FORKOPIMDA DUKUNG RENCANA PEMBERLAKUAN JAM MALAM DI KOTA PROBOLINGGO

2019-2020

KANIGARAN – Upaya pencegahan dan penyebaran COVID 19 terus digencarkan Pemerintah Kota Probolinggo. Selasa (7/4) pagi, digelar Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial Kota Probolinggo bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) digelar sesuai protokol kesehatan, di Puri Manggala Bhakti.

Rakor yang dipimpin langsung Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin didampingi Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, anggota Forkopimda, bersama kepala OPD saling memberi saran dan masukan.

Ya, banyak upaya telah dilakukan pemkot dalam mengurangi penyebaran COVID 19 ini. Salah satunya imbauan untuk tetap tinggal di rumah, menghindari kerumunan, menunda hajatan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, penyemprotan disinfektan, social distancing dan sebagainya. Tentu hal ini harus didukung kerja sama dan peran aktif masyarakat untuk disiplin mengikuti imbauan pemerintah tersebut.

Dalam laporannya, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati menjelaskan rakor ini bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin setiap potensi konflik sosial sekaligus upaya pencegahan agar situasi Kota Probolinggo tetap kondusif. “Saya mengharapkan kepada Kepala OPD agar dapat mengambil langkah-langkah teknis terkait isu yang berkembang sehingga tidak menimbulkan polemik masyarakat,” pesan sekda perempuan dengan latar belakang ilmu kesehatan ini.

Situasi dan kondisi Kota Probolinggo terpantau aman dan kondusif. Hal ini tidak lepas dari sinergi yang baik semua komponen masyarakat, pemerintah daerah, aparat keamanan (TNI/Polri), tokoh agama, tokoh masyarakat untuk ikut menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial Kota Probolinggo, bahu membahu mencegah COVID 19 di Kota Probolinggo,” kata wali kota.

9a18bbf5 b443 49de 868c 8f4940e8bf67Wali kota mengimbau kepada masyarakat ikut disiplin dan sadar atas kebijakannya dan menyadari dampak apa yang timbul dibalik itu. “Selain kerja sama penanganan pencegahan Covid-19, perlu adanya ketegasan pemerintah untuk menyadarkan dan mendisiplinkan masyarakat,  sesuai dengan surat edaran dari Mendagri, Menkeu, Keputusan Presiden dan lain-lainnya,” imbuhnya.

Masih menurut wali kota, pemkot sudah menyiapkan bantuan sembako berdasarkan data dari kelurahan dan kecamatan untuk masyarakat yang terdampak COVID 19.  Pemerintah setempat memutuskan akan melakukan pembatasan jam operasional pertokoan, usaha waralaba pada pukul tujuh malam dan dibuka kembali pukul tujuh pagi. Kemudian karantina bagi pemudik pun akan dilakukan.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya mengungkapkan, dengan adanya wabah COVID 19, pihaknya bersama Kodim 0820 siap mendukung kebijakan wali kota terkait pembatasan jam operasional pertokoan seperti swalayan, pusat perbelanjaan, usaha waralaba, maupun pasar tradisional.

“Selain itu kami juga menerapkan physical distancing berupa kawasan tertib berlalu lintas pada jam-jam tertentu di 43 lokasi. Bagi penggunaan transportasi umum dinilai kurang efektif karena hanya menyemprot dan mengukur suhu badan saja. Selanjutnya harus ada tempat isolasi bagi para penumpang transportasi umum,” beber AKBP Ambariyadi.

Menurut Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo menerangkan tentang pentingnya penggunaan masker dalam kondisi saat ini dan menjaga kamtibmas di wilayah Kota Probolinggo. “Jangan sampai situasi COVID 19 ini membuat masyarakat lengah, kami berupaya mencegah kriminalitas itu,” terangnya.

Selanjutnya, Wawali Subri meminta pada forum ini untuk meneruskan kebijakan Presiden Jokowi terkait pembebasan biaya dan cicilan masyarakat. “Kami mohon bantuan bapak ibu sekalian pada forum ini untuk meneruskan kebijakan pembebasan biaya maupun cicilan, baik itu perbankan, leasing, PLN. Karena masih banyak masyarakat Kota Probolinggo berkeluh kesah belum mendapatkan pembebasan itu (kebijakan presiden),” urainya.

Masih menurut Subri, ia juga berharap ada kerja sama dengan perusahaan di Kota Probolinggo mempunyai rasa empati di tengah pandemi COVID 19 ini. “Jika memungkinkan CSR perusahaan ikut berempati atas musibah wabah korona ini,” ujarnya.

Kajari Yeni Puspita menyikapi wabah COVID 19 dan upaya pencegahannya adalah menggelar persidangan secara online. “Proses penegakan hukum tetap berlangsung, kami melakukannya secara online,” tegasnya. (dewi)

 


The effort of preventing COVID-19 from spreading has been seriously carried out by Probolinggo city administration as on Tuesday (7/4), a Coordination Meeting of Preventing and Handling Team of Social Conflict with Regional Leadership Coordination Forum was held at Puri Manggala Bhakti hall.

Many efforts have been carried out in stopping the spread of COVID-19 including a government’s call to stay at home, avoid any mass gathering, to suspend any event, adopt clean and healthy lifestyle behavior, disinfectant spraying, social distancing campaign, and others. This must be supported and therefore needs the participation of all people to be disciplined in following the call.

In the report, Regional Secretary drg Ninik Ira WIbawati explained the meeting was held to have early anticipation on every possible social conflict that might happen as well as a preventive effort to maintain the city conducive. “I expect the head of working units to take technical measures on current issues so that there would be no polemic,” she said.

The city remains conducive thanks to a good synergy of all components including the people, regional government, security forces, religious figures, and public figures who participate in maintaining the security for the people.

“I’d like to thank the team for working together in stopping the spread of COVID-19,” the mayor said.

The mayor urges the people to be disciplined and aware of the policy and the impact of the outbreak. “Besides carrying out the efforts in preventing COVID-19 from spreading, the government needs to strictly make the people discipline in dealing with the outbreak, as was instructed by the central government,” he added.

The mayor added the city administration has prepared an aid in the form of groceries for the people economically impacted by COVID-19. The local government decides to apply restrictions of operational hours for shops and franchises that they must be close at 7 pm.

Meanwhile, the Probolinggo City Police Chief AKBP Ambariyadi Wijaya said his side and the Military District Command 0820 are ready to support the policy. “Besides, we also apply physical distancing in traffic on certain hours in 43 locations,” he said.

According to the Commander of Military District Command 0820, Imam Wibowo stated the importance of wearing a mask in the current situation. “Don’t let the outbreak makes the people’s guard down. We will always make an effort to prevent any crime to rise,” he said.

Vice Mayor Subri asks the forum to follow up President Jokowi’s policy to suspend the installment people have. “We hope you all, the banking, leasing, and state-own electricity firm PLN can support the policy because many people complaining about the difficulty of having the exemption from paying the installment,“ he explained.

According to Subri, he also hopes the companies in the city would participate in giving aid amid the COVID-19 outbreak.

The head of State Prosecutor, Yeni Puspita said that her side has also responded to the situation and therefore holding an online trial instead. “We still hold a trial, but in an online system,” she said.  (alfien_tr)

 

BAGIKAN