MAYANGAN - Pagelaran budaya digelar oleh Pemerintah Kota Probolinggo di Gedung Kesenian, Minggu (5/9). Pagelaran drama tari yang dihelat secara virtual tersebut merupakan kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo dengan Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur. Kegiatan yang bertema “Pagebluk” merupakan acara tahunan di Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang bertepatan dengan Hari Jadi ke 662 Kota Probolinggo.
Dalam pagelaran drama tari yang dihadiri oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, Kepala Disdikbud Moh. Maskur dan sejumlah kepala perangkat daerah, menampilkan beberapa kesenian khas Kota Probolinggo dengan penampil generasi muda berbakat dari Kota Probolinggo, yakni Tari Glipang, Tari Kiprah Lengger, lagu daerah Sekar Bayuangga dan drama tari Pagebluk.
Acara dibuka dengan penampilan Tari Glipang yang dibawakan oleh siswa diklat tari Anjungan Jawa Timur TMII binaan dari Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta. Tari Glipang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa penjajahan. Gerakan Tari Glipang memadukan beberapa tari seperti gerakan pada tarian topeng kertas Madura, rodat, seni hadrah, saman dan pencak silat.
Kepala Anjungan Jawa Timur TMII Samad Widodo dalam sambutannya, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Kota Probolinggo yang telah berpartisipasi untuk mensupport kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melestarikan seni budaya di Anjungan Jawa Timur TMII. “Saya ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Probolinggo yang berupaya untuk tetap berkarya di tengah pandemi sekarang ini. Pemerintah Kota Probolinggo mengangkat seni budaya sebagai sektor industri dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya menuturkan keikutsertaan Kota Probolinggo bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan seni budaya Kota Probolinggo serta mendukung kemajuan kebudayaan Indonesia. “Drama tari Pagebluk menceritakan upaya masyarakat Kota Probolinggo bahu membahu dan bergotong royong dalam memerangi wabah virus covid-19 agar tetap bersemangat dalam menjalani keberlangsungan hidup,” tuturnya.
Ia juga menegaskan dalam memerangi pandemi covid-19 ini masyarakat Kota Probolinggo tidak perlu takut untuk divaksin. “Vaksin yang diberikan oleh pemerintah aman dan halal. Di Hari Jadi ke 662 Kota Probolinggo mari dijadikan momentum bagi masyarakat Kota Probolingo untuk bersama-sama bergerak untuk ikut vaksin karena inilah langkah utama dalam menghadapi tantangan pandemi covid-19 di wilayah Kota Probolinggo,” tegas Habib Hadi.
Di puncak acara disuguhkan dengan penampilan Tari Kiprah Lengger yang dibawakan oleh tim kesenian Kota Probolinggo. Tarian ini diangkat dari kesenian lengger yang ada di Pasar Mangunharjo dan merupakan tari pembuka sebelum pertunjukkan lengger dimulai. Seiiring dengan perkembangannya Tari Kiprah Lengger menjadi tari untuk penyambutan tamu.
Kemudian berlanjut penampilan lagu daerah Sekar Bayuangga dan ditutup dengan dramatari Pagebluk oleh tim kesenian Kota Probolinggo. Drama tari yang berdurasi 1 jam 30 detik ini bercerita tentang wabah penyakit yang melanda Kademangan pada tahun 1400 Masehi. Wabah penyakit itu disebabkan oleh seorang kaya raya bernama Ki Sutapardolo yang menganut aliran sesat. Tetapi akhirnya wabah penyakit itu dapat diatasi oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim dan santrinya, Jalak Setro. (miranti)
BAGIKAN
Terkait