MAYANGAN – Sebanyak 18 unit ambulans siaga akhirnya didistribusikan ke 18 kelurahan di 5 kecamatan di Kota Probolinggo. Pendistribusiannya tak biasa, karena warga sendiri yang menjemput bukti nyata dari janji Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wawali Mochammad Soufis Subri tersebut.
Minggu (2/2) siang, ribuan warga tumplek blek di Perliman Mayangan. Mereka menggunakan sepeda motor dan mobil, pikap lengkap dengan sound system berkeliling Kota Probolinggo. Wali Kota Habib Hadi memilih menyetir ambulans sendiri, Wawali Subri duduk disampingnya.
Masyarakat yang dilintasi oleh rombongan pun sudah menunggu di depan rumah atau di jalan. Mereka sengaja ingin bertemu dengan pemimpinnya, menjabat tangan hingga menciumi tangan Habib Hadi-Subri.
Ada pesan yang disampaikan wali kota saat melaunching 18 unit ambulans siaga, siang itu. Dengan tegas dan nada berapi-api, Habib Hadi mengatakan bahwa ini adalah momen penting bahwa perjuangan pasti ada kerja nyata. “Alhamdulillah berkat doa dan dukungan semua, saya beserta wakil bisa menjalankan amanah sesuai janji dan harapan masyarakat,” katanya.
Habib Hadi menegaskan, satu per satu visi misi sudah dilaksanakan atas doa dan dukungan dari masyarakat. Untuk itu, ia merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan apa saja yang telah dikerjakan kepada publik. Apa yang dikerjakan pejabat publik harus diketahui oleh masyarakat dan tidak perlu disembunyikan.
18 unit ambulans siaga merupakan bentuk perhatian pemerintah pada masyarakat untuk penanganan kegawatdaruratan. “Saya tidak mau menimbulkan hal tidak baik karena lambatnya penanganan kesehatan pada masyarakat,” ujarnya. Ia pun berharap DPRD dapat mewujudkan 11 unit tambahan agar transportasi pelayanan kesehatan semakin sempurna.
Butuh Ambulans Siaga Hubungi 112
Ambulans siaga ada untuk memudahkan akses kepada masyarakat agar cepat dan tepat untuk mendapatkan pertolongan pertama terhadap kasus-kasus kesehatan tertentu. Sasarannya, seluruh penduduk Kota Probolinggo yang memerlukan pelayanan medis dan transportasi ambulans.
“Tentunya dengan kasus kegawatdaruratan, rujukan persalinan (ibu akan melahirkan), rujukan ke fasilitas kesehatan pertama (puskesmas, klinik, bidan praktik swasta) rujukan ke fasilitas kesehatan di wilayah Kota Probolinggo,” jelas Wali Kota Habib Hadi.
Ambulans siaga tidak diperuntukkan bagi penyakit sakit gigi, batuk, pilek dan lainnya. Ambulans ini tidak diperbolehkan untuk rujukan ke fasilitas kesehatan di luar Kota Probolinggo.
Alur pelayanan ambulans siaga adalah pasien/keluarga pasien menghubungi call center 112, kemudian operator menghubungi kontak person petugas puskesmas/pustu. Selanjutnya petugas akan melakukan kontak ke pasien/keluarga dan lokasi sasaran. Petugas melakukan pemeriksaan awal kondisi pasien dan menentukan status kegawatdaruratan untuk melakukan rujukan.
Petugas lantas menghubungi puskesmas/rumah sakit/klinik rujukan lalu petugas dengan menggunakan ambulans melakukan rujuan pasien dan pasien wajib didampingi oleh keluarga atau perangkat kelurahan.
“Mudah-mudahan bermanfaat bagi masing-masing kelurahan yang menerima ambulans siaga. Awas jangan coba-coba menghubungi tapi ternyata iseng, saya sendiri nanti yang menangani,” ujar Habib Hadi.
18 unit ambulans siaga didistribusikan untuk Kecamatan Mayangan (Kelurahan Mayangan, Wiroborang dan Jati); Kecamatan Kanigaran (Kelurahan Kebonsari Wetan, SUkoharjo dan Curah Grinting); Kecamatan Kedopok (Kelurahan Jrebeng Kulon, Jrebeng Wetan dan Kareng Lor); Kecamatan Wonoasih (Kelurahan Pakistaji, Kedung Asem, Sumber Taman, Jrebeng Kidul dan Kedung Galeng); Kecamatan Kademangan (Kelurahan Pilang, Triwung Kidul, Kademangan dan Poh Sangit Kidul).
“Mohon doa, masih ada empat tahun lagi yang harus diselesaikan dan memenuhi harapan masyarakat. Visi misi masih harus diperjuangkan agar dapat terwujud demi masyarakat. Sesuai visi kami, mari membangun Kota Probolinggo bersama,” tutur Habib Hadi yang didampingi Wawali Subri. (famydecta)
18 units of ambulance have finally been distributed to 18 urban villages in 5 sub-districts of Probolinggo city. It was a unique distribution since the people themselves took the ambulance as was promised by Mayor Hadi Zainal Abidin and Vice Mayor Mochammad Soufis Subri.
Thousands of people headed to Perliman Mayangan, riding motorbikes and cars, with a sound system, making a convoy throughout Probolinggo city. Mayor Habib Hadi drove the ambulance himself, with the mayor was sitting next to him.
The people have awaited the mayor at the front of their houses to meet their regional leaders, shaking hands with him.
There was a message conveyed by the mayor as he launched the distribution of the ambulance. With spirits up, he said that this is an important moment to remember, proving that the efforts he made have been successfully materialized. “Alhamdulillah, thanks to the support of all people, I and the vice mayor has fulfilled the mandate given to us, as expected,” he said.
He asserted, the vision and mission have been accomplished one to another, thanks to the support of all people. Therefore, he is responsible to highlight what he has done, to the public.
The ambulance is the effort made by the government to handle any emergencies. “I need the health service to be handled in a fast response,” he said. He also hopes the city council DPRD to approve the 11 additional ambulances to have a perfect public service.
The ambulances are provided to ease the people to have access to get the first aid on health services. The target is all people in the city who need medical treatment and ambulance as transportation.
“It is for emergencies including childbirth, transportation to the clinique, or other health facilities in the city,” said the mayor. It’s not for those who have a toothache, cough, flu, or others. The ambulance cannot be used for going to health facilities outside the city.
To use the ambulance facility, the patient or their families can make a phone call to the 112 call center before the operator call the contact person of the health facility officers. Then the officers will go to the location and check the condition of the patient, before determining the status of an emergency.
The officers then call the hospital to confirm the situation and then go to the hospital by ambulance. The families or urban village officers have to accompany the patient.
“Hopefully, the ambulance can be useful. I will not tolerate if you do a prank on the facility, I myself will handle the prank,” Habib Hadi said.
18 units of ambulance were distributed to Mayangan Sub-district (Mayangan, Wiroborang, and Jati urban village); Kanigaran Sub-district (Kebonsari Wetan, Sukoharjo, and Curahgrinting urban village); Kedopok Sub-district (Jrebeng Kulon, Jrebeng Wetan, and Kareng Lor urban village); Wonoasih Sub-district (Pakistaji, Kedung Asem, Sumber Taman, Jrebeng Kidul, and Kedung Galeng urban village); Kademangan Sub-district (Pilang, Triwung Kidul, Kademangan, and Pohsangit Kidul urban village).
“Please, pray for us, we still have four years to go to fulfill the people's hopes. The vision and mission must be implemented for the people. As stated in our vision; Let us together develop Probolinggo city,” the mayor said. (alfien_tr