MAYANGAN – Punya mobilitas tinggi dan beresiko karena bertemu dengan banyak orang di luar ruang kerja, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin tiba-tiba memeriksakan diri ke RSUD dr Mohamad Saleh, Sabtu (13/6) siang, di sela aktivitasnya.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo ikut mencoba tes COVID 19 yang disiapkan oleh tim kesehatan Front Pembela Islam (FPI) yang sedang mobile, lalu singgah di RSUD dr Mohamad Saleh. Tes menggunakan metode Eclia itu dilaksanakan di ruang isolasi khusus. Tidak hanya wali kota, pemeriksaan tersebut juga untuk seluruh tenaga kesehatan (nakes) di RSUD.
Setelah diambil darah melalui jarinya, Wali Kota Habib Hadi menunggu hasil tes yang memakai alat bernama Afia itu. Tes Eclia merupakan pemeriksaan antigen, antibody untuk nakes di RSUD dr Mohamad Saleh. FPI menjadikan rumah sakit berplat merah ini sebagai jujugan pelayanan mobile oleh tim kesehatannya. Tes Eclia ini hasilnya jauh di atas rapid test, sensitifitasnya antara 70 sampai 75 persen.
Menurut Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah, pandemi COVID 19 tidak bisa diselesaikan sendiri namun membutuhkan peran serta semua pihak. Sebenarnya, di RSUD yang terletak di Jalan Panjaitan itu menjalankan tes rutin setiap 14 hari untuk nakes. Sedangkan nakes di ruang isolasi khusus di tes 7 hari sekali. “Ini kebetulan mereka (FPI) roadshow dan datang ke Kota Probolinggo,” terangnya.
Siang itu, sekitar 200 nakes dan wali kota, Plt Direktur RSUD dr Mohammad Saleh juga ikut tes. Hasilnya negatif COVID 19. “Kalau hasil Eclia negatif, sementara bisa dianggap belum terpapar. Semua nakes yang sudah di tes hasilnya juga baik,” ungkap dr Abraar.
“Kami ucapkan terima kasih kepada FPI, atas nama pribadi dan atas nama instansi serta seluruh nakes di RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo. Terutama kepada dr Amira dan dr Syaiful Anam, tentunya kami sangat terbantu,” kata dokter spesialis bedah ini.
Sementara itu, Wali Kota Habib Hadi bersyukur hasil tesnya negatif. “Saya mencoba sendiri tadi, dan Alhamdulillah hasilnya negatif,” ujarnya sambil menunjukkan kertas hasil tes.
Wali kota sangat merespon bentuk bantuan yang bermanfaat di tengah pandemi COVID 19 yang melanda Indonesia dan tentunya Kota Probolinggo. “Saling berbagi, kebersamaan melakukan hal terbaik sangat membantu dalam kondisi saat ini. Terima kasih atas paritispasi dan keseriusannya dalam menangani bencana non alam di Indonesia, dimana Kota Probolinggo sudah didatangi. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi yang lain untuk lakukan kegiatan sosial dari apapun di kondisi saat ini,” kata Habib Hadi.
Roadshow ke Beberapa Daerah
Sejak 6 Juni lalu, tim relawan dari Front Pembela Islam (FPI) ini berangkat roadshow dari Banten, Jawa Barat menuju ke beberapa daerah di Jawa Timur menggunakan jalur darat. Seperti ke Nganjuk-Jombang-Pasuruan-Surabaya (RS Bhakti Rahayu, RSAL, RS Haji dan kawasan Ampel) dan sekarang (13/6) di Kota Probolinggo.
“Kami hadir untuk membantu. Dari Kota Probolinggo hari ini kami berharap bukan misi terakhir, karena kami akan kembali dulu ke Banten karena di daerah sana beberapa wilayah kasusnya mulai naik,” ujar dr Amira Farahnaz.
Dokter pemilik klinik kecantikan ini menjelaskan, RSUD dr Mohamad Saleh menjadi jujugan roadshow karena merespon cepat saat akan ada tim dari FPI melakukan pemeriksaan kesehatan bagi nakes. Dan, hasil dari tes COVID 19 sudah diserahkan ke Plt Direktur.
“Mohon doanya kami selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Niatan kami ini membantu, kami tidak memberikan sumbangan tetapi justru kami memberi bantuan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPW HILMI-FPI Pasuruan Raya dr Syaiful Anam mengucapkan rasa terima kasih atas sambutan dari Plt Direktur dr Abraar HS Kuddah sehingga niat dari pemeriksaan kesehatan bisa terlaksana dengan baik. “Harapan kami semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini. Dan semua warga, tenaga medis baik itu perawat, dokter, juga satgas COVID 19 diberikan kesehatan,” tuturnya. (famydecta)
Probolinggo Mayor had his health condition checked at regional hospital RSUD dr Mohammad Saleh on Saturday (13/6) since he has high mobility and high risk of meeting many people and infected with COVID-19.
He undergoes a COVID-19 test prepared by the medical team of Front Pembela Islam (FPI) which was in mobile and arrived at RSUD dr Mohammad Saleh. The test using Eclia method was carried out in a special isolation room. Not only was the mayor, but all the medical team also undergoing the test.
After taking a blood sample, Mayor Habib Hadi waited for the result of the test called Afia. Eclia is a test of antigen and antibody examination for the medical workers at the hospital. The test is considered to be more accurate than a rapid test, with 70-75% of sensitivity.
COVID-19 pandemic can be ended with the support of all sides, according to Acting Director of RSUD dr Mohammad Saleh, dr Abraar HS Kuddah. The hospital has a routine medical examination for the medical workers, once in 14 days. Moreover, the medical workers assigned in a special isolation room have to undergo a test once a week. “They (FPI) had a roadshow and fortunately visited Probolinggo city,” he said.
200 medical workers, the mayor, and also the acting director of the hospital have undergone the test. The result was all negative for COVID-19. “Therefore, temporarily they are not infected with the coronavirus. All medical workers are showing good results,” dr Abraar revealed.
“We would like to thank FPI, especially to dr Amira and dr Syaiful Anam. This is really helpful,” said the surgeon.
Meanwhile, Mayor Habib Hadi was grateful to have a negative result. “I get myself tested, and Alhamdulillah (Thank God) it was negative,” he said while showing the results.
The mayor appreciated the assistance given amid the COVID-19 pandemic. “We need to share each other, to have togetherness to help each other amid the pandemic. Thanks for the participation and seriousness in handling a non-natural disaster in Indonesia. Hopefully, this would be a motivation for other organizations to carry out social activities, especially amid the pandemic,” Habib Hadi said.
Roadshow to Several Regions
The volunteer team of Front Pembela Islam (FPI) has conducted a roadshow since June 6, starting from Banten, West Java, heading to several regions in East Java, including Nganjuk-Jombang-Pasuruan-Surabaya, and now (13/6) they arrived in Probolinggo city.
“We are here to help. We hope that Probolinggo city won’t be our last destination, because we are going back to Banten; it has now an increasing number of COVID-19 cases and needs our help,” said dr Amira Farahnaz.
The doctor explained, RSUD dr Mohammad Saleh was one being visited because the hospital has given an enthusiastic response as they were informed that a team of FPI would like to have a medical examination for medical workers. And, the results of COVID-19 test have been handed out to the acting director.
“Please pray for our health and safety. We just want to help, and this is how we can give contributions I the midst of COVID-19 pandemic,” she said.
Meanwhile, the Chairman of DPW HILMI-FPI of Great Pasuruan, dr Syaiful Anam thanks dr Abraar HS Kuddah for having his team in the city so that the medical examination can be done perfectly. “May Allah SWT end the pandemic, and the people, medical workers, and the COVID-19 task-force team all be healthy,” he said. (alfien_tr)