KANIGARAN - Pandemi korona terjadi saat ini, membuat banyak elemen masyarakat melakukan aksi peduli. Jumat (3/4) pagi, Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo menggelar talk show di Radio Suara Kota membahas cara menyikapi COVID 19.
Hadir sebagai nara sumber, Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin didampingi Wakil Ketua TP PKK Diah Kristanti Soufis Subri dan perwakilan pengurus pokja I, II, III dan IV.
Ya, sejak wabah korona ini merebak, keberadaan masker semakin mahal dan langka. Hal inilah yang melatarbelakangi aksi kepedulian TP PKK Kota Probolinggo dengan membagikan seribu masker. Masker ini didapatkan dari sumbangan masyarakat, penjahit-penjahit Srikandi di Kota Probolinggo. Masker kain double layer ini bisa dicuci dan dapat digunakan berulang.
“Kami membagikan sebanyak 100 buah masker untuk ibu hamil dan 200 buah masker untuk lansia dan anak-anak. Silakan masyarakat dapat mengambil di Radio Suara Kota, selebihnya masker-masker ini akan kami bagikan di wilayah Kota Probolinggo,” urai Aminah.
Masih menurut istri Wali Kota Hadi Zainal Abidin, hari ini juga dibagikan hand sanitizer dan paket sembako. Untuk sembako ini diberikan kepada warga yang terdampak korona, seperti pedagang kaki lima yang berdagang di sekitar sekolah.
“Saat ini sekolah libur, jadi para pedagang sulit mendapatkan penghasilan setelah sekolah diliburkan. Dan data yang kami peroleh dari TP PKK Kota agar tepat sasaran dan sesuai dengan target,” jelas ibu tiga orang anak ini.
Dana yang diperoleh untuk pembelian sembako berasal donator yang ikut peduli kepada mereka yang terdampak. “Untuk sembako, katakanlah dana ini diperoleh dari Hamba Allah. Berbagi sedekah untuk sesama, untuk orang-orang yang membutuhkan,” ungkap Aminah tanpa menyebutkan nama donator sembako itu.
Disinggung cara mengatasi kebosanan di rumah akibat korona ini apa? Ia menjawab “Barengi anak-anak belajar, membantu mengerjakan tugas, bermain bersama, mengajak anak-anak ke dapur membuat menu-menu yang mereka suka,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua TP PKK Diah Kristanti Subri membeberkan cara mengatasi kebosanan di rumah. Salah satunya memberikan kebebasan anaknya untuk memesan makanan dengan cara online. “Sudah biasa pesan makanan di layanan online. Karena dilarang untuk keluar maka kami membebaskan berkuliner, biar tidak bosan ya,” beber Diah, yang anak semata wayangnya adalah seorang mahasiswa.
Pada kesempatan itu, Aminah menyampaikan pesan agar ibu-ibu lebih memperhatikan keluarga dan menjalankan imbauan pemerintah. “Saya mengimbau masyarakat seluruh Indonesia, khususnya masyarakat Kota Probolinggo supaya stay at home. Sabar ya ibu-ibu, insyaallah wabah ini segera berlalu. Mudah-mudahan kita dapat menjalankan ibadah puasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Jangan lupa mengarahkan anak-anak untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memberikan vitamin yang mereka butuhkan,” pesan Aminah. (dewi)