KETIKA HABIB HADI KUNJUNGI MAK SUNAK, JAMAAH CALON HAJI DARI HASIL JUALAN KACANG

2019-2020

KANIGARAN – Niat merupakan modal utama bagi seseorang untuk mewujudkan hajatnya. Terlepas seperti apa kondisinya, niat pasti akan menguatkan semangat untuk mencapai hajat tersebut. Inilah yang dialami Sunak, nenek penjual kacang goreng, yang berangkat haji. Ia termasuk bagian dari 155 jamaah calon haji Kota Probolinggo.

Kisah Mak Sunak –sapaan akrabnya- menarik perhatian Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Jumat siang, orang nomor satu di kota mangga itu bersilaturahmi ke rumah nenek kelahiran 1 Juli 1954 tersebut. Kepada Habib Hadi, warga Jalan Cokroaminoto Gang Meranggi itu menceritakan bagaimana ia bisa menabung uang sehingga bisa berangkat haji.

Janda dengan satu anak dan dua cucu ini mendaftar haji pada 2011 lalu. Dengan membayar Rp 25 juta. “Saya tidak ingat menabung sejak kapan, sampai bisa terkumpul uang itu. Pokoknya, saya nabung sedikit-sedikit, dikasih orang saya tabung,” cerita Mak Sunak ke Habib Hadi.IMG 20190705 WA0019

Setiap hari, Mak Sunak berjualan kacang goreng yang ia titipkan di kios-kios dan dijajakan di pasar. Ia membeli kacang mentah lalu dibuang kulit arinya, digoreng dan dibumbui kemudian dibungkus plastik. Per bungkus ia jual seharga Rp 400 sampai Rp 500.

“Saya nabung di bank kecil. Kalau sudah satu tahun, saya pindah ke yang besar. Saya tidak melihat berapa nabungnya, pokoknya ada bersapa saja saya tabung,” lanjut Mak Sunak.

Yang menarik, Mak Sunak punya kebiasan nabung uang Rp 500 setiap hari dimasukkan ke dalam baskom di atas lemari. Setiap tiga bulan, uang itu diambil untuk menggelar pengajian anak yatim.

Mendengar cerita itu, Habib Hadi pun merasa kagum dan bergumam lirih. “Masyaallah. Masyaallah..,”ucapnya beberapa kali.

“Jika sudah ada takdir untuk berangkat (menunaikan haji) dan ada niat, insyaallah berangkat. Jangan mikir apa-apa, jangan mikir oleh-oleh karena yang biasanya ditunggu itu. Oleh-oleh yang bagus itu ya doa,” kata Habib Hadi.

“Doakan kami, doakan warga Kota Probolinggo selalu sehat. Jangan pikirkan yang ada disini, fokus pada ibadahnya selama disana,” pesan wali kota.

Berangkat Lebih Cepat

Sejatinya, Mak Sunak baru berangkat pada 2020 mendatang. Namun, beberapa waktu lalu Acun, anak Mak Sunak menerima surat dari Kementerian Agama. Saat itu diinfokan, bahwa Mak Sunak berangkat lebih cepat dari perkiraan.

Mak Sunak tercatat sebagai jamaah calon haji yang bakal berangkat 8 Juli nanti. “Ibu saya tidak bisa baca, jadi pas saya bacakan langsung senang pas tahu kalau berangkat tahun ini,” terang Acun.

Di lingkungannya, Mak Sunak dikenal sebagai sosok yang dermawan dan baik pada anak-anak. Ia tinggal sendirian di rumah, anaknya bersama sang istri di tempat lain.

“Mak Sunak kalau nggoreng kacang disini (samping rumah) pakai tumang. Kadang anak-anak diberi sama Mak Sunak kacang. Orangnya memang telaten dan gemi, kalau dikasih orang langsung ditabung. Jalan sendiri menjual kacangnya,” cerita Endang Ningsih, tetangga Mak Sunak.

Bagi Habib Hadi, cerita Mak Sunak menjadi sebagai contoh bagi seluruh masyarakat yang punya niatan untuk berhaji. Setiap hari mengumpulkan uang dari hasil jual kacang, lanjut Habib Hadi, seperti membuka pikiran kita, selain punya usaha ditambah dengan niatan.

“Niat adalah modal utama. Semoga warga Kota Probolinggo yang punya niatan bisa cepat mendapat panggilan. Masyarakat yang ingin betul-betul dan punya niat, jangan ragu-ragu, sisihkan dan kumpulkan terus,” tutur orang nomor satu di Kota Probolinggo, yang berharap ibadah haji tahun ini dapat terlaksana sesuai rukun wajib dengan sempurna. (famydecta/humas)

BAGIKAN