PROBOLINGGO - Wakil Walikota Probolinggo, Ir. H. Muhammad Soufis Subri memimpin upacara peringatan HUT RI ke-75 tahun 2020 di halaman Pemkot Probolinggo dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan. Upacara kemerdekaan kali ini tetap terasa khidmat walaupun hanya diikuti oleh peserta upacara yang terbatas, jika tahun-tahun sebelumnya upacara peringatan HUT RI dilaksanakan dari alun-alun Kota Probolinggo, maka di masa pandemi tahun ini upacara dilakukan di Halaman Kantor Walikota Probolinggo, Jl. Panglima Sudirman No. 19.
Perbedaan juga terlihat pada pasukan pengibar bendera merah putih. Bila tahun sebelumnya masyarakat bisa menyaksikan secara lansung anggota Paskibra yang mencapai beberapa pasukan, maka pada pelaksanaan kali ini pengibaran bendera hanya dilakukan oleh 3 orang saja. Pengibar bendera yang terpilih tersebut adalah Ahamad Yusri Mahendra, Rahmat Rahmadani Rahman dan Dheariska Ferliana Wicahyono.
Wakil Walikota Probolinggo, dalam amanatnya menyampaikan bahwa kemerdekaan yang menjadi milik segenap Bangsa Indonesia ini patut kita syukuri dengan cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Namun kita menyadari bahwa ugkapan rasa syukur kemerdekaan RI ke-75 tahun ini sangatlah berbeda. Seluruh Negara di dunia termasuk Indonesia mengalami ujian pandemi covid-19 tidak terkecuali Kota Probolinggo”.
Bentuk syukur tersebut dibuktikan dengan kepedulian masyarakat selama ini, baik dari perusahaan, BUMN, perbankan, organisasi, UMKM, komunitas maupun perorangan untuk besinergi bahu membahu bersama pemerintah memberikan donasinya, memberikan berbagai macam inovasi bantuan dalam rangka meringankan beban masyarakat yang terdampak covid-19 secara sosial dan ekonomi.
Karenanya, peringatan hari kemerdekaan RI di masa pandemi ini harus menjadi moment kebangkitan baru. Bangkit untuk tetap hidup dari sektor kesehatan, bangkit untuk bisa tumbuh dari sektor ekonomi, mendorong masyarakat terdampak untuk bisa bangkit secara ekonomi, meningkatkan persatuan, gotong royong dari sektor sosial, sejalan dengan tema besar peringatan HUT RI ke-75 kali ini yakni Indonesia Maju.
Hal ini selaras dengan amanat Wakil Walikota Probolinggo, Ir. H. Muhammad Soufis Subri bahwa “moment kemerdekaan ini menjadi kebangkitan baru untuk melakukan lompatan besar, perbaikan diri secara fundamental, transformasi besar menyusun strategi di bidang ekonomi, hukum, kebudayaan, kesehatan dan pendidikan”.
Wakil Walikota juga mengisnstruksikan kepada semua ASN dan non ASN di lingkungan Pemkot untuk menjadi duta covid-19 bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya, memberikan contoh dan edukasi kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan. Tak lupa, beliau juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tinginya kepada para dokter, perawat, seluruh petugas rumah sakit, laboratorium, Dinas Kesehatan, petugas ruang isolasi, puskesmas, petugas tracing dan petugas lainnya yang telah berjasa dan berkorban memutus mata rantai covid-19. (uby)
Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Merdeka.
Probolinggo Vice Mayor, Muhammad Soufis Subri led the ceremony of the 75th Indonesian Independence Day in 2020 at the city hall by implementing health protocols. The Independence Day ceremony was held solemnly although with limited participants. It was held in the yard of the city hall instead of at the city square as it used to be due to the COVID-19 pandemic.
Another picture was seen at the ceremony when there was only 3 personnel of the flag-hoisting team Paskibraka. This was done based on the health protocol to stop the COVID-19 transmission, with people are prohibited from watching the process of the ceremony as it used to be. The flag raisers who got this rare opportunity were Ahamad Yusri Mahendra, Rahmat Rahmadani Rahman, and Dheariska Ferliana Wicahyono.
Probolinggo Vice Mayor, in his speech, delivered that independence which belongs to the whole Indonesian nation we should be grateful for by maintaining the unity and integrity of the nation and practicing five principles Pancasila in daily life. "However, we realize that the expression of gratitude for the 75th Independence Day of Indonesia is very different. All countries in the world, including Indonesia, are now facing the COVID-19 pandemic, including Probolinggo city.
This form of gratitude can be proven by the concern of the community so far, both from companies, BUMN, banking, organizations, MSMEs, communities, and individuals to work together with the government to provide donations, various kinds of innovative assistance to ease the burden of people impacted by COVID-19 on an ongoing basis, which is social and economic.
Therefore, the commemoration of Indonesia's Independence Day during this pandemic must be a moment of a new awakening. Rise to stay alive from the health sector, to be able to grow the economic sector, encourage affected people to revive economically, increase unity, cooperation in the social sector, in line with the big theme of the 75th anniversary of the Independence Day of the Republic of Indonesia, which is Advanced Indonesia.
This is in line with the mandate of the vice mayor, stating that this moment of independence is a new awakening to make a big leap, fundamental self-improvement, a major transformation in formulating strategies in the fields of economy, law, culture, health, and education.
The vice mayor also instructed all civil servants and non-civil servants in the city administration to be COVID-19 ambassadors for themselves and their surrounding environment, providing examples and educating the public to remain disciplined in maintaining health protocols, wearing masks, maintaining distance, and washing hands frequently. He also expressed his gratitude and highest appreciation to the doctors, nurses, all hospital officers, laboratories, the Health Agency, isolation room officers, community health center puskesmas, tracing officers, and others who have contributed to stopping the COVID-19 transmission. (alfien_tr)