DI KOTA PROBOLINGGO, 27 HALTE DAN TEMPAT IBADAH DISEMPROT DISINFEKTAN

2019-2020

KANIGARAN - Demi memberikan rasa tenang kepada masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo melakukan penyemprotan cairan disinfektan di fasilitas umum, yakni 27 titik halte bus dan masjid-masjid di pinggir jalan.

Jumat (20/3) sebanyak 3 tim gabungan dari BPBD dan PMI serta Dinas Perhubungan menyisir semua lokasi dimulai pukul 07.00. Seperti yang terlihat di Bundaran Gladak Serang, salah satu ikon Kota Probolinggo, bangku besi dan pembatas kolam pun disemprot oleh petugas. Kemudian petugas bergeser ke halte di SMA Negeri 4 dan halte di SMPK Mater Dei Jalan Panglima Sudirman.

WhatsApp Image 2020 03 20 at 07.34.08Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo menjelaskan, sesuai dengan peraturan wali kota dan SK yang sudah dikeluarkan, Pemerintah Kota Probolinggo sudah menetapkan saat ini keadaan darurat non alam. Untuk itu, BPBD bersama OPD terkait turun ke lapangan berupaya menyisir tempat umum khususnya halte, angkot maupun bus.

“Kami menyisir ke tempat umum, menyemprotkan disinfektan ke masjid-masjid khususnya yang ada dipinggir jalan raya. Karena disana tempat persinggahan para jamaah dari luar kota sehingga kita sterilkan supaya pelaksanaan shalat Jumat masyarakat merasa tenang dalam menjalankan ibadah,” ujar Sugito, saat ditemui di lokasi penyemprotan di Bunderan Gladak Serang.

Penyemprotan disinfektan ini merupakan upaya meminimalisir penyebaran virus yang memang tak kasat mata. BPBD pun meyakini bahwa disinfektan dapat memutus jaringan virus yang ada. Sambil menunggu pengadaan dari Dinas Kesehatan, BPBD melakukan pengadaan disinfektan secara mandiri.

Insyaalllah hari Senin atau Selasa depan (minggu depan) sudah siap. Mengisi kekosongan ini kami berupaya mandiri meracik disinfektan sesuai standar dari Kementerian Kesehatan,” ujar Sugito.

WhatsApp Image 2020 03 20 at 07.55.23Penyemprotan oleh BPBD tidak berlangsung hari ini saja, beberapa hari ke depan, untuk memberi kenyamanan bagi umat Nasrani yang beribadah di gereja, BPBD juga akan melakukan penyemprotan. “Yang jelas, tidak cukup hari ini tapi kami upayakan terus menerus termasuk di tempat umum lainnya,” sambung mantan Kabag Umum Setda Kota Probolinggo ini.

Pria lulusan STPDN ini pun mengimbau masyarakat membudayakan hidup bersih dan sehat dimulai dari lingkungan keluarga, lalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menghindari melakukan pertemuan yang mengundang banyak masyarakat.

“Jangan panik. Mari kita bersama-sama, bekerjasama saling bahu-membahu dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengurangi dan mencegah pergerakan virus COVID-19 ini,” imbau Sugito. Selain halte, masjid dan gereja, penyemprotan disinfektan juga dilakukan di pondok pesantren serta pasar.

Tiga pilar Kecamatan Mayangan pun melakukan upaya serupa, dengan menyemprot disinfektan di Masjid Wiroborang dan pemberian hand sanitizer di pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo. (famydecta)

 

Regional Disaster Mitigation Agency (BPBD) of Probolinggo city sprayed disinfectant on public facilities, including 27 bus stops and mosques. This was conducted to ensure safety amid the spread of coronavirus COVID-19.

Three joint teams involving BPBD and Indonesian Red Cross (PMI), along with the Agency of Transportation did the spray to the locations starting at 7 am. As was seen at one of the city icons Gladak Serang traffic circle, the iron chairs and the pool restrictive have been all sprayed. Then the team moved to the bus stop at the high school SMAN 4 and junior high school SMPK Mater Dei.

The acting head of BPBD, Sugito Prasetyo explained, based on mayoral regulation and a decree being issued, Probolinggo municipal administration has determined the situation a non-natural disaster. Therefore, BPBD and related working units made a move to certain public facilities including the bus stop, and other public transportations.

“We went along the public facilities, spraying disinfectant to the mosques especially those at the main roads. This is necessary since there are a lot of people coming from out of town having a prayer at the mosque, and certainly the mosques need to be sterilized,” Sugito said.

The disinfectant spraying is an effort to minimize the spread of the virus, and BPBD is sure that the effort can break the spread of the virus. While waiting for the equipment from the Health Agency, BPBD has decided to do the spray using simple tools and equipment.

“God willing, on Monday or Tuesday (next week), we will have the equipment ready. And, while waiting for the equipment, we made a move and use a homemade disinfectant based on the standard of the Health Ministry,” Sugito said.

The spraying will not only last in one day, but in the next few days, BPBD will have another one to churches in Probolinggo city. “It’s not a one day job, but we will move to other public facilities,” the former head of the General Affairs Department said.

He also urges people to adopt Clean and Healthy Lifestyle Behavior and to restrict outdoor activities to avoid any events or meetings involving many people.

“Don’t panic, Let us together working together with all social elements to prevent the spread of coronavirus COVID-19,” Sugito said. Apart from bus stops, mosques, and churches, the disinfectant spraying will be conducted in Islamic boarding schools and traditional markets.

The stakeholders in Mayangan Sub-district have also carried out similar actions, by spraying disinfectant in the Wiroborang mosque and distributing hand sanitizers at the shopping center in the city. (alfien_tr)

BAGIKAN