PEMKOT CAIRKAN INSENTIF GURU NGAJI-GURU MINGGU TRIWULAN II

2019-2020

KANIGARAN – Di masa pandemi COVID 19, Pemerintah Kota Probolinggo kembali mencairkan insentif/jasa kepada 1000 para guru ngaji-guru minggu untuk triwulan II, Rabu (2/9). Pemberian jasa ini merupakan bentuk komitmen Wali Kota Hadi Zainal Abidin – Wawali Mochammad Soufis Subri kepada masyarakat dalam merealisasikan janji politiknya.

Jumlah insentif yang diterima sebesar Rp 200 ribu per bulan itu dicairkan setiap triwulan. Triwulan pertama sudah diberikan saat di rumah dinas beberapa bulan lalu. “Saat ini meskipun di tengah pandemi, Bapak Wali Kota masih memperjuangkan dan memberikan insentif kepada teman-teman semua. Mudah-mudahan menjadi barokah dan manfaat,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, M Maskur dalam laporannya.

WhatsApp Image 2020 09 02 at 09.29.48Penyerahan insentif dilaksanakan di Puri Manggala Bakti, kepada sejumlah perwakilan dengan menerapkan protokol kesehatan. Acara itu dihadiri Asisten Pemerintahan Paeni, perwakilan kemenag, kepala TPQ, gereja, vihara, pasraman dan klenteng di Kota Probolinggo.

Wali Kota Habib Hadi menegaskan, pendidikan merupakan program prioritas sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 yang menyatakan, bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan, setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, RAS, etnis, agama dan gender. “Semua lembaga keagamaan, muslim non muslim kita rangkul untuk bersama-sama dalam tanggung jawab mendidik anak-anak kita,” ujarnya.

Peran pendidikan, lanjut Habib Hadi, dapat terwujud apabila pendidikan memiliki karakteristik yang mampu mengembangkan kreativitas kebudayaan dan peradaban, mendukung diseminasi nilai-nilai keunggulan serta mengembangkan secara berkesinambungan kinerja kreatif dan produktif dengan nilai-nilai moral spiritual.

WhatsApp Image 2020 09 02 at 09.29.48 1“Sesuai dengan undang-undang dan komitmen kepala daerah, dimana kami harus perhatian dalam pendidikan agama yang harus dipupuk sejak dini bagi anak-anak. Bimbingan moral mulai PAUD sampai dewasa ini penting, tanpa nilai agama tidak akan menjadi orang yang bermoral. Itulah komitmen pemerintah, bukan sekadar pendidikannya tapi tenaga pendidikan juga harus mendapat perhatian,” jelas wali kota.

Pemberian perhatian pemkot kepada tenaga pendidik, menurut wali kota jika dilihat dari nominalnya mungkin tidak seberapa dibanding dengan keikhlasan mereka mengajar anak-anak. “Walaupun kecil tapi perhatian ini penting, mudah-mudahan ke depan bisa meningkat sedikit demi sedikit,” harap Habib Hadi, yang sejak awal menjabat menegaskan tidak ingin ada perbedaan antara muslim non muslim, tetapi ingin merangkul bersama saling mengisi satu sama lain demi pembangunan Kota Probolinggo yang lebih baik.

Wali kota yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID 19 Kota Probolinggo ini menegaskan kepada mereka yang hadir untuk memahami situasi yang saat ini melanda dunia termasuk Kota Probolinggo. “Terapkan protokol kesehatan, karena saya tidak ingin ada guru atau murid yang terpapar COVID 19. Kita semua punya kewajiban menyosialisasikan protokol kesehatan,” imbaunya. (famydecta)

 


Amid the COVID-19 pandemic, Probolinggo city administration has again disbursed incentives to 1,000 Quran teachers and Sunday School teachers, for the second quarter, on Wednesday (2/9). This is a form of commitment of Mayor Hadi Zainal Abidin - Vice Mayor Mochammad Soufis Subri to the public in realizing their political promises.

The amount received was IDR 200,000 per month and was disbursed in every quarter of the year. The first quarter was given at the official residence several months ago. "Currently, even during the pandemic, the mayor has concerns to provide incentives to the teachers. Hopefully, it will become a blessing and give benefits to all," explained the Head of the Education and Culture Agency, M Maskur in his report.

The incentives were symbolically handed out to some representatives, in Puri Manggala Bhakti, with health protocols in a priority. The event was attended by the Government Affairs Assistant Paeni, representatives of the Ministry of Trade, the head of the TPQ, churches, and monasteries in Probolinggo City.

Mayor Habib Hadi stated education is a priority program stipulated in the 1945 Constitution which states that one of the objectives of the Unitary State of the Republic of Indonesia is to educate the nation's life. And, every citizen of Indonesia has the right to obtain quality education services according to their interests and talents regardless of social status, race, ethnicity, religion, and gender. "All religious institutions, we embrace all of them, Muslims or non-Muslim to work together in the responsibility of educating our children," he said.

The role of education, Habib Hadi continued, can be realized with an education pattern that has the ability to develop creativity and civilization, supports the dissemination of excellence values, and develops sustainable creative and productive performance with moral and spiritual values.

"By the law and the commitment of the regional head, we must pay attention to religious education that must be nurtured from an early age for children. Moral guidance from early childhood education is important, without religious values, it will only result in immorality. That is the government's commitment, not only think about the education but education personnel must also receive attention," explained the mayor.

According to the mayor, the city administration's attention to educators, if seen from the nominal, may not be proportional to their sincerity in teaching children. "Although this is a small number, this attention is important, hopefully in the future, we can increase the amount," Habib Hadi hoped, who from the beginning stated that he did not want any differences between Muslims or non-Muslim, but he has the desire to embrace all for the development of Probolinggo City.

The mayor, who is also the Chairperson of the Probolinggo City COVID-19 Task Force, hopes that all can understand what is currently happening in the world, including Probolinggo City. "Implementing health protocols, because I don't want any teachers or students to be exposed to COVID-19. We all have an obligation to promote health protocols," he appealed. (alfien_tr)

BAGIKAN