GELAR RAKOR PERCEPATAN PENANGANAN COVID 19, INI PESAN WALI KOTA HABIB HADI

2019-2020

KANIGARAN – Pemerintah sudah mengambil langkah cepat untuk pencegahan COVID 19 di Kota Probolinggo. Namun kebijakan ini tidak ada artinya jika masyarakat tidak memahami atau mengindahkan imbauan yang disampaikan. Untuk itu, masyarakat diminta menyadari akan bahaya virus tersebut.

Hal ini disampaikan Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID 19 di Kota Probolinggo, Senin (23/3) siang.

Rapat di Puri Manggala Bakti ini dihadiri Wawali Mochammad Soufis Subri, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya, Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Danki Yon Zipur, perwakilan kejaksaan Kasubag BIN ER Handaya dan anggota tim lainnya. 

“Hindari kerumunan, keluar rumah kalau penting saja. Anda diam di rumah itu untuk kebaikan anda sendiri. Sekarang kalau bicara bosan di rumah, saya akan menggambarkan. Lebih baik bosan di rumah, itu lebih disyukuri dari pada tergeletak di ruang isolasi,” pesan Wali Kota Habib Hadi.

“Ayo, jaga kesehatan untuk diri kita sendiri dan semoga wabah ini segera terselesaikan dan kita bisa beraktifitas seperti sedia kala. Menahan diri, tolong dipahami untuk tidak keluar rumah kalau tidak mendesak,” imbaunya lagi.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Nurul Hidayati memaparkan, penanganan untuk Orang Dalam Resiko (ODR) adalah pemantauan secara 14 hari; Orang Dalam Perawatan (ODP) di rumah sakit isolasi atau isolasi di rumah; Pasien Dalam Pengawasan (PDP) harus perawatan di rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh pemerintah dan positif COVID 19 harus mendapat penanganan intensif di RSUD rujukan tersebut.

Langkah pemerintah, lanjut dr Ida-panggilan akrabnya, dalam menangani penyebaran COVID 19 antara lain menunda kedatangan kapal pesiar, menyediakan anggaran antisipasi kewaspadaan, siapkan sarana prasarana untuk deteksi dini, tindakan pro aktif berupa penyemprotan disinfektan, pemeriksaan suhu tubuh dan pembatasan aktivitas sesuai protokol pendidikan dan pengurangan jam kerja bagi ASN dan Non ASN.

Perwakilan Kejaksaan Kota Probolinggo, ER Handaya menuturkan, adanya pergeseran anggaran untuk penangananan COVID 19 harus dipahami sesuai dengan undang-undang yang ada dan peruntukkannya. Setelah tiga bulan, pertanggungjawaban dari dana ini harus sudah terselesaikan. “Anggaran ini harus dilaksanakan sungguh-sungguh, benar-benar untuk penanggulangan COVID 19 tidak sarat akan kepentingan,” ujarnya.

IMG 20200323 WA0023

Siapkan Rusunawa Mayangan Untuk Isolasi Pasien

Dalam rapat tersebut sempat dibahas terkait penggunaan rusunawa di Mayangan (rusunawa baru yang belum berpenghuni) untuk dijadikan tempat isolasi. Habib Hadi menegaskan, rencananya memang untuk ruang isolasi keluarga.

“Dalam arti begini, apabila ada satu yang sakit di keluarga, maka semua keluarganya akan dikarantina. Apa nanti mau karantina mandiri apa mau di-rusunawa sana. Tentunya, kita biayai kita tanggung biayanya, kita jaga dan kita rawat,” tegas wali kota.

Namun, kondisi rusunawa tidak akan bisa menampung semua keluarga yang harus dikarantina kalau masyarakat ceroboh dan tidak menghindari keramaian. “Jadi, sekali lagi mari turuti imbauan yang kerap disampaikan. Tolong sayangi diri anda dan keluarga serta kesehatan orang lain,” ungkap mantan anggota DPR RI ini.

Saat ditanya soal anggaran untuk pencegahan korona, Habib Hadi menegaskan sesuai dengan instruksi Presiden RI, Menteri Keuangan dan Mendagri untuk memanfaatkan anggaran APBD untuk peristiwa ini. “Tentunya, kami juga memperhatikan aturannya agar tidak salah memanfaatkan,” ujarnya. (famydecta)

 

Tlhe government has made a quick move to stop the spread of COVID-19 in Probolinggo city. Yet, this would be nothing if the people cannot understand and follow the call the government has made. Therefore, people are urged to realize the danger of the virus.

This was stated by Mayor Hadi Zainal Abidin as he led a Coordination Meeting with the Team of Non-natural Disaster Mitigation and Acceleration of Handling COVID-19 in Probolinggo City on Monday (23/3).

The meeting held in Puri Manggala Bhllolakti hall was attended by Vice Mayor Mochammad Soufis Subri, City Police Chief Ambariyadi Wijaya, District Military Commander Imam Wibowo, Regional Secretary drg Ninik Ira Wibawati, the representatives of the city’s state prosecutor, and the other members of the team.

“Avoid the crowd, go out of the house only for urgent purposes. Stay at home for your own sake. If you say it’s boring at home, then I tell you this: It’s better boring at home than you have to be isolated at hospital,” Mayor Habib Hadi said.

“Maintain your health four your own sake, and let’s hope the pledge can be ended so that we can do our activities as usual. Please understand not to go out of the house unless for urgent purposes,” he added.

Meanwhile, the acting head of Health Agency dr Nurul Hidayati explained, the procedure to handle the People On Risk (ODR) is to monitor them for 14 days; People Under Surveillance (ODP) is to isolate them at home or hospital; Patient Under Surveillance (PDP) must be inpatient at the referral hospitals appointed by the government, and those people with coronavirus must get intensive treatment at the referral hospitals.

The movement made by the government, dr Ida continued, in handling the spread of COVID-19 are among others to suspend the arrival of the cruise ship, providing the budget for anticipation and emergency, preparing the facilities to have early detection, having pro-active action with spraying disinfectant, checking body temperature, and restricting activities based on educational protocol, as well as restricting the working hours for civil servants and non-civil servants.

The representative of State Prosecutors of Probolinggo city, ER Handaya stated, the budget revision for handling the spread of COVID-19 must be carried out based on the law. After three months, the report for the budget use must be completed. “The budget must be spent wisely, exactly for handling the spread of COVID-19, without any other interest,” he said.

Preparing Rusunawa Mayangan for Patient Isolation

The meeting has also discussed a plan to convert the low-cost apartment block Rusunawa Mayangan as an isolation facility for the patient. Habib Hadi said the apartment will be converted into an isolation facility for families who are on the risk of COVID-19. 

“I mean, when someone has a status of ODP, then we will keep his/her families in quarantine, and we have provided the place for isolating the families. It’s up to them whether they would like to have independent isolation or they can be isolated at the apartment. We have prepared for the budget, we will take care of them,” the mayor said firmly.

Yet, the apartment will not be able to accommodate all families who are reckless and not avoiding any crowd. “So, once again, let us obey the government’s call. Take care of yourself and family,” he said.

Related to the budget for preventing the coronavirus from spreading, Habib Hadi said it is based on the Instruction of the President, Ministry of Finance, and Ministry of Home Affairs to use the local budget APBD. “We must pay attention to the effective regulation and rules so we can use it in the right way,” he said. (alfien_tr)

BAGIKAN