat dan Mendagri supaya menjaga harga beras tetap stabil, yakni di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), sekitar delapan ribu tujuh ratus rupiah per kilogramnya (di Probolinggo)," katanya, Rabu (2/1).
Kendati begitu, pria asal Sumatra ini mengatakan, Bulog mendapatkan tugas untuk melakukan survey pasar secara masif dan dalam kegiatan ini pihaknya melakukan sejumlah upaya antisipasi. “Yaitu, salah satunya melalui kegiatan operasi pasar," tambahnya.
Pada kesempatan itu, gudang yang berlokasi di Jalan Lumajang tersebut, Bulog Subdivre 8 Probolinggo melepas sekitar 49.5 ton. Terdiri dari gudang Sukoharjo sebanyak 9 ton, Tongas 9. 5 ton.
Lalu, sebanyak 8 ton dikirim ke pertokoan niaga dan Gending. Serta 1,5 ton ke pasar dringu dan randupangger. “Masing-masing paket lima kiloan. Kalau yang lain diangkut pake truk, yang khusus ini (pengiriman ke pasar dringu dan randupangger, red) diangkut menggunakan pick up,” jelasnya.
Kemudian area Klaseman, terdiri dari 8 ton untuk Ds. Wangkal, 7 ton untuk Ds. Condong dan Tiris, serta 6,5 ton untuk Klenang dan Pajarakan.
Sementara itu Wali Kota Probolinggo, Rukmini yang datang meresmikan giat pagi itu berharap, dengan program tersebut, kebutuhan pangan pokok khususnya beras kedepan tetap tersedia dalam jumlah dan kualitas yang baik serta serapan gabahnya terus mengalami peningkatan. (Sonea)