PROBOLINGGO- Kota Probolinggo nampak begitu sepi, Kamis (31/12) malam. Banyak toko sudah tutup pada pukul 20.00. Masyarakat pun nampak jarang berseliweran di jalanan kota. Suasana itu terlihat saat operasi gabungan skala besar menindaklanjuti imbauan pemerintah saat malam pergantian tahun.
Operasi yang dikomandoi langsung oleh Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, Kapolresta AKBP Raden Muhammad Jauhari dan Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo itu menyisir jalan yang kerap dijadikan tempat berkerumun oleh masyarakat. Sekitar pukul 20.00 forkopimda dan tim gabungan dari TNI-Polri-Satpol PP-BPBD berangkat dari Rumah Dinas Wali Kota, sesaat setelah apel. Sasarannya ada toko atau tempat usaha yang masih buka dan kerumunan masyarakat.
Jalur yang dilintasi malam itu antara lain Jalan Panglima Sudirman, Jalan Suroyo, Alun-alun, Jalan Patimura, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gatot Subroto, Jalan Pahlawan, Jalan Cokroaminoto, Gladak Serang, Jalan TGP, Taman Maramis, Asabri, Jalan Supriyadi, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Panjaitan, Jalan Ahmad Yani, Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, pos Alun-alun berakhir kembali di rumah dinas.
Di sepanjang jalan yang dilewati operasi, baik kapolresta, wali kota dan dandim tak segan menegur apabila ada toko atau tempat makan yang belum menutup usahanya. Di Jalan Dr Soetomo misalnya, ada kerumunan karyawan sebuah toko yang sudah tutup tapi masih duduk-duduk di tempat parkir pun dibubarkan. “Ayo pulang, pulang jangan berkerumun,” tegas Wali Kota Habib Hadi. Mereka pun bergegas mengambil motor kemudian pergi.
Wali Kota Habib Hadi, Kapolresta AKBP RM Jauhari dan Dandim Letkol Imam mengaku bahwa masyarakat sudah disiplin mematuhi imbauan dari pemerintah. “Kami melihat di lapangan tentang aturan di malam pergantian tahun baru untuk tidak keluar rumah, cukup di rumah saja karena pandemi. Masyarakat sudah disiplin mentaati imbauan, mudah-mudahan bisa menurunkan COVID 19 di area Kota Probolinggo,” kata wali kota.
Di malam jelang pergantian tahun, operasi yustisi berhasil mengamankan 6 orang masyarakat yang melanggar protokol kesehatan (prokes). Mereka langsung di rapid antigen dan hasilnya non reaktif.
“Kami memantau di sejumlah titik-titik, termasuk di kelurahan dan kecamatan untuk mengantisipasi aktivitas masyarakat yang keluar rumah. Kami juga menyediakan rapid tes antigen hingga pukul 01.00, Jumat (1/1). Untuk sementara (hingga pukul 22.00, Kamis (31/12)) di Wonoasih ada 2 orang yang di tes, di Kanigaran ada sekitar 7 dan semua hasilnya non reaktif. Tentunya, kami akan menunggu info terus,” jelas Habib Hadi.
AKBP RM Jauhari menambahkan, pihaknya bersama dandim dan wali kota sudah menyiapkan pos pelayanan dan keamanan, penyekatan masuk Kota Probolinggo, pos keramaian, patroli berskala besar, penyemprotan disinfektan, imbauan keputusan bersama dari Provinsi Jawa Timur atau wali kota hingga operasi di sejumlah titik.
“Patroli dilakukan terus menerus sampai pergantian tahun. untuk operasi tadi, hasilnya masyarakat sudah mentaati aturan, wilayah sudah mulai sepi, warung toko jam 8 malam sudah tutup. Kami berharap sampai seterusnya masyarakat patuh prokes di masa pandemi ini,” ujar kapolresta.
Sementara itu, Dandim Letkol Inf Imam Wibowo menyatakan, penegakan disiplin melalui patroli pengamanan tahun baru yang dilakukan agar masyarakat tertib dan paham. “Bahwa kami (Kodim) bersama Pak Wali dan melaksanakan tugas demi keselamatan masyarakat Kota Probolinggo. Semoga masyarakat sadar dan ambil esensi penting yaitu prokes,” tegas dandim.
“Alhamdulillah sepertinya masyarakat sudah memahami dan mematuhi imbauan dari pemerintah. Karena beberapa titik kerumunan yang kita datangi, semuanya sepi. Tidak ada masyarakat yang keluar rumah. Jam segini (22.00) lihat saja sepi sekali,” imbuh Wali Kota Habib Hadi, saat ditemui usai operasi, di rumah dinasnya. (famydecta)