KOTA PROBOLINGGO SIAPKAN KAMPUNG TANGGUH BENCANA COVID 19 DI LIMA KECAMATAN

2019-2020

KANIGARAN - Saat ini pemerintah Kota Probolinggo berkolaborasi dengan TNI dan Polri dalam rangka mewujudkan kampung tangguh covid 19. Langkah ini merupakan bagian upaya persiapan menuju kehidupan “new normal” sesuai arahan pemerintah pusat.

Nantinya kampung tangguh ini akan disiapkan di masing-masing kelurahan di kota. Awalnya, akan disiapkan masing-masing kecamatan memiliki minimal 1 atau 2 kampung tangguh, yang nantinya bisa dicontoh oleh semua kelurahan.

Rapat koordinasi dipimpin oleh Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri, juga dihadiri oleh Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Kapolresta AKBP Ambaryadi Wijaya, Sekda drg Ninik Ira Wibawanti, beberapa opd terkait termasuk Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo, dan camat se-Kota Probolinggo. Bertempat di command centre, Rabu(27/5) siang.

IMG 20200527 WA0028Kampung tangguh sendiri sebenarnya mirip dengan Kelurahan tangguh bencana yang sudah dibentuk sejak tahun 2012, mengacu pada Perka BNPB no.01 tahun 2012. Dan di kota sudah eksisting sejumlah 15 titik tersebar di berbagai kelurahan. Para anggota dididik, dilatih serta disiapkan apabila terjadi bencana alam. Namun saat ini lebih mengkerucut dengan nama kampung tangguh bencana covid 19 yang melibatkan semua elemen masyarakat di wilayah itu.

Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur Propinsi Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya agar dibentuk Kampung tangguh bencana, dengan tujuan memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran serta kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menghadapi situasi pandemi covid 19. Mereka juga diajak menggerakkan ekonomi bagi warga di kampungnya.

“Kita tahu kondisi di lapangan, orang lebih takut lapar daripada takut terpapar covid 19. Mereka jelas menginginkan kondisi normal dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga memang arahnya kesana secara bertahap dan berproses, tidak bisa secara tiba-tiba dilepas begitu saja karena juga beresiko,” ungkap wawali.

Menurutnya, dibutuhkan kesiapan pemahaman tentang covid 19 dan implementasinya dalam menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun, social distancing, jika sudah mengakar dan disiplin baru dilakukan relaksasi ekonomi.

"Jadi new normal ini kita berbicara kesiapan implementasi protokol covid 19, relaksasi pengetatan ekonomi yang ujungnya menekan dampak sosial yang muncul akibat pandemi tersebut. Semacam missiing link yg harus kita selesaikan secara simultan,"urainya.

Selain itu, keberadaan RT dan RW paling efektif difungsikan sebagai satgas pendukung, demi memutus mata rantai penyebaran covid 19.

“Butuh peran serta TNI dan Polri dalam menertibkan itu, karena pandemi covid 19 ini belum berakhir hingga ditemukan vaksinnya. Akan segera dilakukan running awal di beberapa titik yang sudah terbentuk kampung tangguh, nantinya segera dievaluasi sehingga bisa saling melengkapi dan disempurnakan. Target kegiatan kampung tangguh, sesuai arahan wali kota bisa serentak minggu pertama bulan Juni mendatang. Namun kembali dilihat perkembangannya,” imbuh Subri.

Masih kata Wawali, jumlah pasien positif covid 19 di kota masih relatif bisa terkendali dan klusternya jelas. Mereka sudah di tracing dan relatif selesai pemetaannya. Namun tidak boleh lengah karena sebenarnya pandemi ini masih berlangsung. Diharapkan ada peran serta semua pihak terutama kesadaran masyarakat sehingga rencana new normal ini bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu update penyebaran covid 19 hingga hari ini, Rabu (27/5) sejumlah 16 orang positif, dengan rincian 6 orang sembuh, 9 orang dalam perawatan dan 1 orang meninggal dunia. (yuli)

 


Probolinggo city administration, in collaboration with TNI and Indonesian Police (Polri), is focusing on materializing Kampung Tangguh (resilient village) as preparation ahead of ‘new normal’.

 

Kampung Tangguh will be available in each urban village in the city. For a pilot project, Kampung Tangguh will be first established in the sub-district level before applied in each urban village.

In materializing the program, a coordination meeting led by Vice Mayor Mochammad Soufis Subri was held at the Command Center on Wednesday (27/5). Kampung Tangguh is actually similar to Resilient Urban Village that has been formed since 2012, with 15 urban villages are available in the city. The members are being trained to face any disaster that might hit the city. as the COVID-19 pandemic has hit Indonesia, Kampung Tangguh has been another effort to combat the pandemic by involving all social elements.

This is in line with the East Java Governor’s instruction to form Kampung Tangguh to give the people education, awareness, and to apply health protocol to deal with the pandemic. They will be trained to increase the economic sector in the respective urban village.

“We know the condition in the field. The declining Indonesian economy is another serious problem we face right now. People want to have a normal life to fulfill their daily needs. We are going to apply ‘new normal’ with certain stages,” the vice mayor said.

According to him, an understanding of COVID-19 and its implementation in applying health protocols is required to apply ‘new normal’. Then, economic growth can be back to normal.

“So, in ‘new normal’, we deal with the readiness of health protocols implementation to combat COVID-19, and relaxation of the economy will reduce the social impacts caused by the pandemic,” he said.

Besides, the most effective neighborhood organizations RT and RW will be deployed as a supportive task force to break the chain of the spread of COVID-19.

“It needs the participation of TNI and Polri in making people in order because the pandemic will never be ended until a vaccine is found. The first step will be soon carried out in several Kampung Tangguh, and we will have an evaluation to make it more perfect. The economic activity in those villages, as was instructed by the mayor, will be simultaneously held in the first week of June. We will see how it works,” Subri added.

According to Subri, the number of patients confirmed positive for coronavirus is still under control. They have done tracing and the mapping is completed. However, the city administration cannot be careless as the pandemic is still accelerating. It is expected that all sides especially the residents can be aware of the situation so that ‘new normal’ can be carried out as expected.

Meanwhile, as of Wednesday (27/5), the number of patients confirmed positive for coronavirus is 16 people, 6 have recovered, 9 are under treatment, and 1 died. (alfien_tr)

BAGIKAN