CEK KAMPUNG TANGGUH KAPEKA DI KELURAHAN TISNONEGARAN

2019-2020

KANIGARAN – Mengecek persiapan launching Kampung Tangguh pada bulan Juni mendatang, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Wawali Mochammad Soufis Subri dan Kapolresta AKBP Ambariyadi Wijaya mengecek salah satu kampung di Kelurahan Tisnonegaran, Kamis (28/5).

Bertempat di balai RT 2 RW 6 Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran pengecekan tersebut diikuti Camat Kanigaran Agus Rianto, Lurah Tisnonegaran Siti Hodijah dan ketua RT serta warga setempat.

“Nanti di dalam balai RT ini akan dipasang struktur, menjadi posko dan ada pasar murah. Lumbungnya bisa di sebelah balai RT. Pasar murahnya juga ada di kawasan ini,” ujar AKBP Ambariyadi Wijaya, kepada Wali Kota Habib Hadi dan Wawali Subri.

IMG 20200528 WA0023Pengecekan ini terkait rencana kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bulan depan. Masih menurut kapolresta, Kecamatan Mayangan dan Kanigaran direncanakan dikunjungi karena hasil scanning tertinggi tingkat penderita COVID 10 di Kota Probolinggo.

Kampung Tangguh yang didirikan di semua lima kecamatan diharapkan melibatkan semua elemen masyarakat di masing-masing wilayah. Tujuannya, memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran serta kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menghadapi pandemi COVID 19.

Selain diajak menggerakkan ekonomi bagi warga di kampungnya, keberadaan RT dan RW menjadi satgas pendukung demi memutus mata rantai penyebaran COVID 19.

“Ya, Kampung Tangguh ini sebagai upaya memutus mata rantai COVID 19 di tingkat RT dan membuat masyarakat terbiasa dengan kondisi yang dihadapi bersama. Kami berharap keberadaan Kampung Tangguh bisa menguatkan masyarakat dari sisi kesehatan, ekonomi dan sebagainya,” ujar Wali Kota Habib Hadi.

IMG 20200528 WA0026Sementara itu, yang unik dari pengecekan siang itu adalah nama dari kampung tersebut. Kampung ini mendeklarasikan diri sebagai KAPEKA alias Kampung Pengawasan Kamera. Pasalnya, 1 RT yang terdiri dari 3 gang permukiman tersebut terpasang kamera pengawas. Pengadaan kamera dilakukan secara swadaya dan kesadaran masing-masing warga.

“Sudah tiga kali lebaran ini kampung kami jadi KAPEKA. Awalnya satu gang ini pasang cctv karena khawatir ditinggal pas mudik semua. Lalu lama-lama kok enak, akhirnya semua pasang di setiap gang dan ada rumah-rumah yang pasang sendiri,” cerita Nurgiono, warga RT 2 yang tinggal di Gang Sawunggaling.

Nugiono mengisahkan, selama tiga tahun ini tidak ada hal buruk yang terjadi dan terekam di kamera cctv. Hanya saja, yang semua berpraduga rusaknya spanduk karena sengaja dirusak akhirnya terbantahkan. “Setelah dilihat cctv, ternyata ditabrak truk. Ya ini salah satu enaknya kalau ada cctv,” sambungnya. (famydecta)

 


Probolinggo Mayor Hadi Zainal Abidin along with other officials monitored the launching preparation of Kampung Tangguh (resilient village) at one of the villages in Tisnonegaran urban village on Thursday (28/5).

 

At the hall of the neighborhood organizations RT 2 RW 6 of the urban village, the monitoring was also attended by Kanigaran sub-district head Agus Rianto, Tisnonegaran urban village head Siti Khotidjah, and the local neighborhood organizations.

“The hall would be a post for the activities, and a cheap market will be held. The production activity can be done next to the hall. The cheap market will also be held in the area,” Police Chief AKBP Ambariyadi Wijaya explained to Mayor Habib Hadi and Vice Mayor Subri.

The monitoring was conducted as a preparation to welcome the visit of East Java Governor Khofifah Indar Parawansa next month. According to the police chief, Mayangan and Kanigaran sub-district would be the target of being visited due to the high number of patients with COVID-19 in the sub-districts.

Kampung Tangguh, established in all five districts in the city, will involve all social elements in the regions respectively. The program will give education to the people, to increase the awareness to apply health protocols in combating COVID-19 pandemic.

In addition to revive the economy of its residents, the neighborhood organizations RT and RW will be a supporting task force to break the chain of COVID-19 spread.

“Kampung Tangguh is an effort to break the chain of COVID-19 spread in the level of neighborhood organizations, and to make people used to the condition. We hope the existence of Kampung Tangguh will strengthen the people’s health, economy, and others,” Mayor Habib Hadi said.

Meanwhile, the interesting point concluded from the monitoring was the name of the village. It was called KAPEKA, an abbreviation of Kampung Pengawasan Kamera (a village with camera supervision). The name was taken because the neighborhood has CCTV facilities financed by the residents.

“The cameras have been installed for the last three years. We initially installed the camera in one spot to anticipate any criminal action during the Eid Al Fitr holidays. Then, as we feel comfortable with the facility, we decided to install them in certain areas of the neighborhood. Many residents also install the camera in their houses respectively,” Nurgiono, a resident of RT 2, said. (alfien_tr)

BAGIKAN