NGOPI BARENG KOMUNITAS, INI KATA WALI KOTA HABIB HADI

2019-2020

KANIGARAN – Membangun bersama rakyat untuk Kota Probolinggo yang lebih baik, tentu sudah menjadi komitmen Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Baginya, rakyat/masyarakat merupakan bagian penting pemerintah dalam menjalankan kebijakan yang bermanfaat.

Untuk itu, Wali Kota Habib Hadi-panggilan akrabnya, merangkul semua komunitas di Kota Probolinggo. Katanya, komunitas bukan hanya perkumpulan tetapi mereka punya tujuan yang jelas, tidak mudah terpengaruh dan punya komitmen.

IMG 20200129 WA0023“Jika pemerintah berpikir sendiri tanpa melibatkan semuanya, mustahil kami bisa menjalankan pembangunan. Insyaallah keberadaan komunitas menyempurnakan harapan dari masyarakat,” terang Habib Hadi, saat ngopi sharing bareng 41 komunitas, Selasa (28/1) malam di Markas Dinas Satpol PP.

Didampingi Kepala Dinas Satpol PP Agus Efendi, Habib Hadi menyampaikan berbagai hal. Salah satu yang disampaikan adalah upayanya untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan fakta, seperti penyerapan anggaran berbasis manfaat bagi masyarakat.
Sejumlah program pemerintah yang sudah dikerjakan pada 2019 antara lain memberi makan kepada lansia (lanjut usia) di Kota Probolinggo. Tahun ini, jumlah lansia penerima manfaat akan ditambah. Wali kota tidak ingin mendengar ada lansia yang terlunta-lunta di Kota Probolinggo.

“Yang terbaik bagi masyarakat harus kita lakukan. Dengan melakukan hal baik, insyaallah, Allah akan membalas kebaikan kita,” ujar wali kota yang tidak pernah alergi berkumpul dengan komunitas dan selalu mau mendengar masukan dari banyak pihak ini.
Untuk memproses permintaan masyarakat, malam itu Habib Hadi menjelaskan tentang prosedur penganggaran yang harus melalui tahapan jelas. Ia tidak ingin melawan aturan dan lebih memilih menata serta memetakan sejak awal melalui musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan).

Di hadapan komunitas dari berbagai segmen itu, orang nomor satu di Kota Probolinggo itu juga menyampaikan soal pengembangan ekonomi yang merata. Artinya, jika pengembangan ekonomi hanya di wilayah utara, siapapun kepala daerahnya (di Kota Probolinggo) bisa disebut gagal.

“Harus ada pengembangan wilayah selatan agar perekonomian merata. Untuk itu kami berkomitmen membangun rumah sakit baru kemudian pasar agrowisata di wilayah selatan. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, harus ada keberanian semata-mata untuk kemashlahatan masyarakat Kota Probolinggo,” jelas wali kota yang masa mudanya ikut bermacam komunitas itu.

Masih menurut Habib Had, tanpa ada denyut nadi pemerataan ekonomi maka pengembangan wilayah tidak akan berhasil. “(pemerataan ekonomi) akan hidup dengan sendirinya, tinggal pemerintah membentuk, mendorong dan memfasilitas. Misalnya kampung tematik, harus kita kembangkan. Itulah pentingnya pembangunan masif di kelurahan,” tegasnya.

Terealisasinya pendidikan dan kesehatan gratis di Kota Probolinggo merupakan kebanggaan tersendiri bagi wali kota dan wakil wali kota. Saat menjalankan program yang dirancang, Habib Hadi mengaku butuh informasi, masukan dan kritik dari masyarakat.

“Masukan dari masyarakat sangat berarti dalam mengambil kebijakan. Saya tidak alergi kritik, saya justru berterimakasih. Selagi jabatan ada di saya, berarti menyelamatkan saya untuk melakukan yang lebih baik lagi,” sebut mantan anggota DPR RI ini.

Sementara itu, pada pertemuan tersebut wali kota juga mendapat saran dan masukan dari perwakilan komunitas. Seperti perwakilan paguyuban abang becak, yang berharap pihaknya dilibatkan dalam sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah terkait keberadaan mereka. Karena paguyuban abang becak yang anggotanya dari kota dan kabupaten merupakan bagian masyarakat.

Sedangkan dari komunitas pegiat media sosial (medsos), wali kota diminta untuk menyampaikan kepada pejabat di pemerintahannya agar sadar dan tanggap ber-medsos. Tujuannya, bila ada pertanyaan yang muncul dapat segera ditanggapi. Distribusi ambulans siaga di 18 kelurahan, juga disarankan jelas bagaimana cara masyarakat dapat mengakses jika membutuhkan.

Malam itu, Habib Hadi juga mengundang komunitas untuk ikut ambil bagian memeriahkan refleksi satu tahun kinerja Wali Kota Habib Hadi dan Wawali Subri, yang dimulai pada 29 Januari hingga 2 Februari mendatang. (famydecta)

 

Developing the city with the people for better Probolinggo city, a commitment made by Mayor Hadi Zainal Abidin. To him, people are an important part of the government in carrying out the policy.

Therefore, the mayor, popularly known as Habib Hadi embraces all communities in Probolinggo city. To him, the community is not only a group but they have a clear purpose and are committed.

“The government cannot do this all alone. God willing, with the community, we can fulfill the people’s expectation,” Habib Hadi said when having coffee time with 41 communities on Tuesday (28/1) at the headquarters of Public Order Agency.

Habib Hadi said his effort is making policy which is based on fact, including using the budget for the people’s benefit. Several government programs materialized in 2019 were giving daily food to elderly people, and the number of recipients would be increased.

“We must give the best for the people. by doing good things, God willing, Allah will repay our kindness,” the mayor said.

To process the people’s demand, Habib Hadi explained about the budgeting process. He will not against the rules and prefers to manage the budget through a development discussion forum.

Before the various communities, the mayor talked about equal economic-development. He emphasized that any mayor would fail if he/she just prioritizes the city’s north side development.

“The south side needs to be developed as well. Therefore, we have commitment to open a new hospital and an agro-tourism market on the southern side of the city. it is not easy, though. But we need to do it for the sake of the people,” he said.

According to Habib Hadi, regional development would fail without economic equality. “(Economic equality) would live by itself, it’s the government who needs to act, promote, and to facilitate. The thematic village is an example we need to explore. That’s the importance of massive development in urban villages,” he said.

The realization of free education and health service in Probolinggo city has been the mayor and vice mayor’s pride. Habib Hadi admits that he needs information, suggestions, and criticism to run the programs he planned.

“The people’s suggestions mean a lot in making policies. I’m not allergic to criticism; I need it instead. The criticism would in fact make me a better person,” the former member of DPR RI said.

Meanwhile, the representative of becak (three-wheel vehicle) association hopes that the association could have participated in dissemination the government holds because, to them, the association is part of the community.

The social media lovers ask the mayor to tell the government officers to be aware of social media so that any questions or complaints delivered via social media can be immediately responded to. They also asked about the mechanism of using the ambulance provided by the government in the urban villages.

The mayor invited the communities to take part in commemorating the reflection of one year with Mayor Habib Hadi and Vice Mayor Subri, started on 29 January to 2 February. (alfien_tr)

BAGIKAN