RELAWAN DIBERI EDUKASI DAN SOSIALISASI GUNA GERAKKAN KAMPUNG TANGGUH COVID 19

2019-2020

KANIGARAN - Kawasan Asabri tepatnya di RW XII, Kelurahan Kanigaran membentuk kampung tangguh. Sejumlah 40 relawan siap mendukung upaya kampung tangguh dalam menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi covid 19. Mereka mendapatkan edukasi dan sosialisasi dari tim Polres Probolinggo Kota, Senin(1/6) di balai RW setempat.

Kegiatan sinergitas pemkot dengan TNI dan Polri ini terus digaungkan hingga mencapai 29 titik nantinya. Camat Kanigaran Agus Irianto mengatakan jika kampung tangguh di wilayah Kecamatan Kanigaran ada sejumlah 7 titik.

Diantaranya, di Kelurahan Kanigaran, Kelurahan Tisnonegaran, Kelurahan Curah Grinting, Kelurahan Sukoharjo, Kebonsari Wetan masing-masing 1 titik, sedangkan di Kelurahan Kebonsari Kulon ada 2 titik.

WhatsApp Image 2020 06 01 at 16.11.15"Kita persiapkan tempatnya, serta sosialisasi dan edukasi tentang protokol kesehatan dalam situasi pandemi Covid 19. Mulai tata cara penyemprotan disinfektan, penggunaan masker dan APD serta pengetahuan tentang covid 19 dan pencegahannya. Hari ini ada dokter serta tim polresta yang mendukung sebagai narasumber," urainya.

Keberadaan sarana dan prasarana juga didukung oleh warga setempat. Seperti masker, di kampung ini sudah ada relawan yang membuatnya sendiri dan dibagikan gratis kepada warganya sehingga disiplin pakai masker saat keluar rumah.

"Pembuatan masker dan APD seperti baju hazmat dibuat oleh 3 orang relawan yang memang berprofesi sebagai penjahit. Sedangkan bahan bakunya hasil swadaya warga setempat. Termasuk ada lumbung pangan, warga bisa menyumbang beras disana, kemudian akan disalurkan bagi yang membutuhkan. Dari warga, oleh warga dan untuk warga kampung tangguh," imbuhnya.

Masyarakat juga antusias mengikuti sosialisasi dan edukasi yang disampaikan oleh narasumber, dr Norman dari dokpol polresta. Ini dikatakan Ketua RW XII yang juga koordinator relawan di kampung tangguh itu.

"Kita sangat responsif dengan dibentuknya kampung tangguh ini. Bisa berbagi pengetahuan tentang covid 19, cara pencegahan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Termasuk rencana memberdayakan ekonomi bagi warga disini. Semoga bisa saling menguatkan menuju normal baru yang sedang direncanakan kota ini,"ujarnya.

Sementara itu Kapolresta AKBP Ambariyadi Wijaya terus bersemangat memicu wilayah lain membentuk kampung tangguh. Menurutnya kegiatan semcam ini, gotong royong, musyawarah memecahkan persoalan di lingkungannya, saling berbagi sudah ada di masing-masing RW, sehingga bisa lebih banyak kampung tangguh di kota ini.

WhatsApp Image 2020 06 01 at 15.54.26"Sebenarnya kita hanya sebagai penggerak saja, karena masing masing kampung juga memiliki potensi untuk bisa mewujudkan secara mandiri. Mereka para relawan inilah yang saling mengingatkan kepada warganya karena sudah dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan sebelumnya," ujar kapolres.

Kapolres juga menuturkan, jika semakin banyak warga yang siap secara mandiri di wilayahnya, maka arah menuju new normal ini bisa diwujudkan. Begitu pula upaya menggerakkan perekonomian warga yang didukung oleh pemkot.

"Kita patut apresiasi para relawan ini, semoga kehadiran kampung tangguh bukan sekedar seremonial, namun bisa berkelanjutan. Karena manfaatnya bukan hanya mandiri menghadapi pandemi covid 19, tetapi tangguh menghadapi situasi darurat/bencana apapun," pungkasnya. (yuli)

 


Asabri settlement, at the neighborhood organization RW XII, Knaigaran urban village, has formed Kampung Tangguh (resilient village). As many as 40 volunteers are ready to support the program, adopting health protocols amid COVID-19 pandemic. They got education and dissemination from the city’s police unit on Monday (1/6) at the hall of RW XII.

 

A collaborative activity of the city administration, the Indonesian Military, and Indonesian Police (TNI-Polri) will be held in 29 spots. The head of Kanigaran sub-district Agus Irianto said Kampung Tangguh is being established in 7 spots in the Kanigaran sub-district.

These include 1 spot each in Kanigaran, Tisnonegaran, Curah Grinting, Sukoharjo, and Kebonsari Wetan urban village, and 2 spots in Kebonsari Kulon urban village.

“We prepare for the place, and the dissemination and education of health protocols amid the COVID-19 pandemic, starting from spraying disinfectant, wearing a mask and Personal Protective Equipment (PPE), and of insight on COVID-19 and the prevention. We have doctors and a team from the city police unit supporting the activity as the speakers,” he explained.

The facilities to succeed in the program are supported by the residents. Some volunteers have a homemade mask production, distributed for free to the residents to adopt health protocols, wearing a mask while doing outdoor activities.

“The production of the mask and Personal Protective Equipment (PPE) is done by 3 volunteers who work as a tailor for a living. The material is collected from the residents. The village also has food barn; people can donate for the rice to the barn before being distributed to the people in need,” he added.

People were enthusiastic to have the dissemination and education. This was stated by the chairman of neighborhood organization RW XII who is also the volunteer coordinator at the Kampung Tangguh.

“We are enthusiastic about the resilient village. We can share insight on COVID-19, how to prevent it, and how to be disciplined in adopting health protocols. This includes a plan to empower the local economy. We hope we can strengthen each other ahead of new normal the city is planning to adopt,” he said.

Meanwhile, the police chief AKBP Ambariyadi Wijaya keeps the spirit up to encourage other regions to form Kampung Tangguh. To him, such activity has long been implemented in any region, so that the city will have more Kampung Tangguh.

“We actually only act as a driving force because each village has the potential to create Kampung Tangguh independently. They, the volunteers, would be the ones who will educate the residents because they have insight and have participated in a training,” the police chief said.

He also stated more people ready to form Kampung Tangguh independently, new normal will have more opportunity to be established.

“We have to appreciate these volunteers. We hope that Kampung Tangguh is not only a ceremonial event but also an effort sustainably implemented. The benefit is not only to face COVID-19 pandemic but also to face any emergencies,” he ended. (alfien_tr)

BAGIKAN