MAYANGAN - Pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil terus mengalami transformasi ke arah yang lebih mudah dan efisien. Untuk menyampaikan perubahan yang terjadi, maka digelarlah sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang layanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang berlangsung di Puri Manggala Bakti, Rabu (17/11).
Gelaran sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari inovasi layanan GOOL (go online) yakni layanan administrasi kependudukan dan catatan sipil secara daring. “Proses pengurusan dokumen kependudukan dan pengiriman data berkas persyaratannya dilakukan dengan media elektronik,” kata Sekretaris Dispenduk Capil Mardi Prihantini dalam laporannya.
Sedangkan tujuannya, untuk lebih memasyarakatkan ilmu pengetahuan tentang pentingnya dokumen administrasi kependudukan dan catatan sipil dalam mencari informasi terkait implementasi pelaksanaan inovasi go online. Serta menginformasikan adanya mesin ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri) yaitu mesin yang dapat mencetak sendiri KTP elektronik, akta kelahiran, akta keluarga, kartu identitas anak dan akta kematian, dimana pengajuannya dilakukan secara online.
Sementara itu, dalam sambutan Wali Kota Probolinggo yang disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pujo Agung Satrio, data kependudukan sangatlah dinamis, setiap hari ada yang lahir, mati, pindah datang maupun pindah keluar. Oleh karenanya diharapkan masyarakat senantiasa melaksanakan pendaftaran penduduk sebagai upaya pemutakhiran data kependudukan.
“Dengan telah memiliki dokumen kependudukan maka akan tercipta data kependudukan yang valid. Data inilah yang digunakan untuk kepentingan pelayanan publik, perencanaan pembangunan, pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan penegakan kriminal,” ujarnya.
Wali Kota Habib Hadi mengapresiasi upaya yang telah dilaksanakan oleh Dinas Dukcapil dalam pelayanan kepada masyarakat. Yakni, dengan adanya layanan 3 in 1 (three in one) kelahiran atau Akik Cemerlang, yang bekerja sama dengan penolong kelahiran (bidan, puskesmas, rumah sakit umum daerah dan rumah sakit swasta). Kemudian layanan 3 in 1 kematian plus santunan kematian atau AK3+, layanan GOOL (go online) sebuah layanan berbasis web browser (layanan secara daring) dan mesin anjungan dukcapil mandiri (ADM).
“Hendak sekolah, umroh, naik haji, buka rekening bank, menikah, pasti butuh dokumen kependudukan. Untuk itu diharapkan semua perangkat daerah yang melaksanakan pelayanan publik juga melaksanakan inovasi guna terciptanya masyarakat Kota Probolinggo yang terlindungi dan terlayani menuju masyarakat yang sejahtera dan bahagia,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan ini, narasumber dari DP3AK Provinsi Jatim Junita Elisabeth, Ketua Komisi I Mokh. Jalal, Kepala Dispenduk Capil Sukam dan diikuti 74 peserta terdiri dari Kasi Pelayanan di 5 Kecamatan, perwakilan KIM dan perwakilan SMK/SMA. (miranti)