BULOG SIAPKAN STOK GULA DI BULAN RAMADHAN

2019-2020

KANIGARAN - Bulan depan, umat Muslim bersiap memasuki bulan Ramadhan. Begitu menjelang dan memasuki bulan Ramadhan, kebutuhan pokok untuk berbuka puasa, makan sahur dan persiapan menjelang lebaran pastinya menjadi perhatian seluruh warga masyarakat Indonesia, tak terkecuali Kota Probolinggo.

Salah satu komoditas yang akan diburu oleh seluruh masyarakat selama bulan puasa dan jelang hari raya adalah gula. Namun mulai beberapa hari ini, gula seakan menjelma menjadi komoditas yang bergulir liar, bisa tanpa kendali.

Gula sendiri merupakan komoditas terpenting nomor dua setelah beras. Kendati beras juga memiliki andil sebagai penyumbang inflasi bulan Februari 2020 sebesar 0,0247 persen atau sekitar Rp 50 per kilogramnya, namun efeknya begitu besar dirasa masyarakat.

“Beras merupakan kebutuhan pokok yang apabila sedikit saja terjadi lonjakan harga, maka akan berdampak terhadap laju inflasi. Meskipun kenaikannya hanya lima puluh rupiah sekalipun,” ujar Wakil Kepala Bulog Sub Divre VIII Probolinggo Su’udi Mut’im, Selasa (17/3), yang ditemui kemarin, seusai mengikuti sebuah acara di bilangan Suroyo.

Terkait langkanya stok gula pasir di Probolinggo dan kenaikan harganya yang cukup tajam hingga Rp 16-18 ribu per kilogram, Su’udi menyebut ketersediaan di gudang yang berlokasi di Jalan Lumajang itu juga sedang kosong.

Su’udi menjelaskan, Perum Bulog tengah menyetujui izin impor sebanyak 430 ribu ton gula pasir yang akan didistribusikan ke semua wilayah kerja, meliputi Kota/Kab. Probolinggo dan Kab. Lumajang.

“Gula pasir di gudang Bulog sudah habis stoknya, dan sedang kami usahakan bagaimana untuk mendatangkan lagi. Dan kantor pusat sudah menyetujui untuk impor gula GKP (Gula Kristal Putih, red) maupun raw sugar sebesar 430 ribu ton. Bulog sendiri mendapat kuota sebesar sampai 30 ribu ton dalam bentuk gula setengah jadi, yang nanti diproses oleh anak perusahaan kami dan sebelum Ramadhan sudah bisa didistribusikan ke masyarakat,” katanya.

Sebagai informasi, GKP merupakan Gula yang terbuat dari kristalisasi yang dapat langung digunakan untuk konsumsi Rumah Tangga. GKP juga disebut sebagai gula rafinasi, yang artinya gula mentah yang telah mengalami proses pengolahan dari bahan baku gula mentah (raw sugar)  melalui tahapan proses penyulingan, penyaringan, dan pembersihan dengan lebih ketat. Nah gula rafinasi ini berwarna lebih putih dibandingkan gula mentah, yang lebih berwarna lebih gelap cenderung kecoklatan. (Sonea)

 

Less than a month away, Moslems are preparing for having Ramadhan month. As Ramadhan begins, the primary needs for breaking fast, having sahur (midnight meal), and other needs ahead of Eid al-Fitr would be the main attention of Indonesian people, including in Probolinggo city.

One of the commodities people will look for in Ramadhan month is sugar. It has been a commodity people have been looking for in recent days.

Sugar is the second most important commodity after rice. Although rice has also an important role in contributing to inflation in February by 0.0247 percent or IDR 50 per kilogram, the effect was so huge.

“Rice is the primary need which will have an influence on inflation when the price is increasing, although the increase is just IDR 50,” the deputy head of Bulog Probolinggo, Su’udi Mut’im said on Tuesday (17/3).

Related to the rare stock of sugar in Probolinggo and the increasing price (IDR 16-18 thousand per kilogram), Su’udi said the stock of sugar in the warehouse is now empty.

He explained, Bulog is considering giving permission to import 430 thousand tons of sugar which will be distributed to all areas including Probolinggo and Lumajang.

“We have no stock of sugar right now, and we are attempting to have the stock by importing 430 thousand tons of sugar (GKP) and raw sugar. Bulog has a quota of 30 thousand tons in raw sugar; we will process it and before Ramadhan we can distribute the sugar to the people,” he said.

As information, the sugar GKP is made of crystallization which can be directly consumed by the people. It is raw sugar that has been under processed with refining, filtering, and cleaning. (alfien_tr)

BAGIKAN