SOKONG POTENSI WISATA, PEMKOT GELAR PELATIHAN MANAJEMEN HOMESTAY

2019-2020

KANIGARAN - Pelatihan Manajemen Homestay Tahun 2020 Kota Probolinggo, dibuka Selasa (8/9) sore kemarin, di salah satu hall di Jalan Suroyo oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin. Pelatihan ini digagas oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) itu merupakan bagian dari program pendampingan desa wisata yang sedang digalakkan oleh Kementerian Pariwisata RI.

Pembangunan sektor pariwisata secara umum adalah pembangunan yang diarahkan pada pengembangan pariwisata sebagai sektor andalan dan unggulan dalam arti luas. Kepala Bidang Destinasi Pariwisata dan Ekraf Dispopar Pramita Legowo, ditemui portal.probolinggokota.go.id menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan itu tak lain untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola homestay.

9af7805b ceb7 420d 8950 76e7b6ef246dTermasuk didalamnya, kualitas SDM pariwisata yang kompetitif dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan di bidang pariwisata. Sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan. “Tujuan lainnya, adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan pariwisata Kota Probolinggo,” katanya.

Giat itu diikuti oleh sebanyak 40 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan masyarakat yang mengelola homestay di Kota Seribu Taman. Kegiatan itu direncanakan berlangsung hingga Kamis (10/9), dengan menggandeng narasumber praktisi wisata desa yang tergabung pada Asosiasi Desa Wisata (Asi Dewi) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur.

Selama 3 hari pelaksanaan kegiatan, para peserta diberikan total 5 materi utama yakni Regulasi Usaha Pariwisata serta Peningkatan Pelayanan Bidang Industri Pariwisata, Pelayanan Prima, Pengembangan Produk Desa Wisata, Service Exellent, Upaya dan Pengembangan Manajemen Homestay.

Selain itu, menurut Kepala Dispopar Kota Probolinggo Budi Krisyanto, para peserta juga langsung diajak melihat kondisi salah satu homestay yang ada di Kota Probolinggo sebagai wahana studi kasus. Dengan harapan, lanjutnya, peserta mendapat gambaran langsung secara detail, apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dari kondisi homestay yang sudah ada, untuk dilakukan evaluasi dan pembenahan.

bf93fe3a 293c 4422 b5a6 d8bf7ac47acdSementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya kemarin berharap materi yang sudah diberikan dapat diterapkan oleh pengelola homestay. Sehingga dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kapasitas pengelola homestay, dalam menata manajemen homestay dan meningkatkan pelayanan kepada wisatawan.

“Kami berharap materi yang sudah diberikan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para pengelola homestay untuk lebih baik lagi ke depannya. sehingga kegiatan workshop ini dapat memberikan mamfaat bagi pengembangan wisata desa.” ucapnya.

Seperti diketahui, homestay adalah salah satu alternatif akomodasi dalam dunia pariwisata. Salah satu kelebihan dari homestay adalah adanya interaksi antara wisatawan (tamu) dengan tuan rumah. Oleh karena itu perlu dibangun hospitality yg baik kepada para wisatawan oleh tuan rumah.

“Pemkot Probolinggo mengadakan pelatihan khusus bagi pemilik homestay/penginapan se Kota Probolinggo. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan agar lebih dipahami lagi betapa pentingnya manajemen dan palayanan di sebuah homestay atau penginapan. Apalagi saat ini kita berada di masa kehidupan baru yakni di era pandemi covid-19, “ ungkapnya. (sonea)

 


The 2020 Homestay Management Training of Probolinggo City was opened by Probolinggo Mayor Habib Hadi Zainal Abidin on Tuesday (8/9), at one of the halls on Jalan Suroyo. The training was initiated by the Agency of Youth, Sports, and Tourism (Dispopar) and is part of the tourism village assistance program that is being promoted by the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia.

The development of tourism, in general, is one directed at developing tourism as a mainstay and superior sector in a broad sense. Head of the Tourism Destination and Creative Economy division of Dispopar Pramita Legowo, told portal.probolinggokota.go.id the purpose of the activity was to improve the ability and skills of the community in managing the homestay.

This includes the competitive quality of human resources in the tourism sector and professionalism in providing services in the sector. It is eventually expected to increase the number of tourist visits. "Another goal is to improve the community's economy through the development of tourism in Probolinggo city," he said.

The event was participated in by 40 Tourism Awareness Groups (Pokdarwis) and people who run homestays in the city. The training will be carried out until Thursday (10/9), cooperating with speakers from village tourism practitioners who are members of the Tourism Village Association (Asi Dewi) and the East Java’s Culture and Tourism Agency (Disbudpar).

During the 3-day training, the participants were given a total of 5 materials, including Tourism Business Regulation and Service Improvement in the Tourism Industry, Excellent Services, Development of Tourism Village Products, Efforts, and Development of Homestay Management.

Besides, according to the Head of Dispopar, Budi Krisyanto, the participants were also invited to see the condition of one of the homestays in Probolinggo City as a media for case studies. He expects that the participants will get a direct, detailed description of what needs to be repaired and improved from the existing conditions of the homestay, for evaluation and improvement.

Meanwhile, Probolinggo Mayor Habib Hadi Zainal Abidin in his speech hopes that the material given could be applied by the homestay manager so that it can provide benefits to increase the capacity of the homestay manager, in managing homestay management and improving services to tourists.

"We hope that the material can be used as an evaluation for homestay managers for better management in the future. The training is expected to provide benefits for the development of village tourism," he said.

As is known, homestay is alternative accommodation in the world of tourism. One of the advantages of a homestay is the interaction between tourists (guests) and the hosts. It is, therefore, necessary to have good hospitality to tourists.

"Probolinggo city administration holds special training for homestay/inn owners throughout the city. The event is carried out to have a better understanding of the importance of management and service at a homestay or inn. Moreover, we are now in ‘new normal’, a new era in COVID-19 pandemic," he said. (alfien_tr)

BAGIKAN