KANIGARAN - Bertempat di Bale Hinggil, berlangsung Bimbingan Teknis Implementasi Program Kesiapan Bersekolah bagi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan SD se-Kota Probolinggo. Acara ini digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo selama dua hari (24-25/7).
Mengundang 30 peserta, yakni Pokja Bunda PAUD, Ketua PKG, Kepala Sekolah Lembaga TK, Kepala Sekolah Lembaga SD, Guru PAUD, Guru SD, Komite Sekolah Lembaga TK, Komite Sekolah Lembaga SD, Mitra Sekolah Lembaga TK, Mitra Sekolah Lembaga SD, Pengawas/Penilik PAUD dan Pengawas Lembaga SD.
Acara tersebut menghadirkan narasumber dari Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Jawa Timur dan dihadiri langsung Bunda PAUD Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin dan Kepala Disdikbud Moh Maskur.
Kepala Bidang Penilaian PAUD dan Pendidikan Non Formal Disdikbud Kota Probolinggo Heri Wijayani melaporkan, bahwa anak-anak yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan menghadapi masa peralihan ke jenjang pendidikan formal yaitu sekolah dasar.
“Kesiapan sekolah sangat diperlukan dan perlu dipersiapkan orang tua serta pengajar di PAUD/TK atau pun sekolah penerima yaitu jenjang SD agar anak yang melanjutkan dapat berhasil beradaptasi dengan perubahan-perubahan dan tantangan belajar di jenjang selanjutnya,” ungkapnya.
Bunda PAUD Aminah Hadi Zainal Abidin berpesan melalui kegiatan ini dapat merumuskan dan membangun sistem koordinasi dan komunikasi aktif antara satu dengan yang lainnya agar dapat bersinergi dan terintegrasi.
“Kami berharap semuanya (peserta dan pemangku kepentingan lainnya) dapat berperan aktif serta memposisikan diri sebagai motivator yang mampu membangun kesamaan visi tentang kesiapan bersekolah untuk mendukung transisi PAUD ke SD,” ajaknya.
Hal itu dimaksudkan untuk mendorong capaian rencana strategi penyelenggaraan layanan pendidikan yang holistic integratif, peningkatan aksesibilitas terhadap berbagai pengalaman di lingkungan dan tumbuh kembang anak, sehingga dapat beradaptasi dengan baik menuju tantangan belajar di jenjang berikutnya yang lebih kompleks.
Menurut Aminah Habib Hadi, kesiapan bersekolah untuk mendukung transisi menjadi penting untuk segera diimplementasikan. “Seringkali ditemukan identitas dan ekspetasi yang berbeda antara PAUD dan SD, serta adanya perbedaan strategi kurikulum di PAUD dan SD yang menimbulkan patahan,” terangnya.
Lebih jauh Bunda PAUD Aminah menjelaskan tantangan dan kesiapan anak dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi, membutuhkan komitmen yang kuat dari semua stakeholder yang terlibat. “Secara komperehensif dan stimultan kesiapan masuk ke SD, keluarga juga siap mendukung belajar anak dan sekolah siap untuk menerima anak. Dan untuk itulah diperlukan adanya program kesiapan sekolah,” tandasnya. (dewi)