KANIGARAN - Bertempat di Puri Manggala Bhakti, Senin (19/4) dilaksanakan Sosialisasi dan Bimtek Implementasi e-BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) Pemerintah Kota Probolinggo yang diinisiasi Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD).
Bimtek berlangsung selama 2 hari itu (19-20/4) mengundang tim pendamping dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial dan Politik (LPPSP) FISIP Universitas Indonesia, perwakilan Bank Jatim Cabang Probolinggo dan pengelola keuangan Pemerintah Kota Probolinggo. Hadir pula secara virtual sekaligus nara sumber dari Sekretaris Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Drs. Komaedi.
Kepala BPPKAD Wawan Soegyantono dalam laporannya menyampaikan giat ini adalah simulasi dan trial error implementasi e-BLUD agar efektif pelaksanaannya pada tahun anggaran 2022. Sedangkan tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dalam pelaksanaan rekonsiliasi perbendaharaan, akuntansi dan aset yang dilakukan secara periodik bulanan maupun tahunan. “Ke depan akan dijalin kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial dan Politik (LPPSP) FISIP Universitas Indonesia, Kota Probolinggo sebagai pilot project e-BLUD,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam sambutan Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo menjelaskan, BLUD dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Wali Kota Habib Hadi berharap e-BLUD segera dapat diimplementasikan kepada seluruh BLUD di Pemerintah Kota Probolinggo secara efektif pelaksanaannya pada tahun 2022. Dengan demikian laporan keuangan BLUD dapat dilaksanakan tepat waktu.
“Saya berpesan kepada BPPKAD selaku pembina keuangan BLUD lebih komperehensif melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia dan juga saya berpesan pada Dinkes P2KB selaku pembina teknis agar lebih pro aktif dalam melakukan pembinaan pada BLUD,” pesannya.
Tak hanya itu, lanjutnya, Gogol menjelaskan BLUD hingga saat ini masih ditemui berbagai kendala yang secara umum, yaitu terbatasnya kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia yang memahami operasional BLUD khususnya pengelola keuangan.
“Tentunya didukung system pengelola keuangan yang kompatibel dan terintegrasi sehingga akan dapat mempercepat dan sangat efektif dalam menyusun laporan keuangan periodik maupun laporan keuangan konsolidasi pemerintah daerah yang valid, handal dan akuntabel,” urainya. (dewi)