WALI KOTA PROBOLINGGO LEPAS PESERTA JALAN SANTAI

2019-2020

KANIGARAN - Puncak perhelatan ke 71 Perguruan Tamansiswa Cabang Probolinggo, dilakukan Minggu (19/1) pagi. Sekitar pukul 06.00 WIB massa mengikuti kegiatan jalan santai yang dilepas Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Mengambil rute start dan finish di  Gedung Balai Bina Budaya, Jalan dr. Saleh, masyarakat terlihat begitu antusias menyusuri jalan sepanjang 5 km itu.

Dalam sambutannya, wali kota mengatakan, Ki Hadjar Dewantara merupakan penggagas berdirinya organisasi taman siswa atau bisa disebut organisasi pendidikan pertama di Indonesia pada masa itu. Jasa-jasanya sangat berarti bagi dunia pendidikan di Indonesia, sehingga ia dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.

Saat ini, di Kota Seribu Taman, lanjutnya, Perguruan Tamansiswa yang berdiri sejak 17 Januari 1949 itu, telah memiliki sedikitnya 6 lembaga pendidikan, mulai dari tingkat indria (setara TK/RA) hingga sekolah menengah.
“Saya mengapresiasi  setinggi-tingginya pada perguruan Tamansiswa Cabang Probolinggo yang telah mengabdikan diri di dunia pendidikan dan tetap eksis hingga hari ini,” serunya.

Habib Hadi menambahkan, giat pagi itu juga menjadi ajang silaturrahmi antar para alumni dan promosi sekolah yang terletak di kawasan pusat kota itu. “Besar harapan saya, segenap lapisan masyarakat dapat bergandengan tangan untuk membangun kota tercinta, lebih baik lagi, semakin luar biasa ke depannya. Tentunya dengan ikut andil, berpartisipasi secara aktif, hal itu menjadi penyemangat Pemkot dalam mengeluarkan kebijakan,” pesannya.

Mengusung tema “Tamansiswa Jantung Hatiku”, jalan santai pagi tadi diikuti sebanyak sepuluh ribu peserta, terdiri dari pamong/guru dan karyawan beserta keluarga besar Tamansiswa, peserta didik (Taman Indria1 dan 2, Taman Dewasa, Taman Madya/SMA, Taman Karya Madya Ekonomi/SMEA, Taman Kara Madya Teknik/STM), wali murid, alumni, undangan, simpatisan dan masyarakat umum.

IMG 20200119 WA0045“Tujuan jalan santai ini adalah mengolah tubuh agar tetap bugar karna kesehatan, menjadi modal utama dalam beraktivitas sehari-hari. Bonusnya, hadiah yang disiapkan panitia,” katanya.

Setelah menanti undian dengan harap-harap cemas, hadiah utama sebuah sepeda motor dimiliki seorang perempuan bernama Indri. Perempuan ini cukup terkenal di kalangan pemerintahan, dalam kesehariannya, Indri menjajakan kerupuk dan tisu keliling menggunakan sepeda pancal. “Bahagia, gak nyangka (bisa membawa pulang hadiah utama). Barakallah,” ujarnya berkaca-kaca. (Sonea)

 

The peak of the 71st-anniversary event of Taman Siswa School, Probolinggo, was held on Sunday (1/19) morning. At 6 am, the masses took part in a leisure walk which was released by Mayor Hadi Zainal Abidin. The start and finish route were at Balai Bina Budaya, Jalan dr. Saleh. In the event, the participants looked so enthusiastic about going along the 5 km route.

In his speech, the mayor said, Ki Hadjar Dewantara was the initiator of the establishment of the Taman Siswa organization or could be called the first educational organization in Indonesia at that time. His services are very meaningful to the world of education in Indonesia, as he is dubbed the Father of Indonesian Education.

At present, he continued, the school, which was established on January 17, 1949, already has at least 6 educational institutions, ranging from the kindergarten (equivalent TK / RA) to high school.

"I highly appreciate the Taman Siswa Probolinggo branch school which has dedicated itself in the world of education and continues to exist to this day," he exclaimed.

Habib Hadi added that the morning's enthusiasm was also an event of friendship between alumni and the promotion of schools located in the downtown area. "I hope that all levels of society can join hands to build a beloved city, better yet, more extraordinary in the future. Of course, by actively participating, it will encourage the city administration in issuing policies," he urged.

With the theme "Tamansiswa Hati Hati", the leisurely walk was attended by ten thousand participants, consisting of tutors/teachers and employees along with the extended family of Tamansiswa, students (Taman Indria1 and 2, Taman Dewasa, Taman Madya / SMA / Taman Karya Madya Ekonomi / SMEA, Taman Kara Madya Teknik / STM), parents, alumni, invitees, sympathizers, and the public.

"The purpose of this leisurely walk is to cultivate the body to stay fit because health is the main capital in daily activities. The bonus is the prize prepared by the committee," he said.

After waiting for the lottery anxiously, the grand prize of a motorcycle was rewarded to a woman named Indri. This woman is quite well known in government offices since she sells crackers and tissue paper using a bicycle. "Happy, it’s unexpected (can bring home the grand prize). Barakallah," she said tearfully. (alfien_tr)

BAGIKAN