KANIGARAN – Menghindari terjadinya lonjakan kasus COVID 19 di Kota Probolinggo, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan (prokes). Senin (14/6), digelar rilis tentang perkembangan COVID 19 secara virtual yang dipimpin Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin.
Dalam tayangan live di akun media sosial (medsos) Pemerintah Kota Probolinggo, disampaikan setelah lebaran perlahan jumlah kasus aktif COVID 19 yang sempat stagnan di angka 2 dan 3, kini bertambah menjadi belasan. Tepatnya, per tanggal 13 Juni ada 11 kasus COVID 19. 3 orang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh, 2 dirawat di rumah karantina rusunawa dan 6 orang isolasi mandiri (isoman).
Wali Kota Habib Hadi mengungkapkan, Forkopimda tengah memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa kunci kebersamaan di masa pandemi ini, masyarakat harus mau bersama-sama menjaga prokes.
“Jika warga maksimal (menjaga prokes), insyaallah perkembangan COVID 19 bisa terkendali. Kami mengingatkan supaya tidak terjadi lonjakan. Untuk pengusaha dan kafe apabila berubah ke zona oranye, zona merah maka akan ada pembatasan. Mari kita saling menjaga ya sekiranya tetap berada di zona kuning, mudah-mudahan bisa ke zona hijau,” terang Habib Hadi saat live dari Command Center.
Wali kota menjelaskan, sebenarnya tidak ingin membatasi perekonomian di Kota Probolinggo. Namun untuk kesehatan ia berkomitmen melakukan yang terbaik untuk masyarakat. “Saya berharap warga kota untuk bersama-sama meningkatkan prokes. Jaga kedisiplinan,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan Perangkat Daerah di Kota Probolinggo yang ada hubungan kerja dengan pemerintah daerah di Madura, dan mengharuskan berangkat ke Pulau Garam agar ditunda dulu. Sebaliknya, jika dari daerah Madura akan ke Kota Probolinggo harus swab antigen di tempat. Ia tidak menerima surat keterangan bebas COVID 19 dari daerah tersebut.
Rilis COVID 19 bersama Kajari Hartono, Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Choiril, Pabung Kodim 0820 Mayor Inf Puguh Jatmiko dan Satgas COVID 19 Kota Probolinggo juga mengajak masyarakat yang belum vaksin untuk segera vaksin di lokasi yang telah disediakan.
Sementara itu, Kajari Hartono menyampaikan kepada masyarakat untuk saling mengedukasi karena COVID 19 ini ada dan berbahaya. “Kecepatan mutasi sungguh luar biasa. Jangan sampai seperti Madura dan Kudus,” harapnya.
Wakapolres Kompol Choiril menambahkan tentang adanya kegiatan keramaian agar menjadi perhatian lurah, babinsa dan bhabinkamtibmas. “Tolong kiranya ikut bertanggungjawab dengan wilayahnya, jika tidak bekerja bersama sulit mencapai tujuan (mengendalikan kasus COVID 19). Kalau operasi besar setiap Malam Minggu selalu dilaksanakan,” imbuhnya.
Pabung Kodim 0820 juga berpendapat serupa, tiga pilar plus di kecamatan dan kelurahan diimbau meningkatkan PPKM (Pemberitahuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro terutama operasi yustisi. “Mari kerjasama tingkatkan operasi yustisi, saling bantu mendukung PPKM Mikro,” tegas Mayor Inf Puguh Jatmiko. (famydecta)