Habib Hadi: Jadikan Awal Memperbaiki Diri Lebih Baik Lagi

2021

KANIGARAN – Roadshow Hijrah Hapus Tato yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo ternyata banyak diminati masyarakat. Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Lumajang.

Ketua Dewan Dakwah Kota Probolinggo Heri Wijayani, yang ditemui di hari terakhir pelaksanaan roadshow, Senin (28/6) pagi, mengatakan tujuan diadakannya acara Hijrah Hapus Tato ini adalah untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat yang ingin berhijrah, menuju pertaubatan individual secara spiritual tapi secara psikologis masih terganjal dengan tato yang dimilikinya.

“Dengan alat penghapus tato metode laser model baru, yang relatif lebih aman dibandingkan alat penghapus tato lainnya. InsyaAllah, kami siap melayani penghapusan tato untuk masyarakat. Gratis,” katanya.

Sampai dengan jam 10 pagi, total peserta yang mendaftar baik online maupun offline giat ini, ada sebanyak 102 peserta. Terdiri dari peserta laki-laki sebanyak 79 orang dan 23 orang sisanya, adalah peserta perempuan. “Kami masih membuka kesempatan sampai sore hari nanti. Sampai jam lima sore nanti kami tutup,” ujarnya didampingi Ketua Koordinator Wahyudi.

Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, yang memfasilitasi rumah dinasnya menjadi lokasi acara. Wali kota mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat dinantikan. Ia pun berharap, giat semacam ini bisa dilakukan secara rutin sekaligus menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin hijrah, menjadi pribadi yang lebih baik.

Kepada peserta pria yang terlihat takut saat berada di ruangan hapus tato ia bahkan ikut memberikan semangat dengan memberikan air minum terlebih dahulu sebelum proses hapus tato dimulai. “Semangat ya, jadikan ini sebagai awal yang bagus untuk memperbaiki diri lebih baik lagi,” ucapnya.

Kebanyakan orang yang membuat tato di tubuh mereka, tak memikirkan dampak dari tato yang mereka lakukan. Hingga akhirnya, menyesali dan ingin menghapusnya. Ada juga yang menghapus tato karena ingin berhijrah, menjadi pribadi yang lebih baik secara spiritual.

Hal inilah, yang juga dilakukan perempuan berinisial A. Perempuan cantik ini mengaku mentato tubuhnya karena ikut-ikutan teman. “Bukan salah pergaulan. Tapi (karena) ikut-ikutan temen aja. Kok kayaknya keren, gitu,” ujarnya.

Sampai akhirnya, ia menyadari apa yang dilakukannya salah dan menyesal telah merajam kulit mulusnya. A kemudian mengenal sosok laki-laki yang berniat mempersuntingnya. Ia pun  mengaku takut, kalau tato yang ia miliki di area sensitif itu membuat pria yang dekat dengannya berpaling. Terlebih, kalau keluarga besar calon suaminya mengetahui.

Tak hanya A, peserta perempuan lainnya berinisial E juga mengaku senang dengan fasilitasi yang diberikan Pemkot Probolinggo melalui Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Dewan Dakwah Provinsi Jawa Timur itu.

“Senang sekali. Alhamdulillah bisa menghapus tato tanpa biaya. (Informasi giat roadshow hapus tato) Saya liat di facebook Pemkot, terus langsung kesini,” ucap perempuan yang memiliki 3 buah tato di pergelangan tangannya itu. (Sonea)

BAGIKAN