MAYANGAN - Badan Perencanaan Pembangunaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Probolinggo melakukan inovasi dalam proses perencanaan pembangunan dengan melaksanakan Musrenbang Perempuan dan Lansia, Selasa (4/2), di Aula Kesbang, Jalan Mawar.
Dalam laporannya, Sekretaris Bappeda, Aries Santoso menyampaikan, maksud dan tujuan pelaksanaan musrenbang kali ini, adalah menyediakan forum komunikasi dan diskusi bagi perempuan dan lansia untuk ikut serta memikirkan pembangunan. Dan sekaligus memacu akses dan partisipasi perempuan dalam proses perencanaan pembangunan serta mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.
“Selain itu, dengan adanya musrenbang ini kami mengajak para perempuan dan lansia untuk menyampaikan segala aspirasinya terhadap berbagai permasalahan yang ada di Kota Probolinggo serta bagaimana solusi pemecahannya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Probolinggo drg Ninik Ira Wibawati menyatakan, perempuan harus menjadi bagian yang mendorong kemajuan Kota Probolinggo. “Akan dua kali lebih maju dan lebih baik, karena perempuan dan anak juga sudah dilibatkan dan terlibat dalam perencanaan pembangunan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, sekda perempuan pertama di Kota Seribu Taman itu menuturkan, dengan kebijakan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia serta Perwali Kota Probolinggo Nomor 36 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender. Dimana dalam realisasinya, katanya, terbentur dengan berbagai peraturan perundangan yang ada.
“Tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGS,red), adalah pelaksanaan pembangunan harus inklusif. Yaitu semua pihak saling mendukung, berperan, berkontribusi, berpartisipasi dan tidak ada yang tertinggal dan terabaikan,” tuturnya.
Seperti diketahui, Pemkot Probolinggo sangat mengapresiasi peran dan partisipasi perempuan. Hal itu bisa dilihat dari prestasi-prestasi yang telah diraih, salah satunya di tahun 2018 lalu. Dimana Pemkot mendapat penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Madya dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Mengusung tema “Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo melalui peningkatan peran wanita dan lansia yang mandiri, kreatif dan berdaya saing”, diharapkan perempuan dan lansia mendapatkan kesempatan untuk mengetahui proses perencanaan pembangunan. “Melalui forum ini sekaligus dapat meningkatkan akses, partisipasi, kontrol sekaligus memberikan manfaat yang besar,” tandasnya.
Mendukung upaya perencanaan pembangunan Kota Probolinggo Tahun 2021, musrenbang yang berlangsung menggandeng 3 narasumber untuk memberikan materi diskusi terkait. Diantaranya dari Bappeda Litbang, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan materi keterlibatan perempuan dalam proses pembangunan KKG, dan dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, mewujudkan pembangunan daerah yang ramah lansia.
Musrenbang diikuti sebanyak 106 orang, terdiri dari perencana OPD, unsur PKK, organisasi perempuan, dan lansia. Dimana pada siang harinya, giat akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang terbagi menjadi 3 kelompok. Yakni, infrastruktur kewilayahan, PPM kesra/sosbud dan ekonomi. (sonea)
The Agency of Regional Development Planning and Research (Bappeda Litbang) made an innovation in the planning process of development by holding a development planning forum for women and the elderly on Tuesday (4/2).
In his report, the secretary of Bappeda Litbang, Aries Santoso said the forum is held to provide a discussion and communication forum for women and elderly to participate in the city’s development and to accelerate the access of their participation in the process of development planning to materialize gender equality.
“Besides, the forum invites women and the elderly to deliver all their aspirations on any issues in Probolinggo city and to think how to solve the problems,“ he said.
Meanwhile, Regional Secretary drg Ninik Ira Wibawati said women must be part of the city’s development. “The development would be better since women and children have been involved in the development planning,” she said.
On the occasion, the first-female secretary in the city said, in materializing what has been stated in the Law No 13 of 1998 on Prosperity of Elderly People, and the Mayoral Regulation No 36 of 2016 on Implementation Guidance of Gender Mainstreaming, the municipal administration faces many obstacles.
“Sustainable development goals involve inclusive development which means all sides have to support each other, to have an active role, contribute, without exception,” she said.
As is known, Probolinggo municipal administration has appreciated the role and participation of women of their achievements, one of which was in 2018. The municipal administration receives the Parahita Ekapraya Kategori Madya, an award given by the Ministry of Women Empowerment and Child Protection of the Republic of Indonesia, to the regional government or any institution who concern more in materializing gender equality.
By having the theme “Creating The Prosperity for Probolinggoo City People by Increasing the Role of Women and Elderly to be Independent, Creative, and Competitive”, it is expected that women and the elderly could have an opportunity to be involved the development planning process. “The forum is also held to get better access, participation, control, and to have great benefits as the result,” she added.
To support the development planning of the city in 2021, the forum has 3 speakers to present related materials including the involvement of women in the development of Gender Equality and creating elder-friendly regional development.
The forum was participated in by 106 people including the planners of each working unit, elements of Family Welfare Movement (PKK) women organization, and elderly people. It was then continued by group discussion divided into 3 groups including area infrastructure, a program of empowerment development (PPP) on society welfare, socio-culture, and economic affairs. (alfien_tr)