MAYANGAN – Peringatan Hari Bhayangkara ke 74 tahun 2020 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di masa pandemi COVID 19 ini, upacara yang dipimpin Presiden Joko Widodo dilaksanakan secara virtual diikuti Forkopimda Kota Probolinggo di Rupatama Polres Probolinggo Kota, Rabu (1/7).
Hadir dalam upacara tersebut Wawali Mochammad Soufis Subri, Kapolresta AKBP Ambariyadi Wijaya, Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Kajari Yeni Puspita, Ketua DPRD Abdul Mujib, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Darwanto, Kalapas, Danki Yon Zipur, Ketua MUI dan tokoh masyarakat.
Setelah upacara, Polres Probolinggo Kota mengumumkan pemenang Kampung Tangguh Semeru (KTS) dalam rangka Hari Bhayangkara ke 74. Juara pertama mendapat 3 ton beras diraih KTS Perum Pakistaji RT 2 RW 7, Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih. Juara kedua KTS Batik Tawangsari RT 4 RW 7 Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan mendapat hadiah 2 ton beras.
Sedangkan juara ketiga KTS Seribu Masker Jalan Jeruk RT 4 RW 3, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih (hadiah berupa 1 ton beras). Juara harapan diraih KTS Perum Kademangan Permata Regency, Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok; Kampung Dora Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan dan RT 2 RW 6 Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran.
Dalam sambutannya, Wawali Mochammad Soufis Subri menyatakan rasa bangganya dalam peringatan Hari Bhayangkara ke 74 ini. “Alhamdulillah selama ini Kota Probolinggo terbantu dengan keberadaan Polri. Selalu bersinergi dalam hal apapun demi pembangunan kota. Ke depan bisa menjadi bekal polri agar di tengah pandemi bisa berkreasi agar bisa melaksanakan kegiatan serta menjaga stabilitas ekonomi,” serunya.
Wawali juga mengapresiasi setinggi-tingginya kerjasama antara Polri-TNI dan jajaran Forkopimda lainnya yang kerap berdiskusi secara formal maupun informal hingga menemukan solusi terbaik. “Bersinergi bersama mengawal pembangunan dan menjadikan Kota Probolinggo lebih aman dan baik,” imbuh Subri yang mewakili Wali Kota Hadi Zainal Abidin.
Sementara itu, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya mengaku upacara Hari Bhayangkara tahun ini sangat berkesan. Di situasi yang sulit tetapi dituntut untuk menerima dan merasakan apa yang menjadi keluhan dari masyarakat.
“Masyarakat tidak bisa sendiri. Masyarakat membutuhkan kehadiran kita (forkopimda), butuh support kita di semua bidang usaha yang mereka jalani. Ayo sama-sama kita ngecharge baterai kita lagi karena kita tidak tahu kapan COVID ini akan selesai. Manusia harus bisa menyesuaikan diri dengan virus tersebut. Saya berharap ke depan, sama-sama mengantisipasi new normal, siap menghadapi dampaknya, bisa berkreasi dan menyesuaikan adaptasi lingkungan,” jelas AKBP Ambariyadi.
Pesan Presiden Joko Widodo di Hari Bhayangkara ke-74
Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan pandemi ini merupakan cobaan yang berat bagi Indonesia dan negara lainnya. Untuk itu, presiden mengajak semua elemen terus berikhtiar mengatasi permasalahan kesehatan dan ekonomi.
Karena di masa sulit ini kehadiran jajaran Polri sangat-sangat dibutuhkan, mulai dari Mabes Polri hingga Bhabinkamtibmas harus ikut aktif terlibat mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan, penyaluran bantuan sosial hingga menjaga keamanan ketertiban agar tercipta situasi kondusif, aman dan damai.
“Keselamatan rakyat yang paling utama. Lakukan tugas kemanusiaan secara persuasif dan humanis. Tetap tanggap dan tegas dalam penegakkan hukum dengan profesionalitas demi menjaga kepercayaan masyarakat. Kejaksaan dan lain-lain terus memperkuat sinergi kerjasama. Pelaksanaan program COVID dibantu percepatan dan diawasi penggunaannya,” tegas Presiden Joko Widodo.
Di masa krisis ini, presiden juga berpesan agenda strategis Polri tidak boleh dilupakan saat instansi ini fokus mengatasi pandemi. Polri diminta berupaya memperbaiki diri lebih profesional dan modern karena tantangan Polri semakin kompleks dalam menjalankan tugasnya. (famydecta)