FINAL KERAPAN KAMBING, WAKIL WALI KOTA PROBOLINGGO : BUDAYA LOKAL YANG TETAP DILESTARIKAN DAN DIKEMBANGKAN

2019-2020

Probolinggo, 3/3/2019 - Untuk tetap mempertahankan budaya lokal, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar kerapan kambing di Lapangan Progoro, Jrebeng Kulon Kecamatan Kedupok Kota Probolinggo.

Para peternak kambing di Kota Probolinggo, selama ini punya tradisi untuk aktifitas tahunan melalui ajang kerapan kambing ini.

Minggu sore (3/2) merupakan grand final dari lomba kerapan kambing tersebut. Dengan aba-aba hitungan 1, 2 dan 3 Ocoool (dalam pengucapan bahasa Madura), sepasang kambing kerapan dilepas dan harus berlari dilintasan  sepanjang 170 meter dari garis start menuju garis finish.

Banyak kejadian lucu saat kambing-kambing berdiri di garis start untuk beradu, mulai kambing tak mau berlari, menabrak pagar pembatas hingga ada yang berlari terlebih dulu sebelum panitia mengucapkan kata “ocol”.

Kepala Disbupar, Tutang Heru Wibowo dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini merupakan  salah satu pelaksanaan dari 99 hari program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo. Sekaligus salah satu upaya pengembangan objek wisata  unggulan di Kota Probolinggo.

“Dengan gelaran kerapan kambing ini, kami memiliki  maksud dan tujuan yakni untuk mengembangkan  dan melestarikan budaya lokal, sebagai ajang promosi pariwisata dan juga untuk mempererat silahturahmi antara sesama penggemar dan paguyuban  kerapan kambing. nantinya juga dapat menambah nilai jual dari kambing-kambing yang memperoleh juara,” ujar Tutang.

Sebanyak 72 peserta mengikuti ajang kerapan kambing ini, yang terbagi menjadi dua grub, yaitu grub A dan grub B dengan masing-masing grub terdiri dari 32 peserta yang berasal dari Kota dan Kabupaten Probolinggo seta Kabupaten Lumajang.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Probolinggo HMS. Subri mengatakan, kerapan kambing sendiri merupakan budaya lokal khas masyarakat pendalungan Kota Probolinggo. Selain sebagai ajang ekspresi para pecinta kerapan kambing, kegiatan ini juga kini menjadi wisata gratis bagi warga Probolinggo dan sekitarnya.

Ia berharap kegiatan ini terus dikembangankan. “atas arahan dari bapak Wali Kota dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, kegiatan ini tentunya untuk terus dikembangkan,” imbuhnya.

Diharapkan kedepan, perhelatan kerapan kambing ini terus tetap dilestarikan, agar nantinya bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya dan tentunya dapat meningkatkan para wisatawan untuk datang ke Kota Probolinggo . (Dev)

BAGIKAN