KANIGARAN - Sejumlah kepala sekolah di lingkungan Pemkot Probolinggo pagi tadi (3/6), dimutasi Sekda Kota drg Ninik Ira Wibawati, secara virtual, dari kantor wali kota.
Mutasi kali ini, memindahkan setidaknya 31 guru madya menjadi kepala sekolah, dengan tujuan untuk kesetaraan kualitas yang memadai, dalam setiap elemen pembangunan. Termasuk didalamnya membangun masyarakat Kota Probolinggo kedepan, lebih cerdas dan mampu menciptakan SDM, sekaligus mengisi pembangunan secara menyeluruh, dalam tatanan kehidupan di masa mendatang.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin melalui Sekda Ninik dalam sambutannya mengatakan, dewasa ini, peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran menjadi kunci penting dalam memajukan sekolah.
Ia menambahkan, tugas utama seorang guru adalah pengabdiannya kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Apalagi saat ini, lanjutnya, instansi terkait telah melakukan penataan guru di setiap sekolah. Dimana sekolah yang kekurangan guru bakal diisi dengan guru dari sekolah lain. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
Ninik berharap kepala sekolah yang dikukuhkanagar memperhatikan kinerja para guru di lingkungan sekolah masing-masing serta ketaatannya terhadap ketentuan yang mengatur kepegawaian. Termasuk ketaatan dalam melaksanakan jam kerja atau jam mengajar maupun pengelolaan dokumen terkait proses pengajaran, sesuai SE (Surat Edaran, red) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Disease (COVID-19) pada satuan pendidikan.
“Pendidikan di masa pandemi seperti sekarang ini adalah tantangan untuk dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar. Pendidikan anak bangsa tetap harus berjalan walaupun harus dilakukan dari rumah. Kami mengharapkan inovasi dan kreativitas kepala sekolah dalam melakukan manajemen kependidikan pada masa ini,” tandasnya.
Sekretaris Daerah Perempuan pertama di Kota Seribu Taman itu juga menyampaikan bahwa, mutasi ini dilakukan atas dasar berbagai pertimbangan, salah satunya hasil evaluasi.
“Itu (mutasi) adalah hal biasa. Mereka yang dilantik hari ini memiliki tanggungjawab moral dan struktural sebagai garda terdepan demi terwujudnya cita-cita lahirnya generasi penerus yang unggul dan berkualitas. Kenapa dilakukan seperti ini (secara virtual), karena saat ini kita tengah berada di situasi pandemi, yang mengharuskan kita meminimalisir terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Mutasi ini dilaksanakan untuk memaksimalkan sekolah-sekolah yang ada. Seperti diketahui bersama, (mutasi) ini juga bagian daripada penyegaran,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Moch Maskur yang ikut menyaksikan pengukuhan itu, mengucapkan selamat dan sukses bagi kepala sekolah yang dilantik.
“Selamat dan sukses kami sampaikan. Semoga kedepan, tak ada lagi sekolah yang tertinggal. Pendidikan Kota Probolinggo terus maju. Terima kasih dan selamat bekerja, teman-teman,” sapanya pada layar monitor. (sonea)
Regional Secretary of Probolinggo city administration, drg Ninik Ira Wibawati led the virtual re-assignment of school principals on Wednesday (3/6). The re-assignment was carried out virtually at the mayor’s office as 31 teachers have been promoted as school principals.
The re-assignment was carried out to have adequate and equal quality in every development elements, including to build high-quality human capital and to participate in the development for a better future.
Probolinggo Mayor Hadi Zainal Abidin through Regional Secretary Ninik said the role of the school principal as a leader can be an important key in advancing the school. She added the main duty of a teacher is to increase the quality of education. In the meantime, she continued, the related institution has conducted the management of teachers in each school, where a school with a very limited number of teachers will have teachers from other schools.
Ninik hopes the principals being inaugurated to pay attention more to the teacher in their school respectively, including their obedience to the rules and regulation (working hours, teaching process based on Circular Letter of Ministry of Education and Culture No. 3 of 2020 on Prevention of Corona Virus Disease 19) applied in the school institution.
“Education process amid COVID-19 pandemic is a challenge to adapt to the situation. Education must keep going although it must be implemented from home. We hope the principals can make innovations in carrying out the management of education in this situation,” she said.
The first regional secretary in the city also stated that the re-assignment was carried out based on certain considerations including the result of the evaluation. “It’s (re-assignment) a normal thing. They, who were inaugurated, have a moral responsibility as the front line in creating high-quality generations. And, the inauguration is carried out virtually as we are still in the pandemic, forcing us to minimize any possibilities that might happen. The inauguration was also carried out to maximize the school function, and also for refreshment,” she said.
Meanwhile, the head of Education and Culture Agency, Moch Maskur who witnessed the inauguration congratulated the principals.
“Congratulation and wish you succeed in doing your job. I hope, in the future, education in Probolinggo city to keep going. Thank You and happy working,” he said. (alfien_tr)