SATU PASIEN COVID 19 DARI KLASTER MAKASAR DINYATAKAN SEMBUH

2019-2020

KANIGARAN – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Kota Probolinggo kembali menggelar video conference (vidcon), Minggu (17/5) sore. Vidcon ini dilakukan untuk memberikan kepastian data kepada seluruh masyarakat Kota Probolinggo guna menjaga kondusifitas, keterbukaan, kecepatan terkait apa yang dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo dalam komando gugus tugas.

Vidcon yang dipimpin Wawali Mochammad Soufis Subri itu didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh yaitu dr Abraar HS Kuddah dan Plt Kepala Dinkes dr NH Hidayati di Command Center, kantor wali kota.

IMG 20200517 WA0064Update data yang disampaikan per 17 Mei 2020, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 302 orang. Yang masih dalam pemantauan ada 25 orang, sedangkan 277 orang sudah selesai pemantauan. “Mereka sudah dipantau terus dilakukan pengecekan agar statusnya tidak meningkat menjadi PDP (Pasien dalam Pengawasan) atau konfirm positif,” ujar Wawali Subri.

Untuk jumlah PDP total 17 orang. Selesai pengawasan 7 orang, dalam pengawasan 6 orang dan yang meninggal sebanyak 4 orang. Dua PDP yang sudah selesai pengawasan dan sembuh berasal dari Kelurahan Sukoharjo dan Kanigaran.

Pasien konfirm positif COVID 19 masih tetap 13 orang, 9 orang masih dirawat dan 4 pasien sembuh. “Hari ini satu tambahan pasien yang sembuh dan dipulangkan dari klaster Makasar. Anaknya yang tertular dari orangtuanya akhirnya sembuh setelah menjalani dua kali swab dan hasilnya negatif,” ungkap wawali.

Subri mengaku bersyukur, 3 dari 9 orang yang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh berpotensi segera dipulangkan. 3 orang yang dimaksud, 2 diantaranya adalah tenaga kesehatan (nakes) yang hasil swab pertamanya menunjukkan negatif.

“Alhamdulillah. Tinggal menunggu sekali swab lagi negatif, beliau-beliau (nakes) akan dipulangkan dan masyarakat harus menerima,” kata Subri. Menurut Subri, ketepatan penanganan kesehatan yang diberikan kepada pasien menunjukkan kerja keras gugus tugas memberikan hasil yang optimal baik itu dari RSUD dan Dinkes.

Pada kesempatan itu, Wawali Subri mengimbau kepada masyarakat, bahwa wali kota bersama forkopimda sungguh-sungguh bekerja keras tidak kenal lelah dan berharap kondisi semakin membaik.

“Mudah-mudahan penyebaran tidak semakin liar, tracing semakin terkontrol sehingga tidak ada namanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kota Probolinggo. Karena kalau sampai dilakukan, semua akan dibatasi. Kami semua bahu-membahu bersama TNI Polri juga DPRD, saling mendukung karena goal-nya  adalah pasien konfirm positif COVID 19 tidak semakin bertambah,” jelas wawali lagi. 

Wakil dari Wali Kota Hadi Zainal Abidin ini berharap kesadaran dan partisipasi masyarakat terkait pencegahan COVID 19 di Kota Probolinggo semakin meningkat. Sebab masih banyak didapati anak-anak muda yang tidak menyadari bahaya virus dengan tetap kongkow, tidak memakai masker, tidak menjaga jarak.

“Tentu ini menjadi keprihatinan kami sebagai pengawal penanganan COVID 19 di Kota Probolinggo. Ingat ya, masyarakat ini garda terdepan pemutusan mata rantai COVID 19, pemerintah menjadi garda tengah dan nakes benteng terakhir. Cukup bantu kami dengan stay at home, pakai masker, PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan jaga jarak,” imbaunya.

Sebelum vaksin COVID 19 ditemukan, lanjut Wawali Subri, dan diterima dengan baik oleh tubuh manusia, maka selama itu manusia masih terus berhadapan dengan virus korona. “Kita semua harus jadi pemenang, jangan sampai kita disingkirkan. Justru kita harus menyingkirkan COVID 19 melalui protokol kesehatan yang dibuat pemerintah pusat dan daerah,” serunya.

Sementara itu dr Abraar HS Kuddah menambahkan, terkait PDP yang sembuh salah satunya adalah nakes yang sekarang sudah aktif kembali. “Dan, nakes yang sempat bersentuhan dengan nakes positif sudah lakukan swab dan semua hasilnya negatif,” imbuh jubir satgas penanganan COVID 19, yang meminta masyarakat berdoa supaya Kota Probolinggo khususnya segera terbebas dari virus korona. (famydecta)

 


The COVID-19 task-force team of Probolinggo city has again held a video conference on Sunday (17/5). The conference was held to publish the latest development of COVID-19 in the city to ensure safety and transparency on what the city administration has done in combating the pandemic.

 

The video conference was led by Vice Mayor Mochammad Soufis Subri accompanied by Regional Secretary drg. Ninik Ira Wibawati, Acting Director of Regional Hospital RSUD dr Moh Saleh, Abraar HS Kuddah, and the Acting Head of Health Agency NH Hidayati at the Command Center, mayor’s office.

Based on the data update as of May 17th, 2020, the number of People under Monitoring (ODP) was 302 people, 25 are still under monitoring, 277 have completed monitoring. “They have been monitored tightly to prevent them from being Patient under Supervision (PDP) or confirmed positive for the virus,” Vice Mayor Subri said.

The number of Patients under Supervision is 17 in total, 7 have completed supervision, 6 under supervision, and 4 have died. Two of them who have completed supervision and recovered are from Sukoharjo and Kanigaran urban village.

The patients confirmed positive for COVID-19 are 13, with 9 are still being treated, and 4 others recover. “Today, we have another one from Makasar cluster recovers from the virus and may return home. The child has finally recovered after undergoing two swab tests and declared negative,” the vice mayor revealed.

Subri admitted to being grateful, 3 of 9 patients being treated at the hospital may soon recover and return home after their first swab test showed negative.

“Alhamdulillah. We need to have another swab test, and if it’s negative, they will return home,” Subri said. According to Subri, the proper treatment given to the patients shows the hard work of the task-force team, both the regional hospital and Health Agency.

On that occasion, Subri urges the people that the mayor along with all stakeholders are working hard relentlessly in combating the pandemic and hopes for a better condition.

“Hopefully, the spread can be prevented, the tracing process can be well controlled so that there is no need to apply Large-scale Social Restriction (PSBB) in Probolinggo city. Otherwise, any activity will be restricted under regulation. We all work together to stop the spread of coronavirus,” the vice mayor explained.

He also hopes people can be aware and show their participation in preventing COVID-19 from spreading because many teenagers gather around without wearing a mask and not applying physical distancing.

“This (problem) has been our concern. Remember that the residents are also the frontline in combating COVID-19, the government act in the middle, and the medical workers are the last troop. Just stay at home, wear a mask, adopt Clean and Healthy Lifestyle Behavior (PHBS), and apply physical distancing,” he urges.

As long as the vaccine for the virus has not to be found yet, the vice mayor continued, we will keep combating the virus. “We all must be the winner. We are the ones who must get rid of coronavirus by applying health protocol that has been set by the regional and central government,” he said.

Meanwhile, dr Abraar HS Kuddah added, one of the patients PDP who has recovered is a medical worker and now is back to work. “And, another medical worker who had close contact with a patient confirmed positive has undergone a swab test and declared negative,” he said. (alfien_tr)

BAGIKAN