MAYANGAN – Mulai 2 Juni hingga 30 Juni mendatang, Pemerintah Kota Probolinggo bakal menutup Jalan Lingkar Utara (JLU). Pengalihan arus akan dilakukan karena ada perbaikan dua unit jembatan di sebelah timur Rusunawa Bestari, Mayangan.
“Diimbau pada masyarakat selama kurang lebih 28 hari akan ada perbaikan terkait jalur utama di JLU. Diupayakan bagi angkutan yang melintas untuk memperhatikan ukuran kendaraan. Yang biasanya pakai truk tronton atau truk besar dialihkan pakai colt diesel karena menyesuaikan dengan jalur alternatif yang akan dilalui,” ujar Wawali Mochammad Soufis Subri, saat memantau jembatan bersama Kepala Dinas PUPR dan Perkim Agus Hartadi dan Kepala Dishub Sumadi, Rabu (20/5) sore.
Jalur alternatif yang dimaksud oleh Wawali Subri adalah melewati tengah Kota Probolinggo. Rencananya, kendaraan dari arat barat masuk ke kota sebagian. Sedangkan dari timur akan masuk kota dan kemungkinan lewat di Jalan Pahlawan.
Langkah penutupan untuk perbaikan ini diambil karena jembatan di JLU sudah dalam kategori runtuh. Saat berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII, mereka siap melakukan perbaikan total setelah lebaran.
“Kerusakan jembatan ini karena pemakaian, bisa dilihat sendiri kendaraan berat banyak melintas. Makanya kami mengimbau pengusaha dan pengemudi kendaraan berat mempertimbangkan gunakan kendaraan tidak lebih dari 15 ton,” kata Subri.
Saat ini kondisi JLU memang butuh perhatian, karena sejak diberlakukan pengetatan arus masuk kota, semua kendaraan dialihkan ke JLU. Dikarenakan ada kerusakan dan diperparah kerusakan jembatan Kedung Asem, maka pemkot mengatur strategi baru. “Sesuai hasil diskusi bersama jajaran samping dan Dinas Perhubungan, mau tidak mau kendaraan akan lewat kota,” terang wawali yang berlatarbelakang ilmu teknik sipil ini.
Jembatan Kedung Asem sudah diperbaiki sementara, dan kendaraan yang melintas tonasenya terbatas. Untuk pembangunan jembatan JLU akan dibangun secara permanen sesuai kesiapan anggaran Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VII.
Kondisi jembatan yang dijaga relawan itu kondisinya memang perlu segera diperbaiki. Pasalnya, sudah kerusakan makin parah sejak tiga bulan lalu. Selain hanya bisa dilewati secara bergantian, plat besi yang dipasang pun beberapa sudah menganga dan membahayakan pengendara yang melintas. “Anggaran siap dicover Balai Besar. Peran Pemkot adalah pengaturan lalu lintas. Kalau tidak diatur maka pembangunan tidak akan lancar,” tegas Subri. (famydecta)
Probolinggo city administration will close Northern Ring Road (JLU) starting from 2-30 June. Traffic diversion will be implemented due to bridge repairs on the eastern side of Bestari Low-cost Apartment, Mayangan.
“For the next 28 days, there will be repairs on the mainline of the northern ring road. Heavy vehicles will be suggested to use colt diesel considering the alternative route that will be passed,” Vice Mayor Mochammad Soufis Subri said while monitoring the bridge with the head of Public Works and Spatial Planning (PUPR) Agency, Agus Hartadi, and the head of Transportation Agency, Sumadi, on Wednesday (20/5).
The alternative route mentioned is in downtown. Any vehicles coming from the west will go into the city. And, vehicles coming from the east will possibly pass Jl Pahlawan.
The closing is carried out because the bridge in the northern ring road is getting to collapse. After making coordination with the National Highway Construction Agency (BBPJN) VIII, they state to be ready carrying out the repairs after Eid AL-Fitr holidays.
“The bridge’s collapse was caused by heavy daily use and the numbers of heavy vehicles crossing the bridge. Therefore, we urge the businessmen and heavy vehicle drivers to use vehicles weighing less than 15 tons,” Subri said.
The ring road does need more attention since all heavy vehicles have been directed to the ring road. Plus, as another bridge in Kedung Asem has collapsed as well, the local government needs to set a new strategy. “And, as we discuss with Transportation Agency and related working units, heavy vehicles will be forced to go through the downtown,” the vice mayor said.
The bridge in Kedung Asem has been temporarily repaired, and only limited heavy vehicles can cross the bridge. For the JLU bridge repairs, it will be built permanently based on the budget of BBPJN VIII.
The bridge needs to be repaired soon as the damages have been worsening for the last three months. Not only it must be crossed one after another, but the iron plate of the bridge is also getting to open up. “The budget has been prepared by BPPJN VIII. We, the local government, are responsible for setting the traffic. Otherwise, the construction would fail,” Subri said firmly. (alfien_tr)