KANIGARAN - Rabu (13/10), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke- 76 di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Upacara tersebut juga diikuti pemerintah daerah secara virtual, termasuk Pemerintah Kota Probolinggo.
Upacara tahun ini mengangkat tema “Jatim Bangkit”, yang artinya, bangkit dari Pandemi Covid 19 dan bangkit bersama untuk masyarakat Jawa Timur lebih sejahtera. Diikuti langsung di Grahadi, sejumlah pimpinan dan pejabat baik dari unsur horizontal maupun vertikal hingga insan pers, pelaku usaha, sekolah.
Tampak di layar monitor Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo juga hadir secara virtual, Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan didampingi Ketua PN Kota Probolinggo Boedi Haryantho, Kepala Kejaksaan Negeri Hartono, perwakilan dari Polres Probolinggo Kota dan Kodim 0820. Hadir juga perwakilan dari FKUB, tokoh masyarakat, tokoh agama dan PKK Kota Probolinggo.
Dalam sambutannya Gubernur Khofifah menjelaskan, sejatinya peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ini jatuh pada Selasa (12/10), namun karena padatnya kegiatan, maka diundur hari ini. Kendati demikian, tidak menyurutkan rasa khidmat dan syukur pada pelaksanaannya. Gelaran hiburan paduan suara hingga prosesi upacara berlangsung dengan lancar dan sukses.
Melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No 188/621/kpts/013/2021 tentang Penganugerahan Penghargaan Provinsi Jawa Timur Lencana Jer Basuki Mowo Beyo Emas Tahun 2021 diberikan kepada Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Wali Kota Surabaya, Bupati Sumenep, Bupati Magetan dan Bupati Tuban. Hal itu diberikan atas dedikasi yang luar biasa, prestasi dan atau dharma bhaktinya bagi Provinsi Jawa Timur.
Khofifah memaparkan berbagai keberhasilan dan penghargaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam segala lini kehidupan. Salah satunya adalah penghargaan Presiden Joko Widodo, kehadiran smelter PT Freeport. “Ini menjadi salah satu hadiah terbaik yang diperoleh Jawa Timur di hari ulang tahunnya ke-76. Kita berharap smelter ini akan memberikan multiplier effects atau dampak positif yang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” ungkapnya.
Di akhir sambutan, Khofifah juga memberikan semangat kepada semua kontingen PON XX yang telah mendulang 97 medali emas, 79 perak 69 perunggu, juara umum di 8 cabor dan beberapa nomor bahkan mencetak rekor baru PON. “Mohon doa semoga kontingen yang sedang berlaga di PON XX Papua dalam keadaan sehat dan sukses,” harapnya.
Sementara itu, Asdum Budiono Wirawan yang siang itu mengenakan pakaian pendalungan khas Kota Probolinggo menuturkan, pihaknya ikut optimis terhadap apa yang disampaikan Gubernur Khofifah. “Bahwa Provinsi Jawa Timur akan menjadi provinsi terdepan di segala bidang. Dengan sinergi semua elemen Jawa Timur akan segera pulih dan bangkit dari pandemi ini. Hal ini sesuai asessment dari Kemenkes tanggal 9 Oktober (lalu) menjadi satu-satunya provinsi level 1 Covid 19, sebagaimana Kota Probolinggo juga,” katanya.
Seiring dengan prestasi Provinsi Jatim, Pemkot Probolinggo juga banyak prestasi dan penghargaan yang diraih meski dalam kondisi pandemi Covid 19. Diantaranya di penghujung tahun 2020 terpilih sebagai badan publik menuju informatif dalam KI Award, memperoleh penghargaan KLA tingkat Nindya, mendapat Anugrah Parahita Ekapraya /APE dari Kementerian PPPA RI, perolehan opini WTP yang ke 4 kalinya dan yang terbaru Kampung Tangguh Kota Probolinggo menjadi pemenang tingkat Provinsi Jawa Timur, yaitu kategori madya diraih Kelurahan Sukoharjo, dan kategori utama diraih Kelurahan Kedunggaleng. Sakip Kota Probolinggo juga predikat BB.
“Kota Probolinggo saat ini juga mempertahankan posisinya dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se- Jawa Timur pada peringkat ke- 13, dengan capaian indeks 73,27 kategori tinggi. Itu sebagian penghargaan dan prestasi Kota Probolinggo dalam kinerja pemerintahan dan pelayanan publik, yang mendukung prestasi Provinsi Jawa Timur,” jelasnya.
Sebagai wujud syukur pada peringatan upacara Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Probolinggo bekerja sama dengan BAZNAS setempat juga memberikan santunan kepada 10 anak yatim berupa satu paket peralatan sekolah dan uang sebesar Rp 100 ribu. (dewi)