PERBARUI KARTU BPJS, WALI KOTA HABIB HADI PASTIKAN NENEK SRI BISA JALANI OPERASI

2019-2020

MAYANGAN – Sri Anjayati menangis. Dengan kemampuan melihat yang terbatas, nenek berusia 57 tahun itu tersedu-sedu sambil menangkupkan kedua telapak tangannya saat Wali Kota Hadi Zainal Abidin bertandang ke rumahnya di Jalan Panglima Sudirman gang PJKA, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Rabu (12/8).

“Matur sakalangkong, Kiai. (Terima kasih, Kiai),” sapa Sri kepada Wali Kota Habib Hadi yang datang bersama Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh dr Abraar HS Kuddah dan Camat Mayangan M Abas serta Lurah Jati Endah Dwi Kumalasari. Di rumah yang tepat berada di depan rel kereta api itu, Sri tinggal bersama anaknya, Ilham Agung Setyo Wicaksono yang duduk di kelas 6 MI.

IMG 20200812 WA0021Wali Kota Habib Hadi hadir ke rumah Sri dan Agung (panggilan anaknya) untuk memberikan kartu BPJS Kesehatan yang baru. Karena sebelumnya, BPJS milik Sri statusnya dilaporkan meninggal dunia. “Sudah diperbarui oleh Pemerintah Kota Probolinggo sekaligus punya Ilham. Ini kartu Indonesia Sehat masuk program UHC (Universal Health Coverage) pemerintah kota. Untuk fasilitas kesehatan pakai itu ya, sekolah sudah gratiskan?,” kata Habib Hadi.

Dengan kartu yang baru itu, Sri bisa melakukan operasi mata katarak besok (13/8) pagi di RSUD dr Mohamad Saleh. “Mudah-mudahan berhasil, lancar dan sehat. Yang penting ikhtiarnya dulu. Sambung doa terus ya,” ucap Habib Hadi kepada Sri yang terus menangis haru.

Habib Hadi mengisahkan, ia mendapatkan informasi ada warga di Kelurahan Jati yang hidup dengan keterbatasan, mengalami gangguan penglihatan dan hanya didampingi seorang anak. Wali kota segera meminta lurah dan jajaran mengecek di lapangan untuk menelusuri laporan tersebut.

IMG 20200812 WA0023Dan, ternyata memang info tersebut benar. Puskesmas pun diminta segera mengontrol kondisi kesehatan Sri dan dinyatakan memang perlu ada pemeriksaan lanjut ke RSUD. Saat di poli mata disebutkan ada gangguan kirinya mengalami katarak. Sedangkan mata kanan sudah tidak bisa melihat sejak lama bukan karena katarak. “Dan, yang sebelah kiri mudah-mudahan bisa tertolong sehingga penglihatan kembali normal dan Bu Sri lebih tenang lagi,” cerita Habib Hadi.

Melihat kondisi tersebut, Wali Kota Habib Hadi menegaskan kepada seluruh masyarakat, RT, RW agar tidak segan melaporkan apabila ditemui hal serupa di Kota Probolinggo. “Kami ingin jangan sampai seorang ibu, sebatang kara tidak ada perhatian dari pemerintah. Beri tahu kami informasinya, dengan begitu kami bisa cepat mengambil kebijakan sesuai aturan yang ada,” ungkapnya.

Menurut Lurah Jati Endah Dwi Kumalasari, Sri tinggal bersama Agung yang sudah diadopsi sejak lama oleh Sri dan suaminya. Suami Sri meninggal setahun lalu karena sakit jantung. “Untuk bantuan seperti PKH, KIP, Bu Sri sudah dapat. Saat ini kami upayakan bantuan lainnya untuk kebutuhan Bu Sri,” ujar mantan Kasubag Humas itu. (famydecta)

 


Sri Anjayati was crying. With her limited ability to see, the 57-year-old grandmother sobbed while cupping her palms when Mayor Hadi Zainal Abidin visited her house on Jalan Panglima Sudirman, Jatiurban village, Mayangan Sub-district on Wednesday (12/8).

"Matur sakalangkong, Kiai. (Thank you, Kiai), ”said Sri to Mayor Habib Hadi, who came along with the Acting Director of RSUD Dr. Mohamad Saleh Dr. Abraar HS Kuddah and Head of Mayangan Sub-district M Abas and Head of Jati urban village Endah Dwi Kumalasari. In the house right in front of the train tracks, Sri lives with her son, Ilham Agung Setyo Wicaksono, who is in sixth grade of elementary school MI.

Mayor Habib Hadi came to Sri and Agung's house to give him a new BPJS Health card. This was in response to a report telling that Sri's BPJS status was dead. "Their BPJS cards have been updated by the city administration. This Indonesia Sehat card is included in the city administration's UHC (Universal Health Coverage) program. You can use it for health facilities, and for the school, it’s free of charge, isn’t it?” said Habib Hadi.

With the new card, Sri can have a cataract eye surgery tomorrow (13/8) morning at the Dr. Mohamad Saleh Regional Hospital. "Hopefully it will be successful, smooth and she can be recovered soon. The important thing is please keep on praying, "said Habib Hadi to Sri who kept crying emotionally.

Habib Hadi said that he received information that there were residents in Jati urban village who lived with disabilities, had visual impairments, and was only accompanied by a child. The mayor immediately asked the urban village head and ranks to check in the field to trace the report.

And, it turns out that the info is correct. The community health center Puskesmas was also asked to immediately control Sri's health condition and it was stated that there was a need for further examination at the hospital. Examined at the eye clinic, it was mentioned that there was a problem with his left eye diagnosed with cataracts. Meanwhile, the right eye has been unable to see for a long time. "And, hopefully, the left eye can be helped so that vision returns to normal," said Habib Hadi.

Seeing this condition, Mayor Habib Hadi emphasized to the whole community, RT, RW not to hesitate to report if something similar was found in the city. "We do not want a mother, alone, without any attention from the government. Let us know the information so that we can quickly take policies according to the existing regulations," he said.

According to the head of Jati urban village Endah Dwi Kumalasari, Sri lives with Agung, who has been adopted for a long time. Sri's husband died a year ago due to heart disease. "Sri has got other assistance including PKH and KIP. Currently, we are trying to provide other assistance for her needs," said the former Head of Public Relations section. (alfien_tr)

BAGIKAN