DKUPP Fasilitasi Tingkatkan Desain Kemasan Produk UMKM

2021

KANIGARAN - Selain kualitas produk makanan dan minuman yang baik, kemasan juga memiliki peranan penting agar tetap mampu bersaing dengan produk lainnya. Para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) atau UMKM pun harus melek desain kemasan jika ingin produksinya semakin meningkat, dan bisa bersaing di pasar regional ataupun nasional.

Dari sinilah Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo bekerjasama dengan UPTI Makanan Minuman dan Kemasan Disperindag Provinsi Jawa Timur menggelar fasilitasi dan konsultasi kemasan dan mobil pelayanan keliling bagi IKM atau UMKM Kota Probolinggo di halaman DKUPP, Rabu (22/9).

“Kita ingin UMKM di Kota Probolinggo tidak hanya produknya saja yang bagus tetapi juga bagus kemasannya, agar memiliki daya saing dan siap dipasarkan di luar daerah. Melalui mobil pelayanan keliling ini UMKM yang berminat dibantu desainnya, bisa hadir disini dan konsultasi langsung. Saya berharap produk-produk UMKM di Kota Probolinggo bisa memiliki desain dan kemasan yang cantik sehingga layak untuk dijual tidak hanya disini tetapi juga punya daya saing secara nasional,” ujar Kepala DKUPP Fitriawati.

Kegiatan fasilitasi dan konsultasi kemasan dan pelayanan mobil keliling UPTI Mamin dan Kemasan Disperindag Provinsi Jatim merupakan kegiatan setiap tahun. Hari ini (22/9) kegiatan tersebut diikuti sekitar 15 sampai 20 UMKM yang mayoritas dari produk makanan dan kerajinan. UMKM produk kerajinan disebutkan perlu kemasan menarik karena mereka juga melayani penjualan secara online.

Menurut Kabid Industri DKUPP, Junaidi menjelaskan ada beberapa UMKM yang sudah memiliki desain kemasan bagus namun ada juga yang kurang. “Kami prioritaskan pada UMKM yang kurang maksimal di packaging atau kemasan produknya, serta yang akan masuk pasar Indomaret maupun Alfamart,” katanya.

Sementara itu, Kasi Pelayanan Teknis UPTI Mamin dan Kemasan Disperindag Provinsi Jatim, Puspita Pramiluwati mengungkapkan kegiatan fasilitasi dan konsultasi kemasan bagi UMKM ini tidak bisa langsung dikerjakan di tempat. Output berupa desain kemasan yang telah selesai ini nantinya akan dikirim melalui email atau whatsapp UMKM tersebut.

“Kami memberikan konsultasi tidak hanya sekadar desain tetapi juga bisa berupa materialnya. Seperti tadi ada produk makanan kembang goyang supaya tidak remuk ketika dikemas maka perlu memiliki struktur dan material kemasan yang memadai. Plastik kemasan yang digunakan juga berbeda, misalnya plastik untuk kopi akan berbeda dengan plastik untuk makanan gorengan supaya tidak tengik,” jelasnya.

Ia juga memahami keterbatasan tempat digital printing di daerah sehingga seringkali UMKM mengikuti desain dari percetakan tersebut. “Ketika desain sudah jadi ternyata tidak cocok karena tidak sesuai dengan yang diinginkan. Bahkan ada salah satu UMKM yang telah mendaftarkan merk dengan bentuk huruf tertentu dan sempat berkonsultasi. Kami sampaikan untuk merek pada bentuk huruf boleh berubah, kecuali jika mendaftarkan logo karena logo tidak bisa dirubah. Hal-hal inilah yang seringkali ditemui, para UMKM belum “aware” tentang hal ini. Kami tetap akan membantu untuk memfasilitasi,” tutupnya. (miranti)

BAGIKAN