KEDOPOK - Bertempat di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Senin (25/10) pagi digelar apel antisipasi menghadapi bencana alam bersama tiga pilar. Gelar apel pasukan dan peralatan itu diikuti personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD, Pol PP, Damkar, DLH, Dishub, Tagana, Nakes dan PMI.
Bertindak sebagai komandan apel, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur. Dijelaskan, secara serentak di wilayah Jawa Timur telah dilaksanakan vaksinasi, namun demikian diharapkan kepada seluruh komponen masyarakat Jawa Timur tetap waspada dengan tetap patuh protokol kesehatan. Hingga saat ini tingkat capaian vaksinasi di beberapa wilayah Jawa Timur, khususnya Madura masih dibawah 30 persen.
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang sering dilanda bencana khususnya bencana alam hidrometeorologi. Hal ini disebabkan karena wilayah Jawa Timur berada pada dua aliran sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas.
Bahkan menurut data dari BPBD Jawa Timur mencatat sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 19 Maret 2021, telah terjadi 258 bencana banjir di wilayah Jawa Timur, 11 diantaranya merupakan banjir bandang dan 3 kali terjadi banjir rob.
Bencana hidrometeorologi tersebut tidak hanya banjir saja. BPBD Jawa Timur juga melaporkan terjadinya bencana angin kencang sebanyak 5 kejadian dan tanah longsor 1 kejadian dan gempa bumi. Akibat dari bencana alam tersebut BPBD Jawa Timur juga mencatat jumlah korban hingga dampak bencana alam.
Meningkatnya intensitas bencana alam hidrometeorologi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada seluruh warga di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan memasuki musim penghujan pada bulan November dan puncaknya pada bulan Januari hingga Februari 2022.
Bahkan untuk musim hujan saat ini, dimungkinkan mengalami peningkatan intensitas curah hujan. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh badai La Nina yang memicu peningkatan curah hujan hingga 20 sampai 70 persen.
Gubernur Khofifah mengimbau pada pemerintah daerah, masyarakat dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La Nina, agar bersiap segera untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang atau angin putting beliung ataupun ancaman dari badai tropis lainnya.
Menurut Khofifah pelaksanaan apel ini menjadi bukti komitmen kita bersama secara optimal kepada masyarakat yang terdampak bencana yang telah disesuaikan dengan protokol kesehatan sehingga diharapkan penanganan bencana alam tidak menjadi kluster baru dalam penyebaran COVID 19.
Ditemui usai apel, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo didampingi Kalaska BPBD Sugito Prasetyo, menuturkan siap melaksanakan apa yang menjadi arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah. Pemerintah Kota Probolinggo segera menyusun rencana kontinjensi yang disesuaikan dengan tata kelola protokol kesehatan, termasuk didalmanya penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang dapat betul-betul dilaksanakan semua pihak dan harus siap menangani bencana secara tuntas. “Kita akan susun kontinjensi, yakni Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan kebencanaan meliputi jumlah personel, peralatan. Jika terjadi bencana, misalnya, besok pagi, ya semuanya bergerak,” tutur Gogol.
Ia meyakinkan pada masyarakat bahwa pemerintah bersama TNI-Polri dan semua pihak siap untuk melindungi masyarakatnya. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berinteraksi langsung pada nomor panggilan telepon kegawatdaruratan 112. Ia pun mengimbau pada masyarakat Kota Probolinggo untuk saling bekerja sama dan menginformasikan masalah bencana atau kegawatdaruratan sesegera mungkin agar dapat ditanggulangi bersama.
Sementara itu, Kapolresta AKBP RM. Jauhari menyatakan siap mendukung baik personel dan sarana prasarana terkait. “Kami Polres Probolinggo Kota bersama BPBD, TNI dan Forkopimda siap mendukung dalam antisipasi bencana yang kita hadapi ke depan. Kami mengarahkan sejumlah 350 pasukan dari Polresta untuk membantu bencana alam di Kota Probolinggo,” pungkasnya.
Tampak di halaman kantor BPBD sejumlah peralatan dan kendaraan antisipasi kebencanaan parkir dan siap untuk digunakan. Hadir dalam apel tersebut Kepala Satpol PP Aman Suryaman, Kepala Dishub Agus Efendi, Danramil 02 arh I Made Lugianta. (dewi)