MAYANGAN - Senin (20/1), di Jalan Irama, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan tengah digelar peresmian dan pembukaan gedung sekolah Kristen Aletheia Probolinggo.
Acara yang bernuansa adat daerah tersebut dihadiri dan diresmikan oleh Wakil Wali Kota Probolinggo didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Moch Maskur, Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Imam Pauji serta kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait.
Nampak hadir pula Ketua BP Sinode GKT, Ketua Yayasan Aletheia, Ketua Badan Pelaksana Pendidikan Aletheia dan Kepala sekolah se-Kota Probolinggo.
Acara itu dibuka dengan tampilan pra acara tarian mawar yang dibawakan oleh murid SD Aletheia, pemutaran video perjalanan sekolah Aletheia dari awal berdiri di tahun 2015 di Kota Probolinggo. Bermula dari Kelompok Bermain yang hanya memiliki 3 siswa hingga kini di tahun 2020 sudah memiliki lebih dari 58 peserta didik dari jenjang KB hingga SD dan 7 anak berkebutuhan khusus, dengan 17 dewan guru.
Ketua Yayasan Aletheia, Pendeta Markus Dominggus dalam sambutannya menyampaikan, tujuan berdirinya sekolah tersebut. "Tujuan utama berdirinya sekolah Aletheia ini adalah untuk menjadikan siswa yang berpribadi baik dan berpengaruh positif bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Senada yang disampaikan Pendeta Markus, Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri dalam sambutannya, bahwa pendidikan adalah hak dari warga negara."Mendapatkan pendidikan yang baik merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara dan tugas kita di sini sebagai pemerintah adalah memikirkan dan mewujudkannya,” tutur wawali.
"Menyiapkan generasi muda bangsa yang unggul perlu adanya fasilitas pendidikan yang baik dan mewadahi. Dengan didirikannya sarana pendidikan ini diharapkan bisa menjadi window atau jendela dari bangsa untuk memiliki masa depan yang cerah,” sambungnya.
Subri juga berharap dengan berdirinya sekolah ini dapat berkembang maju yang nantinya dapat melahirkan putra putri terbaik di daerah untuk Kota Probolinggo secara khusus dan bangsa Indonesia. (Vi2)
Probolinggo Vice Mayor Mochammad Soufis Subri has officially opened a Christian School Aletheia on Monday (20/1), in Jl Irama, Jati urban village, Mayangan sub-district. The event was attended by Deputy Chief Police Imam Pauji, the head of Education and Culture Agency Moch Maskur, and along with the head of related working units.
The event was opened by performing mawar dance by the students of elementary school Aletheia, playing the profile video of Aletheia, telling about the history since 2015. It was established in 2015, having a playing ground with 3 students and developed into more than 58 students in 2020 consisting of playing-ground students and elementary school students, and 7 students with special needs, supported with 17 teachers.
The chairman of the Aletheia Foundation, Pastor Markus Dominggus in his speech mentioned the purpose of establishing the school. “The first objective in establishing the school is to make the students have a good personality and gives positive influence to the people,” he said.
Similar to Pastor Markus, Vice Mayor Mochammad Soufis Subri said that education is the right of all people. “To get a good education is the rights and obligation of a citizen and our duty, as the government, is to think and make it comes true,” he said.
“Preparing a superior youth generation needs good and adequate educational facilities. The school is expected to be a window of a nation to have a bright future,” he added.
Subri also hopes that the school can be developed and earn the best students for the city specifically, and Indonesia generally. (alfien_tr)