LAWAN VIRUS COVID 19 DENGAN TINGKATKAN KEDISIPLINAN

2019-2020

MAYANGAN –Juru Bicara Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID 19 Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah menyatakan, untuk menekan penyebaran virus ini adalah dengan cara meningkatkan kedisiplinan, salah satunya disiplin bermasyarakat.

IMG 20200324 WA0053Per tanggal 24 Maret 2020, jumlah Orang Dalam Resiko (ODR) mencapai 112 orang, sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi 33 orang. Pasien Dalam Pengawasan masih tetap 1 orang.

“Tapi, kembali lagi, ayo kita bersama-sama melawan virus corona dengan meningkatkan kedisiplinan kita. Disiplin bermasyarakat, kalau tidak perlu keluar ya istirahat di rumah sampai 14 hari ke depan. Kenapa 14 hari? Karena 14 hari masa inkubasi virus ini,” jelas dokter spesialis bedah ini.

Menurut dr Abraar, yang juga Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh ini, peningkatan jumlah ODR disebabkan karena mobilitas dari masyarakat. Apalagi, secara geografis Kota Probolinggo dekar dengan zona merah yaitu Surabaya dan Malang.

“Apalagi banyak dari masyarakat yang tidak pernah melaporkan kepada kami, kalau mereka dari (kota) zona merah dan itulah penyebab ODR meningkat,” ungkap dr Abraar di kepada sejumlah jurnalis.

“Ayolah kita disiplin dan tanggung jawab pada Kota Probolinggo. Habis dari kota yang masuk zona merah, segera beritahu kami,” ajaknya.
dr Abraar percaya, berbagai upaya untuk meminta masyarakat tidak keluar rumah jika tidak mendesak sudah dilakukan oleh instansi terkait, kepolisian, TNI dan pelabuhan.  “Tapi, ya kadang harus berurusan dengan masyarakat dengan garis bawah, agak bandel,” imbuh pria berkacamata ini.

Saat ditanya soal fasilitas rumah sakit, dr Abraar menegaskan sudah dipikirkan oleh pemerintah pusat. Pihaknya pun sudah menyerahkan daftar kebutuhan peralatan untuk RSUD dr Mohamad Saleh. (famydecta)

 

The spokesperson of Probolinggo city’s Non-Natural Disaster Management Task Force and the Acceleration of COVID-19 Handling, dr. Abraar HS Kuddah stated to suppress the spread of the virus is by increasing discipline, one of which is community discipline.

As of March 24, 2020, the number of People on Risk (ODR) reached 112 people, while the People under Surveillance (ODP) were 33 people, with Patients under Surveillance (PDP) is still 1 person.

"But, back again, let's fight the coronavirus together by increasing our discipline. Social discipline, if you don't need to go out, rest at home for the next 14 days. Why 14 days? Because 14 days is the incubation period for the virus," the surgeon explained.

According to dr. Abraar, who is also an Acting Director of Dr. Mohamad Saleh Regional Hospital, the increase in the amount of ODR is due to mobility from the community. Moreover, geographically Probolinggo City is close to the red zone, including Surabaya and Malang.

"Moreover, many of the people who have never reported to us, if they are from the (red zone) city and that is the reason why the ODR increased," said dr. Abraar to a number of journalists.

"Come on, we need to be disciplined and responsible to Probolinggo city. After leaving the red-zone cities, tell us immediately," he said.

dr. Abraar believes, various efforts to ask people not to leave the house unless for an urgent purpose have been carried out by the relevant agencies, the police, military, and ports. "But, sometimes we have to deal with stubborn people," the man with glasses added.

When asked about hospital facilities, dr. Abraar emphasized that the central government had considered it. He said he had already submitted a list of equipment needed by the Regional Hospital. (alfien_tr)

BAGIKAN