KANIGARAN – “Enak kok, perasaan saya enak, ga takut, ga gemeter, ga apa. Mudah-mudahan sehat terus, sembuh terus,” ujar Abdul Hamid, pedagang peracangan di Pasar Baru usai menjalani tes rapid antigen, Rabu (23/12) siang.
“Teman-teman saya yang lain takut semua, pada pulang, ga mau tes. Gimana ini soalnya nanti katanya sakit apa dibilang COVID, muntaber dibilang COVID,” celoteh seorang pedagang perempuan sambil berjalan menuju tempat tes yang ada di tempat parkir depan Pasar Baru.
Itulah ungkapan sejumlah pedagang sesaat setelah diajak petugas pasar untuk mengikuti tes rapid antigen. Wajah para pedagang pun beragam, ada yang tegang, santai, takut, bahkan ada yang kabur sesaat setelah di tes karena mengaku sakit di bagian hidung.
Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan P2KB menggelar tes untuk 200 pedagang di Pasar Baru. Namun hingga pukul 11.00 hanya sekitar 64 pedagang yang ikut tes untuk mendeteksi apakah mereka terpapar COVID 19 atau tidak.
“Kami ingin memastikan kondisi pedagang kami karena mereka sehari-hari bertemu dengan orang banyak. Pendekatan sudah kami lakukan agar tidak takut dan bersedia ikut tes ini,” ujar Kepala DKUPP Fitriawati, saat ditemui di lokasi.
Tes rapid antigen ini berbeda dengan operasi yustisi disiplin protokol kesehatan (prokes), bukan menindak pedagang yang tidak memakai masker. Tetapi memang dikhususkan untuk para pedagang Pasar Baru yang jumlahnya sekitar 200 orang.
Menurut Fitriawati, pedagang Pasar Baru menjadi sasaran karena pasar yang terletak di tengah Kota Probolinggo ini merupakan pasar terbesar dan paling ramai dibanding 10 pasar lainnya.
“Alhamdulillah, rapid mulai pukul 09.00 sampai pukul 11.00 dengan pemeriksaan 64 orang pedagang semua hasilnya dinyatakan non reaktif. Untuk pedagang yang belum (tes rapid), nanti akan kami koordinasikan dulu dengan Dinas Kesehatan,” jelas Fitriawati.
Meski tidak sampai separo dari semua pedagang yang ikut tes rapid, Fitriawati merasa bahwa Pasar Baru Kota Probolinggo relatif aman terhadap penyebaran COVID 19. Sehingga pengunjung yang berbelanja untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru merasa aman berbelanja disana. “Namun kami tidak boleh lengah untuk mengingatkan pedagang untuk disiplin dan akan terus memantau protokol kesehatan di pasar,” imbuhnya. (famydecta)