MAYANGAN - Menjadi hari suka cita bagi para PNS yang memakai pakaian Korpri lengkap, Kamis (23/12) hadir di Ballroom Paseban Sena. Ya, sebanyak 145 orang terdiri dari 2 orang PNS lulusan IPDN, 1 orang PNS lulusan STTD dan 142 orang PNS berasal dari kategori umum menjalani pengambilan sumpah atau janji PNS.
Usai pengambilan sumpah dilanjutkan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah janji PNS dan penyematan kartu tanda pengenal serta penyerahan Surat Keputusan Wali Kota Probolinggo. “Pengambilan sumpah atau janji Pegawai Negeri Sipil ini menjadi bentuk tanggung jawab dan konsekuensi terhadap tugas yang diembannya. Oleh sebab itu, Saudara-saudara harus memahami makna dari sumpah janji itu sendiri,” ungkap Sekda drg Ninik Ira Wibawati.
Menurutnya, sumpah atau janji PNS bukan hanya pelengkap administrasi kepegawaian semata, namun lebih dari itu sebagai unsur ASN dituntut memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat.
“Saya tekankan sekali lagi, Aparatur Sipil Negara harus memegang teguh nilai berakhlak dalam melaksanakan tugasnya, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif dalam rangka mendorong terciptanya birokrasi yang semakin dinamis untuk mendukung pembangunan Indonesia,” tegasnya.
Dengan demikian, Ninik berpesan kepada 145 orang PNS formasi 2019 agar selalu meningkatkan kinerja dan menjaga serta meningkatkan disiplin dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Bukan tanpa sebab, hal itu karena Pemerintah Kota Probolinggo telah menjatuhkan disiplin kepada PNS yang melanggar disiplin. Mulai hukuman disiplin ringan, sedang maupun tinggi, yang berakibat pemberhentian baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat. “Untuk itu saya berpesan kepada saudara-saudara untuk tetap berpegang pada aturan tentang disiplin PNS,” imbuhnya.
Senada dengan Sekda Ninik, ditemui usai acara digelar, Kepala BKPSDM Wahono mengaku puas atas keberhasilan para Abdi Negara dan Abdi Masyarakat itu telah melalui perjuangannya hingga tibalah saatnya mereka diambil sumpah atau janji PNS. “Alhamdulillah kita sudah bisa mengisi formasi dan kompetensi yang kita harapkan. Dengan semangat ini, yang sudah purna sudah cukup banyak, walaupun tidak sama persis, minimal bisa mengisi jabatan-jabatan itu,” terangnya.
Ia melihat tantangan ke depan PNS generasi milenial itu bisa memberikan pelayanan publik sesuai harapan pemerintah daerah selaras dengan program pemerintah pusat, yakni ASN Berakhlak. “Pelayanan kepada masyarakat secara optimal,” tuturnya.
Ia pun menegaskan dalam penerimaan CPNS formasi tahun 2019 adalah murni tanpa menggunakan suatu imbalan apa pun. “Sangat transparan sekali, sangat ketat sekali, SKD dan SKB menggunakan sistem CAT, nilai langsung diketahui. Luar biasa sekali. Jadi bohong kalau rasanya, ada aparatur yang bisa membantu. Karena semuanya pure taraf perbaikan sistem,” pungkasnya. (dewi)