TALKSHOW DI RADIO, SALAH SATU CARA WALI KOTA HABIB HADI-WAWALI SUBRI MENYAPA WARGA

2019-2020

KANIGARAN - Memperingati Hari Jadi ke 661 Kota Probolinggo Tahun 2020 banyak prestasi yang telah ditorehkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo. Tak sedikit pula rangkaian kegiatan yang bisa diikuti oleh masyarakat untuk turut merayakannya.

Kali ini, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin Senin (7/9), didampingi Wakil Wali (Wawali) Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri dan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) antara lain dari Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Polresta Probolinggo dan Kodim 0820/Probolinggo, menyapa warga melalui program Talkshow Khusus dalam rangka Hari Jadi ke 661 Kota Probolinggo, di Radio Suara Kota FM, Jalan Suroyo 17.

IMG 20200907 WA0112Lewat udara, Wali Kota Probolinggo mengajak warganya untuk turut serta berpartisipasi secara aktif dalam menyampaikan kritik yang membangun. Hal ini sesuai dengan tema Hari Jadi ke 661 Kota Probolinggo Tahun 2020, yakni Bersama Mewujudkan Kota Probolinggo Lebih Baik Untuk Indonesia Maju.

Banyak warga yang antusias menyimak dialog interaktif ini. Kesempatan itu, juga dimanfaatkan oleh warga yang menyimak siaran langsung melalui akun media sosial Pemkot Probolinggo dan jalur aplikasi pesan android, menanyakan perihal pembangunan Pasar Baru dan Alun-alun Kota Probolinggo.

“Setelah melalui serangkaian tahapan, insyaallah pembangunan Pasar Baru dan Alun-alun, akan segera dimulai,” katanya.
Kepastian itu dipertegas oleh pernyataan Wawali Mochammad Soufis Subri. Katanya, proses perencanaan pembangunan Pasar Baru dimulai sejak tahun 2015, lalu berkembang hingga kemudian di tahun 2018, lelang pertama dimulai. Setahun berikutnya sempat ada pembangunan lagi, yakni pada tahun 2019 namun kemudian mengalami putus kontrak.

“Pada waktu itu sempat ada pro kontra juga dari masyarakat kok pembangunanya begitu lama dan tak selesai-selesai. Kami sampaikan, bahwa proses yang harus dilalui memang tak semudah seperti yang dibayangkan. Di tahun anggaran 2020 ini ada tindaklanjut dari apa yang menjadi aspirasi masyarakat tadi, namun lagi-lagi harus terkendala karena ada bencana wabah Covid-19,” katanya.

Terkait permasalahan ini, wawali menambahkan, dengan adanya wabah pandemi Covid-19 yang terjadi secara global, maka sedikit banyak berdampak pula pada proses pembangunan dan peningkatan infrastuktur yang ada. “Beberapa kegiatan harus ditunda karena adanya refocusing anggaran. Termasuk anggaran yang seharusnya untuk pembangunan Pasar Baru,” ujarnya.

IMG 20200907 WA0113Terbaru, katanya, pihaknya telah menyiapkan langkah alternatif dengan mengajukan permohonan legal opinion (LO) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Probolinggo. Pengajuan LO itu sebagai dasar, pedoman langkah perubahan perencanaan akibat refocusing anggaran.

“Nah, proses inilah yang tidak diketahui masyarakat. Perubahan rencana anggaran pembangunan pasar (Baru) ini, menjadi total enam miliar secara multiyears 2020-2021. Dengan rincian, tahun ini (sebesar) dua miliar dan tahun depan sebesar empat miliar rupiah,” katanya.

Angka itu, lanjutnya, sudah sesuai dengan rasional psikologis yang bisa diberikan Pemkot Probolinggo agar harapan masyarakat bisa segera terwujud. Yakni realisasi pembangunan pasar besar dapat segera difungsikan.
“Semoga satu bulan ke depan tahap lelang sudah selesai. Ke depan, kami juga akan mempola sebagian pedagang yang di TPS (Tempat Pembuangan Sementara, red) akan kami kembalikan ke sisi sebelah selatan. Bila memungkinkan dan disepakati, akan kami bongkar sebagian, sehingga tidak penuh seperti sekarang. Harapan kami di bulan Mei-Juni tahun depan, kami harap sudah selesai semua, sehingga semua TPS yang ada kita bongkar. Intinya ada proses yang kita lalui, tak hanya fisik namun juga administrasi yang muara hukumnya juga perlu diperhatikan,” jelasnya.

Sedangkan untuk pembangunan Alun-alunn, Habib Hadi menegaskan bahwa di bulan ini pembangunannya sudah bisa dimulai. “Bulan April lalu sudah ada pengerjaan tapi karena ada gugatan dari pemborong sebelumnya, dan kita putus kontrak. Maka proses gugatannya ini baru selesai bulan Juli lalu. Kemudian kami lakukan proses lelang, dan dalam waktu dekat yakni di bulan ini juga, proses pembangunannya bisa segera dimulai,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Habib juga mengingatkan warganya agar tetap semangat dan menggunakan masker apabila hendak bepergian keluar rumah, di masa pandemi covid-19 ini. “Karena penggunaan masker ini, selain untuk melindungi diri kita sendiri, terlebih juga ada keluarga, teman, sahabat dan lingkungan yang harus kita jaga bersama,” pungkasnya. (Sonea)

 


Many achievements have been made as Probolinggo city celebrates the 661st anniversary in 2020. In celebrating the event, the city administration has arranged some activities where people can participate in.

Probolinggo Mayor Habib Hadi Zainal Abidin, accompanied by Vice Mayor Mochammad Soufis Subri and representatives of the Regional Leadership Coordination Forum (Forkopimda), including the Prosecutor's Office, District Court, Probolinggo city Police unit, and Military District Command (Kodim) 0820 Probolinggo, greets the residents on Monday (7/9) through a special talk show program for the 661st Anniversary of Probolinggo City, on Radio Suara Kota FM.

Through the radio station, the mayor asks the residents to actively participate in expressing constructive criticism. This is in line with the theme of the anniversary Together RealizingProbolinggo City Better for Onward Indonesia.

Many were enthusiastic about listening to the interactive dialogue. This opportunity was also used by residents who watched live broadcasts through the official accounts of the city administration’s social media and the android message application line, to ask questions about the construction of traditional market Pasar Baru and the city square.

"After going through a series of stages, God willing, the construction of the market and city square will begin immediately," he said.

This was confirmed by the statement of Vice Mayor Mochammad Soufis Subri. He said the planning process for the development of Pasar Baru began in 2015, before being extended to 2018 when the first auction began. The following year was started with continuing the construction before the contract was ended.

"There were debates on the situation, wondering why the construction took so long and has not finished. We’d like to inform you that the process of construction is quite difficult. In the 2020 budget year, there is a follow-up to what the people aspire to, but again, it must be postponed due to the COVID-19 outbreak,” he said.

Regarding the problem, the vice mayor added, as the COVID-19 pandemic is a global outbreak, it would have an impact on the development process and improvement of existing infrastructure. “Several programs have to be postponed due to budget refocusing, including the budget that should be used for the construction of the traditional market," he said.

The latest update says that the city administration has prepared an alternative step by submitting a legal opinion (LO) application to the city’s Prosecutor's Office (Kejari). The LO submission will be used as the basis, a guideline for planning changes due to budget refocusing.

"Well, most people don’t know about the detail of the process. As the budget plan of the market development has been changed, the total of the budget is now IDR 6 billion on a multiyear basis 2020-2021. In detail, IDR 2 billion will be used for this year’s project, and the rest IDR 4 billion will be used next year," he said.

The number, he continued, was following the psychological rationale that the city administration could provide so that people's hopes could be realized soon. The realization of traditional market development can be carried out immediately.

"Hopefully the auction stage will be completed in a month. In the future, we will also arrange the layout for some traders who are now at the TPS (Temporary Disposal Site, red). They will return to the south side. We hope that in May-June next year, everything would be completed. The point is there is a process that we are going through, not only physically but also in administration, which also needs attention," he explained.

As for the construction of the city square, Habib Hadi emphasized that the construction could be started in this month. “In April there was already a work done, but due to a lawsuit from the previous contractor, we broke the contract. The lawsuit process was only completed last July. Then we will carry out an auction process, and shortly, the construction process can begin immediately," he said.

On that occasion, Habib also reminded the people to keep their spirit up in applying health protocols, wearing masks during the COVID-19 pandemic. "By wearing the masks, besides protecting ourselves, there are also family, friends, and the neighborhood that we need to protect together," he concluded. (alfien_tr)

BAGIKAN