HARI RADIO SE-DUNIA, WALI KOTA JADI PENYIAR

2019-2020

Probolinggo, 13/2/2019. Tanpa disangka, secara mendadak Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mendatangi studio Radio Suara Kota Fm, Rabu (13/2) pukul 14.00 WIB. Para kru radio milik pemerintah  yang akrab dengan sebutan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) ini terkejut.

Habib Hadi langsung, on air dan menjadi penyiar sesaat pada peringatan Hari Radio sedunia yang jatuh hari ini tanggal 13 Februari.

Usai berbincang cara mengoperasikannya, beliau langsung mengudara tanpa didampingi, menyapa seluruh pendengar.

“Assalamu’alaikum warahmatullah wa barakatuh, saya Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, khusus hari ini mau jadi penyiar sesaat. Karena saat ini peringatan hari Radio sedunia. Radio adalah salah satu media pembawa pesan, yang mampu merubah hidup manusia. Untuk itu saya ingin menyapa seluruh pendengar Radio Suara Kota, apa kabar? semoga sehat waláfiat ya?,” sapa Wali K ota dengan gaya yang akrab di udara.

Sontak suara dering telpon radio, di nomor 0335-427772 tiada henti berbunyi, sebagai tanda pendengar ingin berinteraksi via udara. Habib Hadi memberikan kesempatan kepada penelpon yang ingin menyampaikan uneg-unegnya. 

“Kalau selama ini hanya mendengar suara saya melalui reporter radio, nah sekarang saya yang jadi penyiarnya. Silahkan yang mau ngobrol atau menyampaikan sesuatu, saya akan terima dengan hati yang senang,” ujarnya dengan mimik wajah tersenyum.

Salah satu pendengar, Reva dari Kecamatan Wonoasih menelpon dan menyapa Wali Kota dengan nada tidak percaya. 

“benarkah ini Pak Wali Kota Habib Hadi? Bapak siaran sendiri, saya sampai deg-degan ini. Saya ingin agar  di pasar baru  maupun Jalan Siaman tidak semrawut pada pagi hari jam padat, termasuk penataan parkir. Saya mau request lagu spesial untuk pak Wali Kota, senang lagu apa ya,” ujarnya.

Habib Hadi merespon dan berjanji akan meninjau lokasi yang dimaksud, sehingga bisa dipiikirkan solusinya bersama instansi terkait. 

“Insya Allah besok saya kesana, terima kasih masukannya. Kalau ndredeg gak usah request lagu, karena tidak ada lagu yang judulnya ndredeg. Kalau saya sukanya sholawatan,” jawab kepala daerah dengan 3 anak ini sambil tertawa lepas.

Pamungkas, Wali Kota berjanji akan meluangkan waktu dialog semacam ini dengan terjadwal. Karena menurutnya, media radio juga memiliki peran edukatif dan informatif. Masyarakat bisa menyampaikan aspirasi maupun saran dan kritiknya secara langsung kepada kepala daerah dengan cara yang lebih gampang.

“Saya mewajibkan semua OPD merespon laporan masyarakat di radio. Nanti saya buatkan edaran terkait ini, sehingga bisa langsung ditindaklanjuti,” pungkasnya. (yul)

BAGIKAN