KANIGARAN – Lagi, video conference (vidcon) dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan Agus Putranto dan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo dilakukan. Kali ini dengan melibatkan gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia.
Vidcon itu membahas tentang Lomba Inovasi Daerah, Dalam Rangka Penyiapan Tata Normal Baru Produktif dan Aman Covid 19. Pertemuan itu diikuti oleh Wakil Wali (Wawali) Kota Mochammad Soufis Subri, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Kodim 08/20, Polresta, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang sekaligus anggota tim Gugus Tugas Covid 19. Seperti Diskominfo, Bappeda Litbang, BPBD, DKUPP, Dinkes dan Satpol PP, serta camat di lima wilayah kecamatan, yang berlangsung di ruang Command Center kantor Wali Kota Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman Nomor 19, Jumat (29/5).
Dalam vidcon itu Mendagri Tito Karnavian mengatakan bahwa tujuan lomba itu adalah mendorong gerakan nasional untuk membuat dan melaksanakan protokol Covid 19 dari, oleh dan untuk daerah. Selain itu, membuat kehidupan masyarakat yang produktif kembali, ekonomi dan aktivitas bisnis.
Ia menambahkan, tujuan lain adalah pra kondisi dalam membuat simulasi secara masif oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota. Serta menyusun langkah conditioning di lapangan yang belum dilakukan oleh pemangku kepentingan dan mendapatkan model protokol Covid 19 pada 7 sektor.
“Tujuh sektor itu meliputi pasar tradisional, pasar modern, restoran, hotel, tempat wisata, PTSP dan transportasi umum. Dengan kriteria penilaian kesesuaian protokol covid 19, aplikasi atau replikasi, strong idea atau kreativitas atau kebaharuan dan kerjasama atau kolaborasi. Dan yang terakhir, pencegahan penyebaran Covid 19 melalui protokol kesehatan yang diikuti oleh masing-masing pemerintah daerah,” katanya.
Sementara itu Wawali Subri melalui Sekda Ninik Ira Wibawati, yang ditemui usai vidcon mengatakan, terkait lomba inovasi daerah yang disampaikan Mendagri dalam arahannya tadi, daerah dalam hal ini harus segera bersiap dan membuat tim dalam mempersiapkan segala sesuatu terkait upaya mendukung daerah yang berinovasi dan berkreasi yang dilombakan tersebut. “Dalam hal ini kami hari Selasa (2/6) nanti baru akan menyusun dan membuat tim bersama dengan Wakil Wali Kota,” ungkapnya.
Adapun untuk tahapan penilaian dalam Lomba Inovasi Daerah Dalam Rangka Penyiapan Tata Normal Baru Produktif dan Aman Covid 19, dimulai dengan rangkaian sosialisasi yang dilakukan hari ini (29/5), kemudian pembuatan dan pengiriman video mulai tanggal 1-8 Juni 2020. Penilaian dilakukan pada tanggal 9-12 Juni dan pengumuman pemenang, disampaikan 15 Juni mendatang.
“Output yang dihasilkan nantinya berupa video singkat dengan durasi enam puluh detik yang menceritakan tentang protokol berjalan. Serta bagaimana persiapan penerapan new normal yang mungkin bisa dilaksanakan di Kota Probolinggo,” terangnya.
New normal merupakan perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal, tetapi dengan ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
“Prinsip yang utama adalah harus bisa menyesuaikan pola hidup bersih dan kedisiplinan masyarakat. Meningkatkan kesadaran agar tetap produktif dan aman di tengah pandemi Covid-19. Dimana masa new normal nanti, aktivitas masyarakat haruslah memperhatikan protokol kesehatan di antaranya mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, mengurangi kontak fisik dengan orang lain, jaga jarak, menghindari kerumunan dan lain-lain,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Pemkot harus segera menyiapkan terobosan dan inovasi untuk menghadapi kondisi new normal sembari menunggu sosialisasi secara masif protokol tatanan normal baru oleh Kementerian Kesehatan. “Untuk itu kita juga masih menunggu instruksi dari pemerintah provinsi tentang penerapan new normal,” pungkasnya. (Sonea)
A video conference discussing Regional Innovation Competition as preparation of New Normal and safe from COVID-19 was held on Friday (29/5). The conference was led by Home Affairs Minister Tito Karnavian, with several ministers including Finance Minister Sri Mulyani, Health Minister dr Terawan Agus Putranto, and the National Task-force Team chief Doni Monardo were participating in.
It also involved the governors, regents, and mayors throughout Indonesia with Probolinggo Vice Mayor Mochammad Soufis Subri, Regional Secretary drg Ninik Ira Wibawati, and other officials participating in the conference.
Home Affairs Minister Tito Karnavian said the competition is held to promote national movement in adopting health protocols. Besides, it will recover the social life to be more productive and to revive the economy and business activity.
He added another objective of the competition is to provide simulation massively by the regional governments, and to make conditioning measures in the field that have not been done, and to adopt COVID-19 on 7 sectors.
“Those sectors involve traditional market, modern market, restaurants, hotels, tourist destinations, PTSP, and public transportation. The assessment criteria involve the adoption of COVID-19 protocols, application or replication, strong idea or creativity or renewal, and cooperation or collaboration. And, the last one is the preventive effort done to stop COVID-19 spread by adopting health protocols by regional governments respectively,” he said.
Meanwhile, Regional Secretary Ninik Ira Wibawati said that, in responding to the instruction of the Home Affairs Minister, each region must be prepared and form a team to support the region in participating in the competition. “We, along with Vice Mayor Subri, will form a team and discuss it more on Tuesday (2/6),” she said.
The assessment stages will be started with dissemination that will be held today (29/5), before producing and submitting the video on June 1-8, 2020. The assessment will be carried out on June 9-12, and the winner will be announced on June 15.
“It will be in a form of short 60-seconds video telling about how to adopt health protocols, and how to prepare for a new normal life that might be implemented in Probolinggo city,” she said.
New normal is a new way of life by doing a normal activity with prioritizing health protocols to stop the spread of COVID-19.
“The main principle is that we must adopt Clean and Healthy Lifestyle Behavior (PHBS), to increase the awareness of the people to remain productive and safe amid COVID-19 pandemic. In new normal, any social activity must prioritize health protocols. This includes washing hands using soap or hand sanitizer, avoid any physical contact with other people, do physical distancing, avoid the crowd, and others,” she explained.
Therefore, she continued, the city administration must prepare for a breakthrough to face the new normal while waiting for massive dissemination on the protocols of the new normal held by the Health Ministry. “We still wait for the instruction of the provincial government on the adoption of new normal,” she ended. (alfien_tr)