TUMBUH KEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK, SMPN 7 KOTA PROBOLINGGO BERIKAN BANTUAN SEMBAKO

2019-2020

KANIGARAN - SMPN 7 Kota Probolinggo menggelar bakti sosial (baksos) dengan membagikan paket sembako terdiri dari 95 kilogram beras, 70 dos mie instan DAN 300 masker kain.

Bantuan paket sembako tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala SMPN 7 Sudarmanto didampingi perwakilan guru dan siswanya kepada Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Bertempat di rumah dinas wali kota, Jum’at (22/5) pagi.

Sudarmanto melaporkan bahwa dalam rangka peduli COVID 19 ini SMPN 7 mengumpulkan baksos berasal dari donasi guru dan siswa sedangkan masker diperoleh dari sponsor perusahaan Surabaya.

IMG 20200522 WA0033Ia menjelaskan kegiatan baksos ini merupakan acara rutin tahunan, jika sebelum pandemi donasi diserahkan ke panti asuhan hingga turun ke jalanan, berbeda dengan tahun ini. Ia menyarankan pada peserta didik untuk disalurkan pada pemerintah dan warga sekitar sekolah.

“Kami sebagai kepala sekolah menyarankan bantuan ini berbeda penyalurannya, karena kami khawatir resiko pandemi. Sehingga kami antarkan langsung ke sini (rumdin) dan sebagian lagi untuk warga sekitar sekolah,” ungkap pria 55 tahun itu.

Masih menurut Sudarmanto, SMPN 7 menuju sekolah adiwiyata mandiri melakukan penyemprotan disinfektan, sasarannya adalah 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN), yakni SDN Kademangan 2, SDN Kademangan 4, SDN Jrebeng Wetan 1, SDN Kedopok 1, tetangga sekitar sekolah di RT 7 dan RT 8 dan fasum taman maramis.

Sementara itu, Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengapresiasi giat ini. Pasalnya selain menumbuhkan pendidikan karakter anak juga memberikan pemahaman rasa syukur dan jiwa sosial yang tinggi.

“Giat ini sangat mulia (rutin dilakukan tiap tahun), bisa menumbuhkan pendidikan karakter anak sehingga mereka semakin terbuka melakukan banyak kegiatan dalam situasi dan kondisi apapun. Pemerintah dapat menyalurkan tepat sasaran kepada yang lebih membutuhkan. Saya berharap gerakan SMPN 7 ini dapat memberi contoh kepada lembaga-lembaga lainnya dalam menumbuhkembangkan pendidikan karakter anak,” ujarnya.

Penyerahan secara simbolis itu disaksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maskur, Inspektur Tartib Goenawan dan Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigtyo. (dewi)

 


Junior high school SMPN 7, Probolinggo city, had a volunteer work distri44b6Junior high school SMPN 7, Probolinggo city, had a volunteer work distributing 300 cloth masks and staple-food packages containing 95 kg of rice and 70 boxes of instant noodles.

 

The aid was handed over symbolically by the head of SMPN 7 Sudarmanto and staffs to Probolinggo Mayor Hadi Zainal Abidin, at the mayor’s official residence on Friday (22/5).

Sudarmanto said that SMPN 7 has collected the staple-food packages from the teachers and students, and the cloth masks are sponsored by a company in Surabaya.

He explained that volunteer work is a routine agenda of the school. The donation is usually distributed to an orphanage, and as the outbreak has hit the city, it is now given to the local government and local people.

“We decide to distribute the aid differently as the pandemic is still ongoing and we are worried about its risk. We think that the government can help us in distributing the aid, and the rest would be distributed to local people around the school,” the 55-year-old man said.

Sudarmanto said the school has implemented disinfectant spraying to several schools including elementary school SDN Kademangan 2, SDN Kademangan 4, SDN Jrebeng Wetan 1, SDN Kedopok 1, the neighborhood around the school, and public facility at Maramis Park.

Meanwhile, Mayor Hadi Zainal Abidin appreciates the event because it can develop character building and encourage the students to be sociable.

“It is an honorable thing to do, to have such a routine agenda. It can develop the student’s character so that they can be open-minded to have more events alike. The government will distribute aid to those in need. I hope that this can be an example to other institutions,” he said.

The handover was witnessed by the head of Education and Culture, Moch Maskur, Inspector Tartib Goenawan, and the head of Regional Development Planning and Research Rey Suwigtyo. (alfien_tr)

BAGIKAN