SEMARANG – Pameran memang jadi surganya UMKM dan mereka yang suka berbelanja berbagai produk khas suatu daerah. Pameran pun menjadi salah satu ajang mempromosikan sekaligus memasarkan produk UMKM di daerah.
Seperti yang terlihat di Indonesia City Expo (ICE), pameran yang menjadi satu kegiatan pendukung dalam Rakernas APEKSI ke XIV tahun 2019 di Semarang, yang digelar 3-5 Juli. Pemerintah Kota Probolinggo pun tak ingin ketinggalan untuk ikut dalam pameran yang diadakan di Simpang Lima Semarang.
Dibawah Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan, sebanyak 713 item dari 21 UMKM diboyong ke ICE. ICE baru dibuka pada 3 Juli dan akan ditutup pada 7 Juli mendatang. Beberapa produk antara lain olahan mangga (sirup, selai dan manisan), olahan ikan jenggelek (krupuk, rempeyek, sambal), handycraft, batik dan bordir.
Yang mengejutkan, dalam waktu setengah hari saja (jam 12 siang), stand pameran milik DKUPP berhasil menjual produk UMKM sebesar Rp 1,8 juta. “Paling banyak dibeli itu sambal tongkol asap, dompet kecil (pouch) bahan daur ulang sama manisan tomat. Dalam satu jam tadi bisa dapat Rp 1 juta. Alhamdulillah,” ujar Inada, dari UMKM makanan minuman bermerk Dapur 65 yang ikut menjaga stand.
Pada saat yang bersamaan, ada seorang pengunjung dari Jawa Tengah yang mencoba tester kerupuk dengan sambal tongkol asap. Tanpa pikir panjang ia pun membeli tiga botol sambal, yang harganya Rp 17 ribu per botol. “Enak. Saya mau tiga,” kata pembeli tersebut.
“Sambal dari Kota Probolinggo ini memang berbeda. Bukan lomboknya saja yang banyak tapi bahan baku ikannya juga berlimpah. Keliatan daging ikannya. Selain tongkol asap juga ada sambal ikan jenggelek,” imbuh Inada.
Siang itu, Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin mendatangi stand pameran. Ia sempat ikut melayani pembeli dan mengajak para istri wali kota mampir ke stand pameran yang terletak di di blok B itu.
“Saya berharap dagangan di stand Pemkot Probolinggo ini laku dan disukai pengunjung. Semoga laris ya, saya doakan,” ujar istri Wali Kota Hadi Zainal Abidin ini. Aminah juga berharap, nantinya bisa mewujudkan showroom sentra produk UMKM Kota Probolinggo.
Sementara itu, Kepala DKUPP Gatot Wahyudi menyiapkan semua produk UMKM Kota Probolinggo yang sudah layak jual. Mulai dari komposisi, rasa, perizinan hingga packaging-nya. Gatot ingin memperkenalkan produk Kota Probolinggo melalui pameran APEKSI yang digelar setiap tahunnya.
“Barang yang dibutuhkan oleh masyarakat sudah kami siapkan semua. Produk yang kami munculkan disini sudah ada izin PIRT, bahkan ada yang ada barcode. Yang jelas higienis, produk layak jual dan memenuhi standar,” kata mantan Kabag Humas dan Protokol ini. (famydecta/humas)