MAYANGAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengumumkan penilaian eco pesantren tingkat Kota Probolinggo tahun 2021, Selasa (30/11) di aula TPA. Kegiatan yang melibatkan 28 pondok pesantren di Kota Probolinggo ini, merupakan salah satu upaya untuk mendorong peningkatan kepedulian dan keterlibatan masyarakat di lingkungan pondok pesantren agar berperan aktif dalam mewujudkan pondok pesantren yang ramah lingkungan.
Kabid P2KLH, Neli menjelaskan tujuan eco pesantren selain menjadikan pondok pesantren sebagai pusat pembelajaran yang berwawasan lingkungan bagi komunitas pesantren dan masyarakat sekitar, juga mendorong peningkatan pengetahuan, ketaatan dan kesadaran warga pondok pesantren dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. “Kemudian memberdayakan komunitas pesantren untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang Islami serta meningkatkan aktivitas pengelolaan lingkungan yang memiliki nilai tambah baik secara ekonomi, sosial dan ekologi melalui kegiatan 3R (reduce, reuse, recycle),” ujarnya.
Lebih lanjut Neli mengungkapkan pelaksanaan kegiatan ini sebagai rangkaian acara sosialisasi yang sebelumnya telah dilaksanakan di bulan Oktober, dan dilanjutkan dengan penilaian atau evaluasi pelaksanaan eco pesantren di pondok pesantren pada tanggal 23 hingga 25 November 2021. “Dan pada hari ini (30/11) diumumkan para pemenang eco pesantren sesuai hasil rapat oleh tim juri,” imbuhnya.
Tiga pondok pesantren terbaik yang terpilih menjadi pemenang eco pesantren tingkat Kota Probolinggo tahun 2021 yaitu, juara pertama diraih oleh pondok pesantren Riyadlus Sholihin, juara kedua diraih pondok pesantren An Nadliyah dan juara ketiga diraih pondok pesantren Nurul Hidayah. Masing-masing pemenang mendapatkan trophy dan uang pembinaan sebesar Rp1,5 - 2,5 juta.
Sementara itu, Kepala DLH Rachmadeta Antariksa tidak hanya memberi ucapan selamat kepada para pemenang, namun juga berpesan agar tidak berhenti sampai disini saja. “Mari terus berkomitmen untuk wujudkan pondok pesantren dan permukiman yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Saya berharap kegiatan ini mampu memberikan kesadaran masyarakat di lingkungan dan warga pondok pesantren,” ujarnya.
Menurut Deta-sapaan akrabnya, kegiatan ini merupakan pendekatan berbasis masyarakat khususnya lingkungan pondok pesantren sebagai salah satu produsen sampah sehingga pondok pesantren harus ikut bertanggung jawab terhadap sampah yang diproduksi (poluters must pay). “Konsep ini adalah penanganan sampah yang dimulai dari sumber sampah. Semakin dekat dengan sumbernya maka semakin besar rasa memiliki dan tanggung jawab untuk mengelola sampahnya yang ramah lingkungan yaitu melakukan pemilahan, tidak membuang sampah di sungai atau dibakar, karena akan menyalahi aturan yang sudah ada Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentang pengelolaan sampah,” bebernya.
Selain permasalahan sampah, ruang terbuka hijau di pondok pesantren juga perlu menjadi perhatian bersama. Pondok pesantren menjadi salah satu sumber daya yang memiliki potensi besar dalam menggerakkan masyarakat sekitarnya dan menjadi motivator dalam melakukan penyadaran dan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan. “Bagi yang belum menang jangan berkecil hati, saya tunggu prestasinya tahun depan. Harus ada perubahan sebagai bukti semua elemen di Kota Probolinggo, khususnya pesantren di kota ini untuk terus menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup,” ujar Deta menutup sambutannya.
Pemenang juara satu PP Riyadlus Sholihin, Abdul Qodir mengucap syukur atas keberhasilan yang diraih. Menurutnya, menjadi juara bukanlah tujuan utama tetapi mampu menjaga dan melestarikan penghijauan serta pembinaan kepada santri untuk memilah sampah merupakan hal yang utama. “Menjadi juara satu bukan hal yang mudah, tentunya pondok kami akan menjadi percontohan dari pondok pesantren lainnya. Sehingga kami harus mampu menjaga dan mempertahankannya. Saya berharap semua stakeholder, baik dari alumni, pengasuh dan para santri mengerti bahwa penghijauan dan menjaga kebersihan sangat besar manfaatnya bagi hidup kita,” harapnya.
Dalam kegiatan ini juga diserahkan sertifikat pemenang kelurahan berseri tingkat Kota Probolinggo tahun 2021 dan penghargaan kelurahan berseri tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2021. (miranti)