ROADSHOW KPK BANGUN ANTIKORUPSI TIBA DI KOTA PROBOLINGGO

2019-2020

KANIGARAN–Roadshow Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” akhirnya tiba di Kota Probolinggo. Dimulai Selasa (16/7) pagi hingga Rabu (17/7) banyak kegiatan yang bakal digelar oleh KPK bersama Pemerintah Kota Probolinggo, sebagai bentuk upaya memberikan edukasi antikorupsi di berbagai elemen masyarakat.

Acara dipusatkan di depan kantor Wali Kota Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman ini, terbuka untuk umum. Siapapun bisa datang dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Tentunya informasi tersebut terkait bagaimana KPK membangun dan menanamkan antikorupsi di Indonesia.

Kali pertama Jelajah Negeri dilaksanakan pada 2014 lalu. Pada 2019, bus roadshow KPK berkeliling ke-28 kota/ kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Kota Probolinggo merupakan kota ke 7 yang menjadi sasaran giat tim KPK tersebut.

“KPK hadir disini untuk mendekatkan program pencegahan korupsi di masyarakat. Pasti masyarakat bertanya-tanya, kok KPK hadir, siapa diperiksa? Bukan. Kami kesini ingin mengajak kolaborasi, bergandengan tangan bersama Pemerintah Kota Probolinggo,” ujar Koordinator Lapangan Roadshow Bus KPK RI, Epi Handayani saat dialog di Radio Suarakota, Senin (15/7) sore.

Bus KPK menjadi sebuah simbol keterlibatan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. “Kami juga mengajak inspektorat untuk sosialisasi kepada auditor internal bagaimana kita menciptakan pencegahan korupsi bersama-sama,” imbuh Teteh Epi –sapaan  akrabnya-.

Pendidikan Antikorupsi

Selain sosialisasi internal dan kampanye antikorupsi, di halaman kantor wali kota disediakan area layanan publik. Sesuai undang-undang KPK, lembaga antirasuah ini juga bertugas menyelenggarakan pendidikan antikorupsi dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.

KPK menyisipkan nilai antikorupsi kepada anak-anak dimulai dari tidak membuang sampah sembarangan, tidak terlambat berangkat sekolah, tidak menyontek dan harus antre.

Ada 9 nilai karakter antikorupsi yang dikampanyekan. Yakni Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Bijaksana, Berani dan Adil.

Direktur Pengaduan Masyarakat KPK RI, Cahya Hardianto Harefa menambahkan, roadshow jelajah negeri ini juga untuk memberikan edukasi pencegahan antikorupsi, harta kekayaan pejabat negara dan pelayanan terhadap masyarakat.

Masyarakat diharapkan dekat dengan pencegahan antikorupsi dan masyarakat bisa berinteraksi. Jika sudah tahu tentang korupsi, maka masyarakat sudah tidak mau korupsi. Masyarakat bersama KPK dan pemerintah mencegah terjadinya korupsi.

“Penangkapan (tersangka korupsi oleh KPK) untuk rasa jera. Harus ada sistem supaya orang-orang takut untuk korupsi, harus ada sistem yang mempersulit orang untuk bisa korupsi. Harapannya, orang tidak mau lagi korupsi. Ini yang kami harapkan. Bukan sekadar ditangkap, tapi juga ada sistem orang susah buat korupsi. Petugas administrasi pemerintahan, pelaku bisnis lama-lama  tidak mau lagi korupsi. Ini harapan kami dari KPK,” beber Cahya saat jumpa pers, Senin (15/7) sore, di Sabha Bina Pradja Kantor Wali Kota.

Nah, ini kesempatan baik bagi seluruh masyarakat. Di dalam bus KPK bisa bertanya banyak hal termasuk bagaimana prosedur yang dilalui jika ingin melaporkan dugaan korupsi. Bagaimana cara yang baik dalam melaporkan pengaduan supaya tidak terjadi fitnah.

“Kita betul-betul dalam rangka menjaga sama-sama khususnya di Kota Probolinggo tidak ada aparat yang korupsi. Sistem harus dibangun sampai benar-benar dalam dirinya sendiri sadar dan menolak korupsi. Itu harapan kami dari kegiatan tiga hari di Kota Probolinggo. Bersama-sama bersatu bangun negeri dengan antikorupsi,” imbuh Cahya yang didampingi Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan, Plt Inspektur Tartib Goenawan dan Kabag Humas Protokol Mardi Prihatini. (famydecta/humas)

BAGIKAN