KANIGARAN - Sebagai upaya pencegahan defisiensi vitamin dan mineral, khususnya di masa pandemi, Pemkot Probolinggo melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, PPKB) Kota Probolinggo bersiap menyambut bulan timbang dan bulan Vitamin A, pada Agustus mendatang.
“Pemerintah telah membuat pedoman untuk melaksanakan posyandu di masa pandemi. Namun angka kunjungan ke Posyandu tetap berkurang. Ini berdasarkan catatan evaluasi bulan Februari lalu, tidak semua keluarga berani membawa anaknya untuk datang ke posyandu, khususnya di masa seperti sekarang ini," ujar Ahli Gizi pada Dinkes, PPKB Tunik, Kamis (29/7) siang.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan data Dinkes, PPKB Kota Probolinggo jumlah bayi dan balita yang mendapatkan vitamin A pada pelaksanaan bulan timbang bulan Februari 2021 lalu, sebanyak 14.717 balita. Terkait pelaksanaan bulan timbang dan pemberian vitamin A di masa pandemi, akan diatur mekanisme pelaksanaan dengan mengoptimalkan peran kader posyandu di masing-masing wilayah, hingga melakukan kunjungan door to door.
“Mekanismenya, kapsul vitamin A kami siapkan dalam kemasan plastik klip, yang nantinya kami rekatkan menggunakan solasi pada pagar-pagar rumah warga, yang memiliki bayi dan balita. Lalu, kami monitor melalui kader posyandu serta memastikan vitamin A tersebut diberikan pada si anak dengan mengirimkan bukti foto yang dikirim melalui grup WA,” jelasnya.
Selain dengan cara itu, Tunik mengatakan, masyarakat juga bisa datang ke puskesmas atau pustu terdekat, untuk mendapatkan kapsul vitamin A. "Gratis. Cukup datang saja, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," tegasnya.
Adapun untuk penimbangan, masyarakat bisa melakukan penimbangan secara mandiri, menggunakan sarana yang ada di lingkungan setempat lalu melaporkan ke grup WA dibawah bimbingan kader posyandu atau petugas puskesmas masing-masing. "Pandemi bukan alasan untuk melewatkan penimbangan dan pemberian vitamin anak-anak," terangnya.
Balita dengan gizi yang optimal, katanya, memiliki kesempatan lebih besar untuk mencapai potensi diri mereka. Namun, sayangnya pemenuhan gizi yang mendasar terancam terganggu akibat pandemi covid-19.
Tunik menambahkan, dampak covid-19 pada program gizi, berpengaruh pada persediaan pangan yang terbatas dan daya beli yang berkurang. Selain itu, efek posyandu yang tutup sementara pada jadwal bulan timbang, sebutnya, turut memberi andil pada status gizi yang tak terpantau, resiko gizi buruk, resiko angka kesakitan bahkan termasuk resiko kematian pada bayi dan balita.
Selain menimbang berat badan anak, ungkapnya, posyandu juga memberikan layanan lain seperti imunisasi, vitamin A, dan suplementasi zinc untuk mencegah penyakit. “Inilah pentingnya arti bulan timbang. Pemberian vitamin A, tak hanya melulu soal kesehatan mata. Melainkan juga berfungsi sebagai imunitas untuk menjaga daya tahan tubuh dan pertumbuhan serta reproduksi,” terangnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Plt Kepala Dinkes, PPKB Kota Probolinggo Setiorini Sayekti yang dihubungi via telepon, mendorong masyarakat untuk turut serta mensukseskan bulan timbang di bulan Agustus dengan berpartisipasi secara aktif, dalam memberikan vitamin A, yang merupakan hak setiap anak.
“Pastikan balita usia 6-59 bulan mendapatkan Vitamin A untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, asupan makanan dengan gizi seimbang dapat melindungi anak dari berbagai masalah tumbuh kembang. Jangan sampai tidak (diberikan), karena itu adalah hak anak-anak kita,” pungkasnya. (Sonea)